Surakarta, PT Solo Abadi Indonesia — Rabu (18/05/2022) PT Solo Abadi Indonesia berkolaborasi dengan Dr. Ria Yoanita, Sp.A membahas tentang stunting. Mengangkat tema “Moms, Anak Pendek Jangan Langsung Dicap Stunting!”. Kolaborasi ini berlangsung di instagram live stunting kit dan desa lawan stunting pada pukul 18.30-19.30 WIB yang dipandu oleh C. Lintang Larasati dan Indah Arum Sari.
Acara ini terbuka untuk umum, khusunya para ibu rumah tangga, kader PKK, maupun tenaga kesehatan. Berangkat dari permasalahan stunting di Indonesia yang kian tinggi dan juga banyak ibu-ibu di rumah yang menanyakan ke tim Solo Abadi mengenai anak pendek apakah stunting. Untuk itu, kolaborasi ini bertujuan untuk mengedukasi tentang permasalasan stunting dari penyebab hingga pencegahannya dengan menghadirkan pakar kesehatan. Dr. Ria Yaoanita, Sp.A merupakan dokter spesialis anak sekaligus influencer dalam ilmu kesehatan.
Dr. Ria Yoanita, Sp.A menjelaskan secara runtut dan jelas bahwa anak pendek belum tentu stunting, tetapi anak stunting sudah pasti pendek. Hal ini mengacu pada kurva WHO sebagai indikator dalam pemantauan pertumbuhan anak bahwa stunting itu tinggi badannya di bawah minus 2 SD. Ia juga menjelaskan bahwa penyebab stunting terjadi banyak faktor. Salah satunya kekurangan nutrisi di 1000 hari pertama kehidupan dan gagal tumbuh (waltering growth) yang selalu mengalami penurununan.
“Penyebab stunting ini sebenarnya seperti lingkaran setan. Karena bisa dimulai sejak remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, hingga anak lahir sampai usia 2 tahun. Gagal tumbuh dan kekurangan nutrisi menjadi penyebab stunting karena sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun volume otak berkembang cepat sebesar 80%, lalu akan bertambah hingga usia 5 tahun sebesar 20%.” Ungkap Dr. Ria Yoanita, Sp.A.
Dr. Ria juga mengatakan bahwa dampak stunting ini berakibat dalam jangka pendek sampai jangka panjang yang sangat buruk. Maka wajib untuk melakukan pencegahan stunting sedini mungkin. Dimulai dengan pemantauan remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, anak usia 2 tahun sampai usia 5 tahun.
“Anak yang stunting ini bisa kita deteksi dengan rutin melakukan pengukuran setiap bulannya di posyandu. Meliputi tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala. Setelah diukur datanya dimasukkan ke dalam buku kurva WHO yang berwana pink. Kita pantau apakah setiap bulannya garisnya ini naik, turun, atau melandai. Jika sudah berada dibawah angkanya dan ada indikator stunting, orang tua harus evaluasi nutrisi anak atau juga datang ke tenaga kesehatan untuk konsultasi mengenai pertumbuhan anak.” Jelas Dr. Ria Yoanita.
Dalam pengukuran juga harus diperhatikan alat ukur yang digunakan. Indikator alat ukur ini seperti lolos uji kalibrasi, sertifikasi TKDN, dan memiliki surat izin edar. Pastikan juga pada saat pengukuran alas yang digunakan harus datar untuk mendapatkan hasil yang valid. Hal ini tentunya akan mempengaruhi pemantauan stunting.
Pada akhir acara, Dr. Ria Yoanita menyampaikan kepada peserta live bahwa hati-hati dalam mencap anak pendek itu stunting. Ia juga mengajak untuk edukasi dan pencegahan stunting wajib dilakukan sedini mungkin.
Baca berita lainnya di sini.
Tentang PT Solo Abadi Indonesia
PT Solo Abadi Indonesia adalah perusahaan yang berlokasi di Surakarta, Jawa Tengah. Bergerak di bidang manufaktur dan merupakan produsen alat ukur terbesar di Indonesia yang berdiri sejak 2005. Produk Antropometri Solo Abadi yakni kursi antropometri dan antropometri portabel dapat diaplikasikan di berbagai bidang ilmu seperti kesehatan, antropologi, olahraga, forensik, teknik industri, desain produk, akademi, hingga militer. Solo Abadi turut mendukung pencegahan stunting sejak dini dengan menyediakan produk stunting kit untuk memantau tumbuh kembang bayi, salah satu produk bagian dari upaya pencegahan stunting adalah infantometer board untuk mengukur bayi usia 0 hingga 2 tahun.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi email kami di admin@soloabadi.com atau melalui WhatsApp di 08510888111