Surakarta, PT Solo Abadi Indonesia – Apakah benar kecerdasan anak menurun dari Ibu? Pertanyaan tersebut seringkali ditemukan di berbagai sosial media. PT Solo Abadi Indonesia melalui platform edukatifnya di instagram, @stunting_kit membuat segmen yakni Bincang Bareng Dokter. Segmen ini adalah salah satu cara PT Solo Abadi Indonesia untuk mendapatkan informasi yang valid dari ekspertise di bidang kesehatan anak melalui siaran langsung. Selain itu, Bincang Bareng Dokter juga membuka komunikasi dua arah antara audience @stunting_kit yang hampir seluruhnya berstatus Ibu.
Dalam Bincang Bareng Dokter yang dilaksanakan pada Jumat, 8 Maret 2024 lalu, PT Solo Abadi Indonesia menggandeng Dokter Spesialis Anak, dr. Dikahayu A.A. M.Sc, Sp.A. Dokter Spesialis Anak yang juga merupakan konselor laktasi Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta. Dokter Dika, begitu sebutannya, merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada yang pernah menjadi Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting dan Wasting RS Kasih Ibu Surakarta.
Dalam Bincang Bareng Dokter bertema “Tips Memaksimalkan Kecerdasan Si Kecil”, Dr. Dika menjelaskan jika porsi faktor genetik pada kecerdasan anak hanya berkisar 30%. Artinya, terdapat faktor-faktor lainnya, seperti faktor gizi dan lingkungan atau pola asuh. Sehingga, beliau berpesan untuk memaksimalkan makanan padat gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Makanan padat gizi yang dimaksud adalah Lemak, Karbohidrat, Protein dan Mineral.
“Kita harus ingat, bahwa pola asuh orang tua dan gizi yang diberikan berpengaruh besar pada kecerdasan anak. Kuncinya di orang tua, orang tua adalah stimulasi yang paling baik untuk sang Anak. Stimulasi dapat dibangun melalui komunikasi sekecil apapun.”
Ujar Dr Dika
Menurut Dr. Dika, komunikasi memegang peran penting dalam proses stimulasi si kecil. Komunikasi juga dapat dibagun dalam kegiatan sederhana, seperti saat makan bersama. Terutama bagi anak yang sedang dalam fase usia MPASI (Makanan Pendaping Air Susu Ibu), kegiatan makan bersama bahkan dapat melatih kemampuan motorik halus, mengenalkan makanan, hingga bahasa pada anak.
Stimulasi kecerdasan anak juga dapat menggunakan alat bantu, seperti media pasir, mainan hingga gadget. Namun, perlu dicatat bahwa penggunaan gadget baru direkomendasikan pada usia diatas 2 tahun. Dengan catatan, perlu adanya feedback dua arah. Pasalnya, jika penggunaan gadget tidak diatur maka terdapat kemungkinan keterlambatan perkembangan anak.
“Stimulasi lewat video diperbolehkan, asalkan diatas usia 2 tahun dan dengan catatan hanya 1 jam per hari. Anak dibawah 2 tahun hanya diperbolehkan melihat gadget saat video call saja. ”
Tambah Dr. Dika
Diakhir sesi, Dr. Dika menghimbau orang tua untuk selalu memerhatikan kemampuan yang perlu dimiliki si kecil pada fase umur tertentu. Informasi ini telah terdapat secara lengkap di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Selain perkembangan, orang tua juga perlu memerhatikan pertumbuhan berat badan dan panjang atau tinggi badan anak tiap bulan.
Tentang PT Solo Abadi Indonesia
PT Solo Abadi Indonesia adalah perusahaan yang berlokasi di Surakarta, Jawa Tengah. Bergerak di bidang manufaktur dan merupakan produsen alat ukur terbesar di Indonesia yang berdiri sejak 2005. Produk Antropometri Solo Abadi yakni kursi antropometri dan antropometri portabel dapat diaplikasikan di berbagai bidang ilmu seperti kesehatan, antropologi, olahraga, forensik, teknik industri, desain produk, akademi, hingga militer. Solo Abadi turut mendukung pencegahan stunting sejak dini dengan menyediakan produk stunting kit untuk memantau tumbuh kembang bayi, salah satu produk bagian dari upaya pencegahan stunting adalah infantometer board untuk mengukur bayi usia 0 hingga 2 tahun.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi email kami di admin@soloabadi.com atau melalui WhatsApp di 08510888111