Dialog Stunting bersama M. Mukhlis Cahyadi, Peran Remaja Laki-Laki Melawan Stunting

Surakarta, PT Solo Abadi Indonesia – Membawa semangat muda, Solo Abadi mengundang Duta Genre Surakarta 2021 yaitu M. Mukhlis Cahyadi dalam segmen SobadTalks. Ia hadir untuk membagikan pengalamannya saat melakukan program kerja menjadi Duta Genre Surakarta 2021 pada Senin (18/09/2023). Diskusi ini sendiri ditujukan untuk mengetahui perspektif dari remaja laki-laki terkait stunting, yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi remaja lainnya.

Profil Singkat M. Mukhlis

Muhammad Mukhlis Cahyadi lahir pada 2 September 2002 di Lampung, Sumatera Selatan. Dirinya merantau ke Surakarta sejak tahun 2020 untuk mengenyam pendidikan ilmu Fisioterapi di almamater kebanggaannya yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta. Selama 3 tahun terakhir, dirinya telah berhasil mengukir prestasi dari tingkat kota hingga tingkat nasional.

Hal itu dibuktikan dengan terpilihnya Mukhlis menjadi Juara 1 Duta Genre Kota Surakarta 2021, kemudian dirinya berhasil menduduki Juara 4 RU Duta Genre Jawa Tengah 2022. Tak hanya itu, Mukhlis terus menjadi mahasiswa berprestasi hingga saat ini. Ia juga aktif membagikan informasi melalui platform Tiktok, Mukhlis adalah Content Creator TikTok dengan lebih dari 450.000 pengikut.

Baca Juga: Diskusi bersama Dr. Revi Gama, Memutus Rantai Stunting Sejak Remaja, Kesehatan Prakonsepsi Bisa Jadi Solusinya!

Stunting dari Kacamata Remaja Laki-Laki

Berdasarkan rentang usia yang ditetapkan oleh WHO, periode remaja adalah mereka yang memiliki rentang usia 12 hingga 24 tahun. Di mana rentang usia tersebut masuk dalam usia produktif manusia, masa untuk aktif berkarya dan bekerja. Hal ini sejalan dengan sebuah pernyataan yang berbunyi, “Remaja adalah tonggak masa depan bangsa”. Karenanya besar harapan yang ditimpakan pada remaja.

Seperti disebutkan, seorang remaja memiliki peran penting dalam menciptakan fondasi yang kokoh demi kemajuan bangnsa. Salah satu isu krusial yang perlu dipahami sejak dini adalah stunting. Stunting sendiri merupakan isu gizi yang merujuk pada pertumbuhan fisik dan kecerdasan yang terhambat pada anak akibat kekurangan gizi kronis. Ini adalah masalah serius yang memengaruhi jutaan anak di seluruh dunia, utamanya Indonesia.

Menyadari hal ini, pemerintah mulai menggalakkan berbagai program untuk mencegah kondisi stunting kian meluas. Pemerintah kemudian menetapkan target untuk bisa mencapai prevalensi stunting sebesar 14% pada 2024. Berdasarkan data yang dipaparkan Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting turun dari 24.4% di 2021 menjadi 21.6% di 2022. Tentunya untuk mencapai 14% di tahun 2024 diperlukan progres penurunan 3.8% per tahunnya.

Indonesia sendiri akan menyambut Indonesia Emas di tahun 2045. Mukhlis kemudian mengangkat agenda tersebut dan menyampaikan korelasinya dengan isu stunting. Ia memaparkan bahwa untuk mencapai Indonesia Emas, kita perlu bahu membahu menuntaskan isu stunting. Pasalnya, stunting yang tak terselesaikan dapat menggagalkan Indonesia untuk meraih bonus demografi, dan Indonesia Emas hanya mimpi belaka.

Ia lalu menjelaskan bahwa remaja laki-laki juga dapat mengambil peran dalam pencegahan stunting di Indonesia secara umum, dan Surakarta secara khusus.

“Sebagai seorang remaja laki-laki juga perlu mendukung isu gerakan cegah stunting ini, karena kita akan menciptakan ‘Surakarta Zero Stunting’, tidak hanya perempuan saja yang harus peduli, tetapi sebagai laki-laki yang bertanggung jawab perlu mendukung dan memberikan informasi terkait nutrisi yang baik.” ujar M. Mukhlis

Dirinya juga setuju, sebelum seorang remaja memasuki ke jenjang pernikahan mulai dari saat ini perlu mempersiapkan beberapa hal agar tidak melahirkan generasi stunting, diantaranya:

  1. Finansial, sebelum menikah dibutuhkan keuangan yang baik agar kebutuhan dan kewajiban pangan untuk pemenuhan nutrisi yang baik tercukupi.
  2. Psikologis, di jenjang pernikahan dua individu bersatu dan saling mengenal satu sama lain, jika secara mental sudah siap maka akan terhindar dari perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
  3. Edukasi, Perlu mengetahui pola parenting itu juga penting agar siap mencetak generasi bebas stunting, karena anak yang tumbuh dengan kecerdasan yang baik berasah dari pola asuh dalam sebuah keluarga .

Tentang PT Solo Abadi Indonesia

PT Solo Abadi Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang berlokasi di Surakarta, Jawa Tengah. Bergerak di bidang manufaktur alat kesehatan dan merupakan produsen alat ukur terbesar di Indonesia yang berdiri sejak 2005. Produk Antropometri Solo Abadi yakni kursi antropometri dan antropometri portabel dapat diaplikasikan di berbagai bidang ilmu seperti kesehatan, antropologi, olahraga, forensik, teknik industri, desain produk, akademi, hingga militer. Solo Abadi turut mendukung pencegahan stunting sejak dini dengan menyediakan produk stunting kit untuk memantau tumbuh kembang bayi, salah satu produk bagian dari upaya pencegahan stunting adalah infantometer board untuk mengukur bayi usia 0 hingga 2 tahun.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi email kami di admin@soloabadi.com atau melalui WhatsApp di 08510888111

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?