Bagaimana merancang meja kerja yang ergonomis? Meja kerja merupakan salah satu benda yang digunakan sebagai alas yang memudahkan manusia melakukan pekerjaan. Fungsi meja kerja adalah untuk menyimpan dokumen, meletakkan komputer, dan alat-alat kerja lainnya. Untuk itu, meja kerja harus dirancang dengan kaidah ergonomi agar kenyamana pengguna terpenuhi. Lantas bagaimana cara merancang meja kerja agar ergonomis? Simak selengkapnya di sini!
Baca Juga: Dimensi Antropometri Dalam Membuat Kursi Ergonomis, Penting Dalam Desain Produk!
Dimensi Tubuh Manusia Untuk Merancang Meja Kerja
Seringkali kita jumpai ukuran meja terlalu tinggi atau bahkan terlalu rendah yang menyebabkan pengguna merasa kurang nyaman saat memakainya. Kejadian tersebut dapat dicegah dengan perancangan menggunakan prinsip antropometri. Antropometri dikenal sebagai bidang ilmu yang fokus pada pengukuran dimensi tubuh manusia. Tidak hanya ilmu antropometri, juga harus diserasikan dengan ilmu ergonomi. Ergonomi sendiri merupakan cabang ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan manusia.
Dengan begitu, sebelum merancang meja kerja diperlukan 6 data antropometri untuk menciptakan meja kerja ergonomis. 6 data tersebut adalah sebagai berikut:
- Tinggi Badan
- Tinggi Popliteal
- Tinggi Siku Duduk
- Seat Depth
- Panjang Hand Reach
- Tebal Paha Duduk
Baca Juga: Pelajari Pengukuran Antropometri Dalam Merancang Interior Ukuran Dapur Rumah
Cara Pengukuran Dimensi Tubuh Manusia Dalam Merancang Meja Kerja Ergonomis
Untuk mendapatkan data dimensi tubuh manusia yang optimal, diperlukan alat ukur yang akurat dan mudah penggunaannya. Salah satunya menggunakan kursi antropometri. Kursi antropometri merupakan salah satu teknologi alat yang digunakan untuk mengukur dimensi tubuh manusia dalam posisi berdiri, duduk, dan area wajah. Berikut cara pengukuran dimensi tubuh manusia untuk merancang kursi ergonomis menggunakan kursi antropometri:
1. Pengukuran Tinggi Badan
Dimensi tubuh manusia yang pertama untuk merancang meja kerja adalah tinggi badan. Tinggi badan digunakan untuk menyesuaikan antara tinggi badan pengguna dan perancangan ketinggian meja. Cara pengukuran tinggi badan dihitung dari ujung kepala sampai kaki. Hal ini digunakan sebagai acuan menentukan tinggi meja.
2. Pengukuran Tinggi Popliteal
Dimensi tubuh manusia selanjutnya yang diperlukan dalam merancang meja kerja adalah tinggi popliteal. Tinggi popliteal merupakan tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai sampai dengan lutut bagian dalam. Dimensi tubuh ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan ruang meja agar ergonomis.
3. Pengukuran Tinggi Siku Duduk
Pengukuran tinggi siku duduk merupakan jarak dari permukaan tempat suduk hingga siku saat duduk dengan lengan ditekuk hingga membentuk sudut 90 derajat. Fungsi dari pengukuran ini agar dapat menentukan posisi keybord yang ergonomis.
4. Pengukuran Seat Depth
Pengukuran Seat Depth merupakan dimensi tubuh manusia yang diukur mulai dari ujung pangkal paha hingga area belakang lutut. Pengukuran ini sebagai acuan menentukan ketinggian meja kerja. Data dimensi ini juga dapat digunakan sebagai pelengkap dalam pengukuran tinggi popliteal untuk menentukan ruang yang cukup bagi kaki.
5. Pengukuran Hand Reach
Pengukuran hand reach merupakan jarak maksimum yang dapat dijangkau oleh tangan orang pada saat dusuk dengan posisi lengan terlentang. Dimensi ini sebagai acuan untuk menciptkan meja kerja yang memiliki aksesibilitas baik bagi penggunanya dalam meraih alat kerja yang lain.
6. Pengukuran Tebal Paha Duduk
Pengukuran tebal paha duduk merupakan jarak dari permukaan alas duduk seseorang hingga ke permukaan atas paha. Dimensi tubuh ini digunakan untuk merancang ruang meja kerja agar cukup bagi kaki yang berada di bawah meja.
Merancang Meja Kerja Ergonomis Dengan Kursi Antropometri
Dalam mendapatkan dimensi tubuh manusia yang akurat diperlukan alat ukur antropometri. Berikut rekomendasi yang tepat dalam mengukur dimensi tubuh manusia dengan kursi antropometri. Berikut kelebihan pengukuran menggunakan kursi antropometri sebagai berikut:
- Dapat menjangkau pengukuran hingga 34 dimensi tubuh manusia.
- Dapat mengukur dalam 3 posisi yaitu posisi berdiri, duduk, hingga area wajah.
- Penggunaaan alat yang simple dan hasil pengukuran akurat.
- Dilengkapi dengan teknologi hidrolik yang membantu menaik turunkan posisi duduk.
- Penggunaan sumber daya manusia yang efektif.
- Dapat meminimalisir kesalahan data.
Dapatkan Kursi Antropometri Bersama Solo Abadi
PT Solo Abadi Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang menyediakan dan memproduksi alat ukur antropometri, salah satunya kursi antropometri. Alat yang diproduksi ini sudah banyak digunakan oleh berbagai instansi pendidikan maupun militer dalam membantu pengukuran antropometri.
Dapatkan kursi antropometri kami dengan menghubungi Admin kami melalui WhatsApp. Sudah tersedia juga di E-Katalog pemerintah. Atau juga bisa mengisi tautan ASK FOR PRICE untuk mendapatkan penawaran harga. Selalu dapatkan informasi terbadu dari kami di www.soloabadi.com.