Artikel ini memuat informasi tentang materi pembinaan poktan BKL. Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) adalah salah satu bentuk kelompok kegiatan di masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lansia melalui pendekatan keluarga. Dalam mendukung efektivitas kegiatan ini, penting bagi para kader posyandu dan pengurus kelompok untuk memahami materi pembinaan Poktan BKL yang terbaru dan relevan dengan kebutuhan masa kini. Dalam artikel ini akan mengulas panduan lengkap materi pembinaan Poktan BKL sebagai referensi praktis untuk kader posyandu dan pemerhati lansia.

Baca Juga: 10 Pelatihan Kader Posyandu Lansia Yang Biasa di Lakukan
Pengertian Poktan BKL
Poktan BKL atau Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Lansia adalah bagian dari program Bina Keluarga Lansia yang dikembangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Tujuan utama dari poktan BKL adalah memberikan penyuluhan, pembinaan, dan pelayanan kepada keluarga yang memiliki lansia agar mereka tetap sehat, aktif, produktif, dan mandiri.
Pembinaan poktan BKL dilakukan secara berkala dan menjadi bagian dari kegiatan posyandu lansia, yang merupakan wadah pelayanan kesehatan dan sosial bagi para lansia di tingkat desa atau kelurahan.
Materi Pembinaan Poktan BKL Terbaru
Materi pembinaan poktan BKL terbaru disesuaikan dengan dinamika kebutuhan lansia masa kini serta kebijakan terbaru dari pemerintah, termasuk pendekatan berbasis keluarga dan masyarakat. Berikut beberapa materi penting yang dapat dijadikan sebagai acuan:
1. Konsep Dasar BKL dan Poktan BKL
Materi pertama meliputi tentang konsep dasar BKL dan poktan BKL yang dapat menjadi dasar penting untuk dipahami seluruh kader. Materi ini menjelaskan pengertian program Bina Keluarga Lansia, tujuan, sasaran, serta manfaatnya bagi keluarga dan masyarakat.
Di dalamnya juga dijelaskan struktur organisasi Poktan BKL, tugas masing-masing anggota penguras, serta peran aktif kader posyandu dalam menyukseskan kegiatan ini. Materi ini menjadi fondasi awal yang memperkuat pemahaman kader terhadap tujuan besar dari pembinaan lansia berbasis keluarga.

2. Materi Kesehatan Fisik dan Mental Lansia
Materi kedua yaitu kesehatan fisik dan mental lansia yang menjadi fokus utama dalam pembinaan. Dalam materi ini, kader diberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga asupan gizi seimbang bagi lansia, termasuk kebutuhan kalori harian, jenis makanan yang dianjurkan, serta pola makan yang baik.
Selain itu, pembahasan mengenai aktivitas yang cocok bagi lansia, seperti senam ringan atau jalan pagi juga disampaikan sebagai upaya menjaga kebugaran tubuh lansia. Tidak hanya itu, isu kesehatan mental lansia seperti stress, kecemasan, hingga depresi juga menjadi perhatian. Kader diajarkan bagaimana mengenali gejala gangguan mental dan cara memberikan dukungan emosional yang tepat.
3. Perawatan Lansia di Rumah
Materi ketiga adalah perawatan lansia di rumah. Banyak keluarga yang belum memahami cara merawat lansia secara benar dan aman. Oleh karena itu, kader diberikan pelatihan tentang teknik perawatan dasar seperti membantu lansia mandi, makan, berpakaian, serta perawatan luka ringan.
Dalam situasi tertentu, lansia juga memerlukan alat bantu seperti kursi roda, tongkat, atau alat bantu dengar. Materi ini membekali kader dengan pengetahuan praktis dalam membantu keluarga menyiapkan lingkungan rumah yang aman dan nyaman bagi lansia, termasuk bagaimana mencegah jatuh dan cedera.
4. Materi Komunikasi Efektif Dengan Lansia
Materi keempat yaitu komunikasi efektif dengan lansia. Di mana komunikasi yang kurang tepat seringkali membuat lansia merasa tidak dihargai atau disisihkan. Oleh karena itu, kader dilatih untuk berkomunikasi secara empati, sabar, dan penuh kasih sayang.
Mereka juga diajarkan untuk menggunakan bahasa tubuh yang ramah, memperhatikan kontak mata, serta berbicara dengan nada suara yang jelas namun lembut. Hal ini sangat penting terutama bagi lansia yang mengalami gangguan pendengaran atau kepikunan.
5. Materi Kegiatan Sosial dan Rekreasi Untuk Lansia
Materi kelima yaitu kegiatan sosial dan rekreasi untuk lansia. Lansia membutuhkan aktivitas yang menyenangkan dan memberi makna agar tetap merasa dihargai dan produktif. Materi ini mengarahkan kader untuk menyelenggarakan kegiatan seperti senang lansia, keterampilan tangan misalnya membuat kerajinan, pengajian, arisan lansia, atau kegiatan seni dan budaya. Kegiatan ini bertujuan mengurangi rasa kesepian serta meningkatkan kepercayaan diri dan kebahagiaan lansia.
6. Materi Pemanfaatan Data dan Pelaporan Kegiatan Poktan BKL
Materi keenam yaitu pemanfaatan data dan pelaporan kegiatan poktan BKL. Kader dibekali dengan kemampuan mencatat data lansia, mengisi buku register, dan melaporkan hasil kegiatan kepada pihak terkait seperti BKKBN, puskesmas, atau dinas sosial. Dengan data yang akurat, pembinaan dapat dilakukan secara terukur dan berkelanjutan. Di era digital saat ini, kader juga mulai dikenalkan pada penggunaan aplikasi sederhana untuk pencatatan dan pemantauan lansia.
Jual Antropometri Kit Untuk Kegiatan Poktan BKL

Antropometri kit yang merupakan pengukuran tubuh meliputi pengukuran tinggi badan, panjang badan bayi, berat badan bayi, hingga pengukuran lingkar lengan atas dan kepala. Satu set antropometri kit berisi:
- Stadiometer/Pengukur Tinggi Badan
- Infantometer Board/Pengukur Panjang Badan
- Digital Weight Scale/Timbangan Dewasa Digital
- Digital Baby Weight Scale/Timbangan Bayi Digital
- LILA/Alat Ukur Lingkar Lengan Atas dan Kepala
- Tas Antropometri Kit
Apabila Anda tertarik, silakan menghubungi kami melalui WhatsApp Admin. Anda juga dapat mengisi ASK FOR PRICE untuk mendapatkan penawaran harga terbaik dari kami. Produk kami juga sudah tersedia di E-Catalog pemerintah apabila pembelian untuk pengadaan. Konsultasikan bersama kami dna dapatkan harga terbaik dari kami.