Kapan Harus Melakukan Skrining Infeksi Kehamilan? Simak Info Lengkapnya Disini!

Skrining Infeksi Kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan medis yang dilakukan untuk mendeteksi infeksi yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin. Skrining ini sangat penting karena beberapa infeksi bisa menyebabkan komplikasi serius selama kehamilan, seperti keguguran, kelahiran prematur, cacat lahir, atau kematian janin. Jadi, kapan harus melakukan skrining infeksi kehamilan? simak info berikut!

Apa Itu Skrining Infeksi Kehamilan?

Skrining Infeksi Kehamilan

Menurut KEMENKES, Skrining Infeksi Kehamilan adalah bagian integral dari pelayanan antenatal yang bertujuan untuk mendeteksi adanya infeksi yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Skrining ini termasuk dalam rangkaian pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara rutin pada ibu hamil untuk mengidentifikasi dan menangani berbagai infeksi yang dapat menyebabkan komplikasi kehamilan.

Skrining Infeksi Kehamilan bisa dilakukan di berbagai Pusat Pelayanan Kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit Umum Daerah RSUD, Klinik Bersalin hingga Laboratorium Klinik Swasta.

Apa yang termasuk dalam Infeksi Kehamilan?

Infeksi selama kehamilan bisa sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin. Beberapa infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kelahiran prematur, cacat lahir, atau bahkan kematian janin.

Beberapa Infeksi Kehamilan yang sering terjadi adalah :

TORCH Infections:

  • Toxoplasmosis: Disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii, biasanya ditularkan melalui konsumsi daging mentah atau kontak dengan kotoran kucing. Infeksi ini bisa menyebabkan kelainan kongenital pada janin, seperti hidrosefalus dan kalsifikasi otak.
  • Other infections: Termasuk sifilis, varicella-zoster, dan parvovirus B19. Sifilis, misalnya, dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan sifilis kongenital.
  • Rubella: Infeksi virus yang dapat menyebabkan kelainan bawaan seperti tuli, katarak, dan penyakit jantung bawaan jika terjadi pada trimester pertama.
  • Cytomegalovirus (CMV): Infeksi ini bisa menyebabkan mikrosefali, keterlambatan perkembangan, dan masalah pendengaran pada bayi.
  • Herpes Simplex Virus (HSV): Infeksi HSV dapat ditularkan ke bayi selama persalinan dan dapat menyebabkan ensefalitis neonatal dan kerusakan organ.

HIV/AIDS:

  • Infeksi HIV dapat ditularkan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Deteksi dini dan terapi antiretroviral dapat mengurangi risiko penularan.

Hepatitis B dan C:

  • Hepatitis B dan C dapat ditularkan dari ibu ke bayi saat persalinan. Hepatitis B, khususnya, memiliki vaksin yang dapat diberikan pada bayi segera setelah lahir untuk mencegah infeksi.

Sifilis:

  • Sifilis kongenital terjadi ketika bakteri Treponema pallidum ditularkan dari ibu ke janin. Ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk kelainan kongenital dan kematian janin.

Infeksi Saluran Kemih (ISK):

  • ISK umum terjadi selama kehamilan dan dapat menyebabkan kelahiran prematur atau infeksi pada bayi jika tidak diobati.

Group B Streptococcus (GBS):

  • GBS adalah bakteri yang bisa menyebabkan infeksi serius pada bayi baru lahir, seperti sepsis, pneumonia, dan meningitis. Skrining biasanya dilakukan pada trimester ketiga, dan antibiotik diberikan selama persalinan jika hasilnya positif.

Chlamydia dan Gonorrhea:

  • Kedua infeksi menular seksual ini dapat menyebabkan komplikasi seperti kelahiran prematur dan infeksi mata pada bayi baru lahir.

Kapan Harus Melakukan Skrining Infeksi Kehamilan?

Skrining infeksi kehamilan sebaiknya dilakukan sedini mungkin setelah seorang wanita mengetahui bahwa dia hamil. Secara umum, skrining infeksi dilakukan pada beberapa tahap selama kehamilan:

1. Trimester Pertama (0-12 Minggu)

  • Kunjungan Pertama: Pada kunjungan antenatal pertama, biasanya antara minggu ke-6 hingga ke-10 kehamilan, skrining infeksi seperti HIV, sifilis, hepatitis B, dan infeksi saluran kemih (ISK) akan dilakukan. Deteksi dini pada tahap ini sangat penting untuk memungkinkan intervensi cepat dan efektif.

2. Trimester Kedua (13-26 Minggu)

  • Tes Tambahan atau Ulangan: Skrining tambahan atau ulangan mungkin dilakukan tergantung pada hasil dari tes sebelumnya dan riwayat kesehatan ibu. Infeksi tertentu seperti rubella atau cytomegalovirus (CMV) mungkin juga diuji jika terdapat indikasi atau risiko.

3. Trimester Ketiga (27-40 Minggu)

  • Sekitar Minggu ke-35-37: Pada tahap ini, biasanya dilakukan skrining untuk Streptococcus Grup B (GBS). Ini penting karena infeksi GBS bisa ditularkan ke bayi selama persalinan dan menyebabkan komplikasi serius.

Pemeriksaan Pendukung Skrining Infeksi Kehamilan

Selain skrining infeksi, deteksi dini terhadap cacat lahir juga merupakan pemeriksaan penting selama kehamilan. Cacat lahir bisa diidentifikasi selama kehamilan atau setelah kelahiran, tergantung pada jenisnya.

Ibu hamil disarankan menjalani pemeriksaan ini pada trimester pertama dan kedua. Pada trimester pertama, kombinasi tes yang dilakukan antara minggu ke-11 hingga ke-13 dapat mengidentifikasi cacat lahir yang berkaitan dengan kelainan jantung atau kromosom bayi, seperti sindrom Down.

Alat Pendukung Pelayanan Skrining Infeksi Kehamilan

Antropometri KIT adalah serangkaian alat ukur yang bertujuan untuk mendeteksi stunting atau kasus kekurangan gizi melalui beberapa pengukuran. Pengukuran yang dimaksud adalah Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan, Lingkar Lengan Atas dan Kepala.

Memiliki Antropometri KIT yang sesuai standar dan setidaknya 60% sarana prasarana berupa KIA dan KB KIT. Hal ini tertuang pada JUKNIS BOK Puskesma 2024.

Skrining Infeksi Kehamilan

PT. SOLO ABADI INDONESIA secara penuh mendukung kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Kami menyediakan berbagai Antropometri Kit dan SET KIA dan KB dengan kualitas dalam negeri yang tidak perlu diragukan lagi.

Hubungi admin kami melalui WhatsApp. Ikuti update di website Solo Abadi, www.soloabadi.com untuk info mengenai Stunting.

Mari bersama-sama wujudkan #IndonesiaBebasStunting2024 dengan #SatuDesaSatuAntropometri

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?