Terdapat tambahan jenis vaksin imunisasi anak sekolah Kemenkes yang akan diberikan di tahun 2024 ini. Penambahan jenis vaksin ini diharapkan mampu memberikan perlindungan ekstra terhadap imun tubuh anak. Selanjutnya, pemberian vaksin ini juga akan diberikan kepada anak-anak melalui program Bulan Imunisasi Sekolah (BIAS). Program ini diadakan serentak setiap tahun pada bulan agustus dan november di setiap sekolah.
Pelaksanaan program imunisasi penting dan wajib dilakukan untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang sehat sejak anak-anak. Program ini dilaksanakan menyeluruh bagi seluruh siswa SD/MI tanpa terkecuali, sehingga perlindungan tubuh tetap dapat diperoleh bahkan bagi anak-anak yang dari keluarga kurang mampu. Hal ini juga akan membawa generasi muda yang sehat untuk Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Mengenal Sub Pekan Imunisasi Polio, Apa Itu? Bunda Wajib Tahu Nih!
Jenis Vaksin Imunisasi BIAS Kemenkes yang Diberikan Tahun 2024 dan Tambahan Terbaru
Kemenkes menyatakan terdapat tiga jenis vaksin baru yang ditambahkan, yaitu Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) untuk pneumonia, Rotavirus Vaccine (RV) untuk diare, dan Human Papillomavirus Vaccine (HPV) untuk kanker.
Teruntuk imunisasi BIAS, terdapat tiga jenis vaksin yang akan diberikan yaitu:
- Imunisasi campak rubella dan DT untuk anak kelas 1.
- Imunisasi Tethanus Diphteria (TD) untuk anak kelas 2 dan kelas 5.
- Imunisasi Human Papiloma Virus (HPV) untuk anak kelas 5 dan kelas 6. (Terbaru!)
Tahun 2023, pemerintah menambahkan vaksin HPV untuk pencegahan kanker serviks sebagai program nasional. Sebelumnya vaksin ini telah diberikan sejak tahun 2016 ke lebih dari 132 kabupaten/kota di 13 provinsi. Perluasan ini diharapkan dapat membantu peningkatan upaya preventif dari penyakit kelamin berbahaya akibat virus HPV.
Efek Samping Pasca Imunisasi yang Dapat Terjadi pada Anak
Orang dewasa yang mendampingi anak ketika imunisasi, perlu tahu akan adanya efek samping pasca imunisasi atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang dapat terjadi. Beberapa efek samping yang dapat dialami oleh anak setelah imunisasi, yaitu nyeri/bengkak pada area bekas suntikan, demam ringan hingga tinggi, anak berpotensi rewel. Umumnya efek samping ini akan hilang dalam 3-4 hari. Namun, ada beberapa kasus dimana efek yang ditimbulkan cukup parah seperti reaksi alergi berat hingga kejang. Efek samping berat cenderung jarang terjadi, tapi apabila anak Anda mengalami segera beritahu dokter untuk mendapatkan penanganan.
Saat anak mengalami efek samping pasca imunisasi, anak dapat diberikan kompres air hangat dan obat penurun panas (paracetamol) setiap 4 jam. Pastikan untuk memberi anak makanan yang kaya akan serat dan nutrisi sehingga pemulihan dapat berjalan optimal.
Perlu diingat bahwa pemberian imunisasi tidaklah cukup untuk membuat anak sehat tanpa terjangkit penyakit. Kebutuhan gizi anak harus tercukupi sehingga imunisasi yang diberikan juga bisa secara optimal bekerja. Anak yang memiliki kondisi gizi yang kurang dapat mengalami stunting. Kondisi stunting berdampak langsung pada pertumbuhan anak yang menjadi tidak maksimal bahkan dapat memberi efek permanen kedepannya. Lakukan aksi pencegahan sejak dini pada anak terutama bayi dengan Antropometri Kit!
Dapatkan Antropometri Kit untuk Melengkapi Alat Kesehatan Anda!
Metrisis – Antropometri Kit telah terstandarisasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan telah digunakan lebih dari 1000+ instansi kesehatan. Antropometri Kit produksi PT Solo Abadi Indonesia hadir dengan satu set lengkap berisi:
- Pengukur tinggi badan (stadiometer)
- Pengukur panjang badan (infantometer board)
- Pengukur lingkar lengan atas dan kepala (LILA)
- Pengukur berat badan (timbangan dewasa digital)
- Pengukur berat badan bayi (timbangan bayi digital)
- Tas penyimpanan
Segera dapatkan dengan langsung hubungi kami melalui Whatsapp dan sampaikan kebutuhan Anda! Tersedia juga untuk pembelian jumlah besar dan dapatkan penawaran terbaik bersama kami. Cek E-Katalog kami sekarang!!
Dibuat oleh: Jocelyna Beneta P.A (Administrasi Bisnis – Universitas Diponegoro)