Adanya rujukan kesehatan bertujuan untuk membuat sistem dan jenis pelayanan kesehatan yang efisien. Secara sederhana rujukan kesehatan ini dipakai guna untuk mengatur darimana dan harus kemana seseorang dengan gangguan kesehatan guna memeriksakan kondisi ini. Namun fakta yang ada, kurangnya pengetahuan pada masyarakat mengenai hal ini menimbulkan suatu masalah besar, sehingga memicu pelaksanaan rujukan kesehatan menjadi kurang cepat dan tepat.
Disamping permasalahan yang ada, pelaksanaan rujukan kesehatan secara taat dapat menghasilkan dampak yang besar seperti naiknya mutu layanan kesehatan yang berdampak pada mutu biaya pelayanan. Oleh karena itu, simak artikel berikut untuk mengetahui jenis rujukan kesehatan lebih lanjut!
Mengenali Rujukan Kesehatan di Lingkungan Masyarakat
Rujukan kesehatan yang ada di lingkungan masyarakat lebih bersifat tindakan preventif dan promotif yang terdiri atas:
- Rujukan sarana yang terdiri atas bantuan laboratorium kesehatan dan teknologi kesehatan.
- Rujukan tenaga yang terdiri atas dukungan tenaga ahli untuk penyidikan sebab dan asal-usul penularan penyakit serta penanggulangannya pada bencana alam dan gangguan kamtibmas.
- Rujukan operasional yang terdiri atas bantuan obat, vaksinasi, pangan pada saat terjadi bencana, pemeriksaan spesimen jika terjadi keracunan masal, serta pemeriksaan air minum penduduk.
Jalur Rujukan Kesehatan
Adapun alur jalur rujukan pelayanan kesehatan sebagai berikut:
- Dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten/kota.
- Dari puskesmas ke instansi lain yang lebih kompeten baik intrasektoral maupun lintas sektoral.
- Jika rujukan di kabupaten/kota masih belum mampu menanggulangi, dapat diteruskan ke provinsi/pusat.
Tidak hanya itu, rujukan pelayanan kesehatan juga dikategorikan berdasarkan jalur rujukan sebagai berikut:
- Rujukan Horizontal: rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan apabila perujuk tidak dapat memberi pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan dan individu ketenagaan yang sifatnya sementara atau menetap.
- Rujukan Vertikal: rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan, dapat dilakukan dari tingkat pelayanan yang lebih rendah ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya.
- Rujukan Balik: rujukan yang dilakukan oleh Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) penerima rujukan yang wajib merujuk kembali peserta JKN disertai jawaban dan tindak lanjut yang harus dilakukan jika secara medis peserta sudah dapat dilayani di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014.
Baca Juga: Apa Saja Jenis Sistem Rujukan Medis? Simak Di Sini!
Lantas, Apa yang menjadi Alasan dalam Pemberian Rujukan?
Dalam pemberian rujukan kesehatan pada masyarakat, terdapat beberapa alasan dalam pemberian rujukan yakni sebagai berikut:
- Berhubungan dengan adanya keterbatasan sumber daya dan kompetensi serta kewenangan untuk mengatasi suatu kondisi, baik yang sifatnya sementara maupun menetap.
- Pasien tertentu membutuhkan pelayanan Kesehatan yang lebih memadai atau spesialistik.
- Pasien yang memerlukan kebutuhan rawat inap
- Pelayanan yang membutuhkan alat medis yang lebih lengkap.
Lengkapi Fasilitas Kesehatan dengan Alat Kesehatan Premium!
Rujukan balik menjadi jenis rujukan yang paling penting, pasalnya dalam rujukan jenis ini butuh adanya fasilitas yang lengkap. PT Solo Abadi Indonesia menyediakan Set Antropometri Kit yang tentunya berkualitas premium dan 100% buatan produk dalam negeri. Adapun Set Antropometri Kit terdiri atas Infantometer Board, Alat Ukur LILA, Portable Stadiometer, Timbangan Digital Bluetooth, Timbangan Bayi Digital Bluetooth serta Tas Antropometri.
Dapatkan produk kami melalui E-Catalog atau hubungi Admin kami melalui nomor 085100888111. Jangan lupa untuk mengunjungi website kami www.soloabadi.com untuk mendapatkan informasi lainnya!
Created by: Adinda Malika – Universitas Kusuma Husada Surakarta