Inilah Materi Penyuluhan Stunting 2024 untuk Program Pencegahan Stunting

Penting untuk menyusun materi penyuluhan stunting sebelum menyelenggarakan program kerja KKN bertemakan sosialisasi stunting. Stunting sendiri merupakan salah satu permasalahan gizi yang banyak terjadi di Indonesia. Di mana gizi anak tak terpenuhi dan pertumbuhan anak terhambat, menjadikan tinggi anak berada di bawah standar anak seusianya. Hal ini apabila dibiarkan dapat merambat ke permasalahan lain yang lebih fatal seperti menghambat perkembangan kecerdasan anak, hingga meningkatkan potensi penyakit kronis seperti jantung, obesitas, diabetes dan juga hipertensi.

Indonesia sendiri pada 2022 memiliki prevalensi stunting adalah sebesar 21,6%, meski telah mengalami penurunan dari tahun ke tahun masih berada di bawah standar WHO yakni sebesar 20%. Mengingat gentingnya kasus stunting dan bahaya akibat stunting di Indonesia, persoalan gizi ini harus segera dituntaskan

materi kkn

Mengenal Stunting

Stunting menurut WHO merupakan gangguan pertumbuhan atau growth faltering yang disebabkan oleh infeksi berulang dan kekurangan gizi kronis akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat. Lebih lanjut, pada 2020 WHO menyebutkan bahwa kondisi ‘pendek’ dapat dikatakan sebagai stunting apabila panjang atau tinggi badan anak kurang dari -2 Standar Deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO berdasarkan usia.

Adapun selain asupan nutrisi terdapat sejumlah faktor lain yang memantik kondisi stunting, diantaranya adalah:

  • Asupan kalori yang tidak cukup
  • Kemiskinan
  • Pendidikan tentang pemberian makan bagi balita dan stunting yang rendah
  • Pengaruh budaya
  • Alergi susu sapi
  • Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
  • Gaya hidup dan sanitasi yang buruk
  • Penyakit jantung bawaan
  • Infeksi kronik dari penyakit-penyakit seperti TBC, difteri, pertussis, dan campak (dapat dicegah dengan imunisasi)
  • Ibu hamil mengalami kurang gizi atau Anemia
Baca Juga: 25 Tema Pencegahan Stunting Menarik untuk Program Kerja KKN Mahasiswa

Sayangnya hal ini belum dipahami oleh sebagian orang Indonesia, karenanya diperlukan sosialisasi intensif dari tim penggerak PKK, Posyandu ataupun mahasiswa KKN yang sudah dibekali untuk melakukan penyuluhan stunting. Lantas apa saja materi tentang stunting yang dapat dijadikan penyuluhan stunting?

Berikut adalah kumpulan materi penyuluhan stunting yang dapat dijadikan acuan.

Contoh Materi Penyuluhan Stunting

1. Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi

Berdasarkan penjelasan mantan Menteri Kesehatan Republik Indinesia, Nila Moeloek disebutkan bahwa kesehatan berada di hilir. Artinya, permasalahan kesehatan kerap kali berakar dari masalah di luar bidang kesehatan, Contohnya dari masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan hingga persoalan degradasi lingkungan. Karenanya diperlukan peranan dari seluruh lapisan masyarakat dan kontribusi dari berbagai sektor.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, terdapat 3 aspek penting yang perlu diperhatikan. Diantaranya adalah Pola Makan, Pola Asuh dan juga Sanitasi

a. Pola Makan

Sebagaimana diketahui, kasus stunting muncul akibat akses makanan yang rendah baik dari segi jumlah maupun kualitas gizi, serta kurangnya variasi. Karenanya diperlukan konsep ‘Isi Piringku’ untuk mempromosikan gizi seimbang. Penting bagi anak-anak dalam pertumbuhan untuk meningkatkan asupan protein, sambil tetap mengonsumsi buah dan sayur. Dalam satu porsi makan, setengahnya berisi sayur dan buah, sementara setengahnya lagi berisi sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak dari karbohidrat.

b. Pola Asuh

Aspek pola asuh juga penting untuk diperhatikan, lantaran stunting juga dipengaruhi dari perilaku si kecil. Utamanya pola asuh yang buruk dalam praktik pemberian makan bagi bayi dan Balita dapat memicu stunting terjadi, dan menghambat pertumbuhan anak.

Karenanya penting untuk membekali diri dengan edukasi terkait kesehatan reproduksi dan gizi remaja sebagai persiapan keluarga, asupan nutrisi bagi ibu hami, pemeriksaan kandungan rutin, prosedur bersalin di fasilitas kesehatan, mengetahui manfaat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.

Adapun pemberian ASI tetap berlanjut hingga anak berusia 2 tahun dengan asupan gizi pendukung dari makanan pendamping. Tak hanya itu, Ayah dan Ibu juga perlu rutin memantau tumbuh kembang di Posyandu setiap bulan. Pastikan anak mendapatkan imunisasi gratis di Posyandu atau Puskesmas.

c. Sanitasi dan Akses Air Bersih

Sanitasi atau upaya kebersihan lingkungan merupakan faktor yang tak kalah penting untuk diperhatikan. Lantaran lingkungan yang kotor merupakan sarang dari berbagai kuman dan bakteri, hal ini tentu dapat meningkatkan risiko ancaman penyakit infeksi bagi anak. Untuk menghindari hal ini terjadi, Ayah dan Ibu perlu mengajarkan si kecil untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan dibilas dengan air mengalir, serta himbau agar tidak buang air besar sembarangan.

materi kkn

2. Mengenal Stunting: Penyebab, Gejala dan Pencegahan

Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gagal tumbuh atau weight faltering yang menyebabkan pertumbuhan tubuh dan otak. Kondisi ini diakibatkan kekurangan gizi kronis utamanya dalam 1000 hari pertama kehidupan. Inilah yang kemudian menyebabkan fisik anak menjadi lebih pendek dari anak seusianya dan menjadi terlambat dalam berpikir.

materi kkn

Penyebab Stunting

  • Rendahnya asupan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
  • Masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi seimbang
  • Sakit infeksi yang berulang
  • Buruknya fasilitas sanitasi
  • Minimnya akses air bersih
  • Kurangnya kebersihan lingkungan

Gejala Stunting

  • Grafik pertumbuhan tinggi dan berat anak berada di bawah standar tinggi badan anak seusianya
  • Pertumbuhan tulang terhambat
  • Mudah sakit
  • Gangguan belajar
  • Gangguan tumbuh kembang

Cara Mencegah Stunting

  • Persalinann ditolong oleh tenaga kesehatan
  • Memberi ASI eksklusif kepada bayi
  • Menimbang berat badan balita (rutin ke Posyandu)
  • Menggunakan air bersih dan menjaga kebersihan
  • Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
  • Menggunakan jamban sehat
  • Memberantas jentik nyamuk
  • Mengonsumsi sayur dan buah setiap hari
  • Melakukan aktivitas fisik setiap hari
  • Tidak merokok di dalam rumah

3. Pencegahan Stunting Sejak Remaja

Pencegahan stunting sebaiknya dimulai sedini mungkin, sejak usia calon ibu masih remaja. Pencegahan bagi remaja putri dapat dilakukan dengan mengonsumsi TTD atau Tablet Tambah Darah sebanyak 1 tablet per minggu secara rutin.

materi kkn

Hal ini dilakukan demi mencegah remaja putri terkena penyakit Anemia atau kekurangan darah. Selain mengonsumsi tablet penambah darah, terdapat sejumlah cara lain yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting:

  1. Mencegah anemia dengan mengonsumsi makanan tinggi zat besi atau mineral lain yang dapat memicu produksi darah, seperti daging merah, sayuran hijau, jeroan, kacang-kacangan, dan polong-polongan.
  2. Menerapkan pola makan bergizi seimbang, mengonsumsi makanan sumber nabati, hewani dan makanan sehat lainnya.
  3. Berolahraga secara rutin, minimal 30 menit setiap hari. Demi membangun tubuh berstamina kuat dan agar terhindar dari berbagai macam penyakit.
  4. Mengedukasi diri dengan pengetahuan tentang stunting, gejala, penyebab hingga pencegahannya.

Kolaborasikan Program Kerja KKN Bersama PT Solo Abadi Indonesia

Dengan latar belakang perusahaan manufaktur di bidang alat kesehatan, PT Solo Abadi Indonesia terbuka dengan berbagai kerjasama di bidang terkait. Solo Abadi telah terlibat dalam sejumlah agenda KKN yang diselenggarakan mahasiswa. Sebagai misal kami telah berkontribusi memberikan hibah antropometri kit untuk Desa Mundu, Sragen bersama Mahasiswa KKN UNISRI 2021.

Simak keseruan kolaborasi kami melalui video berikut:

Untuk mengajukan kolaborasi, Anda dapat mengirimkan proposal kegiatan KKN yang relevan dengan latar belakang Solo Abadi. Proposal dikirim melalui surel di alamat admin@soloabadi.com atau dapat terhubung melalui WhatsApp PT Solo Abadi Indonesia. Sampaikan juga kontraprestasi yang diharapkan dari perusahaan seperti sosialisasi, penyuluhan, atau hibah alat ukur antropometri.

Alat Ukur Antropometri Terakurat untuk Deteksi Stunting Penunjang Program Kerja KKN

Untuk menunjang program kerja KKN tentang pencegahan stunting, mahasiswa membutuhkan perangkat ukur antropometri untuk mendeteksi stunting sejak dini. Berikut adalah rekomendasi alat ukur antropometri terakurat untuk deteksi stunting:

Antropometri Kit – SK TKDN produksi PT Solo Abadi Indonesia merupakan paket alat ukur antropometri untuk mendeteksi stunting sejak anak usia batita. Paket ini terdiri atas Stadiometer Portable, Infantometer Board, Timbangan Dewasa Digital, Timbangan Bayi Digital, Pita LILA dan juga Tas Antropometri. Spesifikasi dari antropometri Kit – SK 17 telah disesuaikan dengan KMK HK 01.07/MENKES/1919/2022 mengenai spesifikasi lengkap paket antropometri kit. Timbangan Bayi dan juga Timbangan Dewasa Digital dari Solo Abadi telah terrhubung dengan aplikasi MetrisisApp yang dapat diunduh di Google Play Store.

Kontak Kami untuk Pemesanan Produk Antropometri

Dapatkan dan pesan alat ukur antropometri dengan harga terbaik dari Solo Abadi dengan mengisi ask for price yang tersedia. Anda juga dapat terhubung secara langsung melalui WhatsApp, kami siap untuk menghubungi anda segera.

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?