Informasi tentang nominal kenaikan HJE rokok terbaru 2025, penting untuk diketahui sebagai acuan bagi konsumen maupun produsen rokok.
Seperti diketahui, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani meneken Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait kenaikan HJE atau Harga Jual Eceran Rokok dan produk hasil tembakau. Persentase kenaikan HJE rokok ini dapat berbeda-beda tergantung dari jenis rokok yang diedarkan.
HJE sendiri merupakan batas harga minimum yang ditetapkan pemerintah untuk penjualan rokok di tingkat eceran. Kenaikan HJE bertujuan untuk mengendalikan konsumsi rokok, terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah, sekaligus meningkatkan penerimaan negara dari pajak.
Namun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada 2025 tarif cukai tidak mengalami kenaikan. Artinya, meskipun HJE naik, beban cukai yang harus dibayarkan produsen tetap sama.
Lantas berapa besaran Harga Jual Eceran dari masing-masing jenis rokok yang dikabarkan naik di tahun ini? Artikel ini akan mengulas tentang informasi tersebut agar dapat dijadikan acuan bagi produsen rokok atau produk hasil tembakau.
Rincian Kenaikan Harga Rokok Berbagai Jenis
Berikut adalah daftar rincian kenaikan harga rokok dan produk hasil tembakau berbagai jenis yang berlaku mulai 1 Januari 2025:
A. Harga rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM)
1. SKM Golongan I minimal Rp 2.375 (naik 5,08 persen)
2. SKM Golongan II minimal Rp 1.485 (naik 7,6 % )
B. Harga rokok Sigaret Putih Mesin (SPM)
1. SPM Golongan I minimal Rp 2.495 (naik 4,8 % )
2. SPM Golongan II minimal Rp 1.565 (naik 6,8 % )
C. Harga rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) atau Sigaret Putih Tangan (SPT)
1. SKT/SPT Golongan I lebih dari Rp 2.170 (naik 9,5 % )
2. SKT/SPT Golongan I minimal Rp 1.55 (naik 13 % ) sampai Rp 2.170 (naik 9,5 % )
3. SKT/SPT Golongan II minimal Rp 995 (naik 15 % )
4. SKT/SPT Golongan III minimal Rp 860 (naik 18,6 % )
D. Harga rokok Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF) atau Sigaret Putih Tangan Filter (SPTF)
1. SKTF/SPTF tanpa golongan minimal Rp 2.375 (naik 5 % )
E. Harga rokok Kelembak Kemenyan (KLM)
1. KLM Golongan I minimal Rp 950 (tidak naik)
2. KLM Golongan II minimal Rp 200 (tidak naik)
F. Tembakau Iris (TIS)
1. TIS tanpa golongan lebih dari Rp 275 (tidak naik)
2. TIS tanpa golongan lebih dari Rp 180 sampai Rp 275 (tidak naik)
2. TIS tanpa golongan paling rendah Rp 55 sampai Rp 180 (tidak naik)
G. Rokok Daun atau Klobot (KLB)
1. KLB tanpa golongan paling rendah Rp 290 (tidak naik)
H. Harga Rokok Cerutu (CRT)
1. CRT tanpa golongan lebih dari Rp 198 ribu (tidak naik)
2. CRT tanpa golongan lebih dari Rp 55 ribu sampai dengan Rp 198 ribu (tidak naik)
3. CRT tanpa golongan lebih dari Rp 22 ribu sampai dengan Rp 55 ribu (tidak naik)
4. CRT tanpa golongan paling rendah Rp 459 sampai dengan Rp 5.500 (tidak naik)
Batasan HJE Produk Hasil Tembakau Impor
Tak hanya itu, pemerintah juga telah menetapkan batasan Harga Jual Eceran untuk setiap jenis produk impor hasil tembakau. Di antaranya meliputi:
1. SKM senilai Rp 2.375 per batang/gram
2. SPM senilai Rp 2.495 per batang/gram
3. SKT atau SPT senilai Rp 2.171 per batang/gram
4. SKTF atau SPTF senilai Rp 2.375 per batang/gram
5. TIS senilai Rp 276 per batang/gram
6. KLB senilai Rp 290 per batang/gram
7. KLM senilai Rp 950 per batang/gram
8. CRT senilai Rp 198.001 per batang/gram
Jasa Konsultasi Bisnis Rokok dan Penyedia Paket Usaha Rokok SKT
Jika Anda tertarik untuk memulai bisnis pembuatan rokok kretek secara manual, paket LIGHT SKT PACKAGE dari PT Solo Abadi Indonesia dapat menjadi solusi yang tepat sebagai langkah awal untuk perusahaan Anda. Semua peralatan dan bahan yang telah dibahas dalam artikel ini tersedia dalam satu paket. Jangan ragu untuk menghubungi kami sekarang dan mulailah bisnis Anda!
Dapatkan perangkat produksi rokok SKT dari Solo Abadi dengan harga terbaik melalui form ask for price yang tersedia. Pembelian untuk instansi bisa langsung dilakukan melalui e-katalog. Anda juga bisa langsung terhubung dengan admin melalui WhatsApp, karena kami siap menghubungi Anda segera.
Hubungi kami hari ini dan mulai perjalanan bisnis Anda bersama kami!
