Jejaring Skrining Layak Hamil adalah sebuah proses penilaian terhadap efektivitas dan kinerja jaringan layanan yang bertujuan untuk memastikan kelayakan calon ibu (Catin) menjalani kehamilan dengan aman. Evaluasi ini mencakup berbagai aspek seperti deteksi dini faktor risiko kehamilan, seperti penyakit penyerta atau kondisi yang dapat mempengaruhi kehamilan, serta upaya pencegahan stunting dan peningkatan kualitas layanan antenatal care (ANC).
Mari simak Evaluasi Jejaring Skrining Layak Hamil, ANC dan Stunting berdasarkan JUKNIS BOK PUSKESMAS 2024!
Mengenal Skrining Layak Hamil, ANC dan Stunting di Puskesmas
Skrining Layak Hamil bertujuan untuk memastikan bahwa seorang calon ibu (Catin) dalam kondisi kesehatan yang baik dan aman untuk menjalani kehamilan. Skrining ini dilakukan untuk mendeteksi faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin, seperti penyakit kronis, anemia, infeksi, atau kondisi medis lain yang bisa berpengaruh pada kehamilan.
Pelayanan Skrining Layak Hamil bisa dilakukan di berbagai pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit. Proses skrining layak hamil berupa :
- Riwayat Kesehatan: Pengumpulan data riwayat kesehatan calon ibu dan keluarganya untuk mengetahui adanya penyakit kronis atau faktor risiko yang dapat mempengaruhi kehamilan.
- Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi kondisi kesehatan umum calon ibu, termasuk tekanan darah, indeks massa tubuh (BMI), dan tanda-tanda fisik lainnya.
- Pemeriksaan Laboratorium: Tes darah dan urine untuk memeriksa kondisi seperti anemia, infeksi, kadar gula darah, dan status gizi.
- Konseling: Diskusi dengan tenaga kesehatan mengenai hasil skrining dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat.
Sedangkan, Antenatal Care atau ANC merupakan langkah lanjutan dari Skrining Layak Hamil. Tujuannya sama, untuk meminimalisir Pencegahan Stunting. Antenatal Care (ANC) adalah layanan pemeriksaan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk memastikan kondisi kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Layanan ini mencakup berbagai pemeriksaan rutin seperti pengukuran tekanan darah, pemeriksaan detak jantung janin, dan tes laboratorium lainnya.
Komponen Utama dari Jejaring Skrining Layak Hamil
1. Kolaborasi Lintas Sektor
Jejaring ini melibatkan kerjasama antara berbagai fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, rumah sakit, klinik, dan tenaga kesehatan terkait. Selain itu, jejaring ini juga bekerja sama dengan instansi lain seperti Dinas Kesehatan, BKKBN, serta organisasi profesi.
2. Pemetaan dan MoU Jejaring
Dalam sistem ini, setiap fasilitas kesehatan yang tergabung dalam jejaring memiliki peran spesifik, yang dipetakan dengan jelas. MoU (Memorandum of Understanding) biasanya dibuat untuk memastikan komitmen dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam menjalankan skrining.
3. Skrining Terintegrasi
Jejaring ini memungkinkan calon ibu untuk mendapatkan skrining kesehatan yang mencakup pemeriksaan umum, pemeriksaan gizi, deteksi penyakit menular, serta faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi. Layanan ini sering kali terintegrasi dengan layanan kesehatan lainnya, seperti Antenatal Care (ANC) dan pencegahan stunting.
4. Sistem Rujukan
Jejaring skrining juga mencakup sistem rujukan yang efektif, di mana calon ibu yang terdeteksi memiliki risiko tinggi dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi, seperti rumah sakit
Evaluasi Jejaring Skrining Layak Hamil Pada Menu Dana BOK Dinas Kesehatan Provinsi
Jejaring Skrining Layak Hamil adalah satu aspek yang perlu dipenuhi, khususnya pada pemenuhan BOK Dinas Kesehatan dan Puskesmas 2024. Perlu digaris bawahi pada BOK Puskesmas 2024 berfokus pada penurunan angka Kematian Ibu dan Anak.
Sehingga, tujuan dari Evaluasi Jejaring Skrining Layak Hamil adalah untuk melakukan Evaluasi terhadap progres pelaksanaan kegiatan/ capaian / indikator input, proses, output program dalam rangka masalah gizi (weight faltering, underweight, gizi kurang, gizi buruk dan stunting) pada kelompok ibu, bayi baru lahir, bayi, balita, anak dan remaja putri.
Sementara itu, tujuan khusus yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah :
- Didapatnya pemetaan kendala dan hambatan pelaksanaan kegiatan/indikator input, proses, output program masalah gizi (weight faltering, underweight, gizi kurang, gizi buruk dan stunting) pada kelompok ibu, bayi baru lahir, bayi, balita, anak dan remaja putri
- Didapatnya kesepakatan pertemuan atau dalam bentuk rencana tindak lanjut peserta pertemuan, sesuai hasil pembahasan pertemuan dimaksud
- Terlaksananya diseminasi lintas program dan lintas sektor terkait hasil evaluasi program terkait masalah gizi (weight faltering, underweight, gizi kurang, gizi buruk dan stunting) pada kelompok ibu, bayi baru lahir, bayi, balita, anak dan remaja putri.
Gambaran Kegiatan Evaluasi Jejaring Skrining Layak Hamil, ANC dan Stunting
Rapat Evaluasi Jejaring Skrining Layak hamil, ANC dan Stunting bertujuan untuk melaksanakan evaluasi pelaksanaan jejaring pada Dinas Kesehatan kabupaten/kota (RSUD dan Puskesmas) dengan lintas sektor yang terlibat dan peduli terhadap pelayanan kesehatan dalam melakukan skrining layak hamil, ANC, dan upaya penurunan stunting.
Gambaran kegiatan evaluasi jejaring skrining layak hamil dilakukan secara hybrid yang meliputi :
- Rapat Pembentukan Jejaring dilaksanakan jika ada kab/kota yang belum membentuk jejaring skrining layak hamil, ANC dan Stunting. Rapat dilaksanakan secara hybrid dengan mengundang secara daring bagi kabupaten/kota yang belum membentuk jejaring dan mengundang lintas sektor terkait secara luring.
- Rapat Evaluasi Jejaring dilaksanakan secara hybrid dengan mengundang secara daring bagi kabupaten /kota yang telah membentuk jejaring dan mengundang lintas sektor terkait secara luring. Pertemuan evaluasi ini sekaligus pembinaan untuk membahas sejauh mana progress jejaring yang terbentuk, kendala yang d
Dapatkan Instrumen Pendukung Jejaring Skrining Layak Hamil, ANC dan Stunting
Antropometri KIT adalah serangkaian alat ukur yang bertujuan untuk mendeteksi stunting atau kasus kekurangan gizi melalui beberapa pengukuran. Pengukuran yang dimaksud adalah Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan, Lingkar Lengan Atas dan Kepala.
Memiliki Antropometri KIT yang sesuai standar dan setidaknya 60% sarana prasarana berupa KIA dan KB KIT. Hal ini tertuang pada JUKNIS BOK Puskesma 2024.
PT. SOLO ABADI INDONESIA secara penuh mendukung kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Kami menyediakan berbagai Antropometri Kit dan SET KIA dan KB dengan kualitas dalam negeri yang tidak perlu diragukan lagi.
Hubungi admin kami melalui WhatsApp. Ikuti update di website Solo Abadi, www.soloabadi.com untuk info mengenai Stunting.
Mari bersama-sama wujudkan #IndonesiaBebasStunting2024 dengan #SatuDesaSatuAntropometri