Rumus Estimasi BB Berdasarkan LILA biasanya dilakukan pada pasien dengan kondisi khusus, seperti pasien rawat inap yang tidak bisa berdiri. Estimasi BB berdasarkan LILA ini juga bisa diterapkan pada anak-anak dan lansia. Terdapat beberapa rumus yang dapat digunakan, mari kita praktikan bersama-sama!
Seberapa Penting Pengukuran BB Pada Pasien Rawat Inap?
Penambahan berat badan dapat menunjukkan terjadinya peningkatan resiko obesitas. Namun, dapat juga menunjukkan adanya penumpukan cairan dalam tub pasien-pasien yang mendapatkan cairan intravena. Sebaliknya pada pasien yang mengalami penurunan berat badan yang mengindikasikan terjadinya keparahan atau memburuknya status gizi pasien.
Penurunan berat badan yang tidak diinginpada pada pasien dapat meningkatkan resiko kematian. Penurunan berat badan lebih dari 10% dapat meningkatkan resiko kematian 4 kali lipat pada pasien gagal jantung kronis.
Pada pasien yang tidak mampu berdiri, pengukuran berat badan dan tinggi badan menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, terdapat beberapa alternatif parameter antropometri yang sering digunakan untuk memperkirakan berat badan dan tinggi badan, seperti lingkar lengan atas, ukuran kerangka tubuh, tinggi lutut, rentang lengan, dan panjang ulna.
Untuk pasien dalam posisi berbaring, pengukuran lingkar lengan atas dan panjang ulna cenderung lebih praktis karena posisi pengukuran lebih stabil dan peralatan yang dibutuhkan lebih sederhana dibandingkan dengan metode lainnya.
Estimasi BB Berdasarkan Lila, Apakah Akurat?
Pengukuran lingkar lengan atas memiliki hubungan yang sangat erat dengan berat badan seseorang. Dalam konteks statistik, nilai korelasi sebesar 0,96 menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara lingkar lengan atas dan berat badan; semakin besar lingkar lengan atas, umumnya semakin besar pula berat badan seseorang.
Nilai korelasi 0,96 menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara dua variabel, dalam hal ini antara lingkar lengan atas (LILA) dan berat badan. Korelasi diukur dengan koefisien korelasi, yang memiliki rentang nilai dari -1 hingga 1:
- 1: Hubungan positif yang sempurna, artinya ketika satu variabel naik, variabel lainnya naik dengan proporsi yang sama.
- 0: Tidak ada hubungan sama sekali antara kedua variabel.
- -1: Hubungan negatif yang sempurna, artinya ketika satu variabel naik, variabel lainnya turun dengan proporsi yang sama.
Lingkar lengan atas dianggap lebih akurat dalam memprediksi berat badan untuk remaja dan dewasa dibandingkan untuk anak-anak. Hal ini berarti bahwa pengukuran lingkar lengan atas cenderung memberikan estimasi berat badan yang lebih dapat diandalkan pada kelompok remaja dan dewasa, sedangkan pada anak-anak, mungkin terdapat faktor-faktor lain yang membuat perkiraan berat badan menggunakan lingkar lengan atas kurang akurat.
Cara Mengukur Lila dan Rumus Estimasi BB Berdasarkan Lila
Mengukur LILA tidak dapat dilakukan secara sembarang. Pengukuran ini perlu dilakukan menggunakan alat ukur yang telah terkalibrasi. Alat ukur LILA yang terkalibrasi berarti telah melewati proses pengecekan akurasi oleh Lembaga Kalibarsi Nasional. Salah satu alat yang telah melalui proses kalibrasi adalah LILA dari METRISIS. Alat ini telah digunakan oleh lebih dari 10.000+ Pusat Pelayanan Kesehatan di Indonesia.
Cara Mengukur LILA perlu dilakukan secara tepat agar hasil juga akurat. Berikut ini adalah cara yang tepat mengukur LILA :
- Menekuk lengan yang jarang digunakan (biasanya pada lengan tangan kiri)
- Ukur jarak kedua titik tonjolan yang ada pada bahu dan pada siku
- Tentukan titik tengah dengan beri tanda
- Kembali posisikan tangan pada posisi lurus ke bawah
- Tarik pita Lila dan lingkarkan pada titik tengah
- Kaitkan ujung lila kemudian baca hasil pengukurannya
1. Rumus Estimasi BB dengan LILA (Formula Gibson, 2005)
Pada Laki-laki
Rumus: BB Laki-laki = (2,592 × LILA) – 12,902
Contoh Kasus :
Seorang laki-laki melakukan pengukuran LILA dan diperoleh LILA = 42 cm. Tentukan estimasi BB-nya!
- BB Laki-laki = (2,592 × LILA) – 12,902
- BB Laki-laki = (2,592 × 42) – 12,902
- BB Laki-laki = 108,864 – 12,902
- BB Laki-laki = 95,962 kg ≈ 96 kg
Hasil: Estimasi berat badan laki-laki tersebut adalah 96 kg.
Pada Wanita
Rumus: BB Wanita = (2,001 × LILA) – 1,223
Contoh Kasus
Seorang wanita melakukan pengukuran LILA dan diperoleh LILA = 30 cm. Tentukan estimasi BB-nya!
- BB Wanita = (2,001 × LILA) – 1,223
- BB Wanita = (2,001 × 30) – 1,223
- BB Wanita = 60,03 – 1,223
- BB Wanita = 58,807 kg ≈ 59 kg
Hasil: Estimasi berat badan wanita tersebut adalah 59 kg.
2. Rumus Estimasi BB dengan LILA (Formula Cattermole)
Rumus untuk laki-laki dan wanita: BB = (4 × LILA) – 50
Contoh Kasus (Laki-laki)
Seorang laki-laki melakukan pengukuran LILA dan diperoleh LILA = 45 cm. Tentukan estimasi BB-nya!
- BB = (4 × LILA) – 50
- BB = (4 × 45) – 50
- BB = 180 – 50
- BB = 130 kg
Hasil: Estimasi berat badan laki-laki tersebut adalah 130 kg.
Contoh Kasus (Wanita)
Seorang wanita melakukan pengukuran LILA dan diperoleh LILA = 28 cm. Tentukan estimasi BB-nya!
- BB = (4 × LILA) – 50
- BB = (4 × 28) – 50
- BB = 112 – 50
- BB = 62 kg
Hasil: Estimasi berat badan wanita tersebut adalah 62 kg.
Dengan menggunakan kedua formula ini, Anda bisa mengestimasi berat badan dengan akurasi yang cukup baik hanya dengan mengukur lingkar lengan atas (LILA
Rekomendasi Alat Ukur Lingkar Lengan Atas dan Kepala
Pita LiLA juga merupakan instrumen penting dalam satu paket Antropometri Kit. Antropometri adalah pengumpulan data tubuh manusia untuk menentukan suatu kondisi kesehatan, termasuk stunting. Dalam usaha penurunan stunting, pemerintah melalui Dana Alokasi Fisik (DAK) berusaha untuk mendistribusikan Antropometri Kit ke seluruh daerah di Indonesia melalui otonomi tiap daerah. Adapun alat lain yang harus ada di Posyandu adalah Infantometer Board, Stadiometer Portable, Timbangan Bayi Digital dan Timbangan Injak Digital.
- Hand Grip yang sesuai dengan menyesuaikan jari tangan
- Terdapat Push Botton otomatis
Sebelum mengukur LiLA, perlu dipastikan untuk memilih pita ukur yang benar-benar diperuntukan pengukuran status gizi dan telah terkalibrasi serta memiliki sertifikat Ijin Edar Alat Kesehatan Dalam Negeri. Pilihlah LiLA dengan desaain Hand Grip yang nyaman sehingga dapat mempermudah pengukuran serta meningkatkan tingkat validitas data. Selain itu, pastikan terdapat Push Button untuk menyesuaikan panjang pita LiLA dengan objek pengukuran secara otomatis.
Dapatkan Pita Ukur Untuk Estimasi BB Berdasarkan Lila
PT Solo Abadi Indonesia merupakan satu-satunya produsen Antropometri Kit dalam negeri yang berbasis di Kota Surakarta. Berstatus sebagai produsen, Solo Abadi mendesain seluruh instrumen Antropometri Kit dengan mengedepankan prinsip kenyamanan atau ergonomis agar dapat meningkatkan validitas data, termasuk dalam desain Pita Ukur LiLA. Selain itu, Solo Abadi juga memilih bahan baku berkualitas tinggi dan melakukan uji kalibrasi terhadap setiap instrumen Antropometri Kit.
Antropometri Kit Ber-TKDN Telah Tersedia di E-Katalog!
METRISIS Antropometri Kit telah memenuhi syarat untuk tayang di E-Katalog Pemerintah. Permudah pengadaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Stunting dengan akses link ini atau konsultasikan dengan kami melalui WhatsApp kami.
Jika Anda ingin memiliki Booklet Spesifikasi METRISIS Antropometri Kit silahkan isi gform berikut dan kami akan mengirimkannya melalui email Anda.