Proses data terbaru SSGI Stunting 2024 tengah berlangsung di tahun ini. Besar harapan pemerintah bahwa angka prevalensi stunting bisa turun hingga melewat target yakni 14%. Mari sedikit mengulik data SSGI tahun lalu yang terangkum dalam Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. SKI merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). Hasil data dalam survei ini menampilkan capaian prevalensi stunting dari beberapa tahun kebelakang.
Selain capaian angka stunting, SKI 2023 juga melakukan survei pada beberapa aspek lain seperti akses fasyankes, balita, penyakit tidak menular, kesehatan jiwa, kesehatan gigi dan mulut, serta farmasi. Hasil survei ini digunakan untuk bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran. Indikator SKI 2023 juga mempertimbangkan pada berbagai aspek Sustainable Development Goals (SGDs) terutama pada 2.2 untuk kasus stunting. Poin yang bertujuan mengatasi permasalahan malnutrisi dengan pemenuhan gizi secara menyeluruh.
SKI 2023 Merangkum Data Stunting
Hasil data SKI 2023 telah merangkum perkembangan capaian prevalensi stunting sejak tahun 2019 hingga 2023. Tren stunting telah menunjukkan penurunan secara signifikan dalam satu dekade terakhir. Berikut grafik penurunan tren stunting pada balita tahun 2013 – 2023 yang telah tercapai.
Dibanding sepuluh tahun yang lalu, telah mengalami total penurunan hingga 16,1%. Tahun 2013 angka prevalensi stunting mencapai 37,6% dan per 2023 telah mencapai 21,5%. Penurunan grafik diatas selalu diusahakan oleh negara dalam menyelesaikan masalah stunting, pemerintah turut menetapkan target selepas satu dekade ini untuk prevalensi stunting.
Baca Juga: Tanda-tanda Stunting Pada Anak Sekolah. Mungkinkah Terjadi?
SSGI Stunting 2024, Masih Jauh dari Target
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023, angka capaian prevalensi stunting berada di angka 21,5%. Sedangkan pemerintah memiliki target capaian hingga 14% yang artinya capaian tahun kemarin masih jauh dari target yang ada. Pemerintah terus mengupayakan berbagai program untuk menekan angka stunting terutama di daerah yang memiliki prevalensi tinggi. Tercatat pada hasil SKI 2023 bahwa terdapat tiga provinsi dengan angka prevalensi stunting tinggi yakni, Papua Tengah (39,4%), Nusa Tenggara Timur (37,9%), dan Papua Pegunungan (37,3%). Temuan ini menjadi PR baru bagi pemerintah untuk mendukung percepatan penurunan stunting.
Survei Kesehatan Indonesia 2023 merangkum beberapa penyebab stunting. Beberapa diantaranya adalah
- Risiko ibu hamil mengalami kurang energi kronis akibat kurangnya darah atau anemia. (Periode Prenatal)
- Inisiasi menyusui dini yang terlambat mempengaruhi keberlanjutan ASI eksklusif. (Periode Kelahiran)
- Pemberian ASI non eksklusif memiliki risiko lebih besar dalam mengalami stunting. (Periode Postnatal)
Oleh karena itu penting bagi calon orang tua terutama ibu hamil untuk selalu memantau kesehatan dan kebutuhan gizi agar tidak berdampak pada anak. Serta perhatikan asupan anak sejak dilahirkan hingga periode golden age agar anak mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang layak secara optimal. Periksakan kesehatan keluarga secara berkala karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
Segera Miliki Antropometri Kit untuk Deteksi Stunting Sejak Dini
Metrisis – Antropometri Kit telah terstandarisasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan telah digunakan lebih dari 1000 instansi kesehatan. Antropometri Kit produksi PT Solo Abadi Indonesia hadir dengan satu set lengkap berisi:
- Pengukur tinggi badan (stadiometer)
- Pengukur panjang badan (infantometer board)
- Pengukur lingkar lengan atas dan kepala (LILA)
- Pengukur berat badan (timbangan dewasa digital)
- Pengukur berat badan bayi (timbangan bayi digital)
- Tas penyimpanan
Segera dapatkan dengan langsung hubungi kami melalui Whatsapp dan sampaikan kebutuhan Anda! Tersedia juga untuk pembelian jumlah besar dan dapatkan penawaran terbaik bersama kami. Cek E-Katalog kami sekarang!!
Dibuat oleh: Jocelyna Beneta P.A (Administrasi Bisnis – Universitas Diponegoro)
