Cara Menghitung Status Gizi Anak Sekolah Dasar Menurut KEMENKES dan Alat yang Digunakan

Cara menghitung status gizi anak sekolah dasar adalah informasi yang penting diketahui oleh tenaga kesehatan yang rutin melakukan pemeriksaan di SD.

Memantau gizi anak sendiri merupakan hal penting dan tidak boleh terlewatkan oleh orang tua. Sebab ini menjadi indikator pertumbuhannya. Semakin bertambah usia, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Lantas bagaimana cara menghitung status gizi pada anak sekolah dasar?

Baca Juga:  Apa 5 Langkah ILP Posyandu Tahun 2024? Simak Detailnya. 

Indikator Status Gizi Anak Sekolah Dasar

Dalam memantau pertumbuhan anak terdapat indikator status gizi. Berdasarkan pedoman dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2017 terdapat acuan dalam menghitung status gizi anak. Indikator tersebut di antaranya:

cara menghitung status gizi anak

1. Indikator berat badan

Berat badan menjadi indikator status gizi sebagai tolak ukur kecukupan gizi mikro maupun makro. Melalui indikator ini dapat diketahui jumlah protein, lemak, air, hingga air mineral dalam tubuh. Selain itu, berat badan juga digunakan dalam parameter antropometri. Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI berikut rata-rata berat badan anak ideal:

UsiaBerat Badan Ideal
0-6 Bulan3,3 – 7,9 kg
7-11 Bulan8,3-9,4 kg
1-3 Tahun9,9-14,3 kg
4-6 Tahun14,5-19 kg
7-12 Tahun27-36 kg
13-18 Tahun46-50 kg

2. Indikator Tinggi Badan

Indikator selanjutnya adalah tinggi badan. Tinggi badan merupakan acuan pertumbuan massa tulang yang dipengaruhi asupan gizi. Tinggi badan sebagai parameter pertumbuhan linier pada anak. Berikut rata-rata tinggi badan anak berdasarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah:

UsiaTinggi Badan Ideal
0-6 Bulan49,9-67,6 cm
7-11 Bulan69,2-74,5 cm
1-3 Tahun75,7-96,1 cm
4-6 Tahun96,7-112 cm
7-12 Tahun130-145 cm
13-18 Tahun158-165 cm

3. Indikator Lingkar Lengan dan Kepala

Lingkar kepala menjadi indikator penilaian status gizi anak sebagai perkembangan saraf dan pertumbuhan otak anak. Mengukur lingkar kepala dilakukan hingga anak usia 2 tahun. Selain itu ukuran lingkar kepala dikelompokkan menjadi ukuran normal, kecil (mikrosefalus), dan ukuran besar (makrosefalus). Apabila ukuran lingkar kepala anak mendekati mikrosefalus dan makrosefalus menandakan kekurangan gizi terhadap otak anak. Juga menandakan kurangnya asupan gizi pada anak.

Baca Juga:  Panduan Pengukuran Antropometri Yang Tepat Beserta Alatnya! 

Cara Menghitung Status Gizi Anak

Dalam menghitung status gizi anak didasarkan pada pedoman WHO menggunakan grafik pertumbuhan anak. Indikator status gizi meliputi berat badan, tinggi badan, hingga lingkar kepala. Ketiga indikator ini dimasukkan dalam grafik pertumbuhan anak (GPA) dan dibedakan sesuai jenis kelamin. Berikut cara menghitung status gizi berdasarkan acuan WHO adalah:

1. Berat Badan Anak Berdasarkan Umur (BB/U)

Status gizi berdasarkan berat badan umur dapat dikelompokkan dalam berat badan kurang, sangat kurang, atau lebih. Status gizi berdasarkan umur dibedakan menjadi:

  • Berat badan normal -2 SD sampai +1 SD
  • Berat badan kurang -3 SD sampai <-2 SD
  • Berat badan sangat kurang <-3 SD
  • Risiko berat badan lebih >+1 SD

Menghitung berat badan anak juga dapat menggunakan indikator indeks massa tubuh (IMT) berdasarkan umur.

2. Tinggi Badan Anak Berdasarkan Umur (TB/U)

Menghitung tinggi badan anak berdasarkan umur digunakan untuk mengetahui tinggi badan dan usia sesuai. Selain itu juga diidentifikasi penyebab anak memiliki tubuh pendek. Penghitungan tinggi badan digunakan anak usia 2-18 tahun dengan posisi berdiri. Sementara untuk anak usia 0-2 tahun dihitung menggunakan indikator panjang badan dalam posisi berbaring. Tinggi badan anak sesuai umur dapat diketahui dengan penggolangan sebagai berikut:

  • Tinggi >+3 SD
  • Tinggi badan normal -2 SD sampai dengan +3 SD
  • Pendek atau stunting -3 SD sampai dengan <-2 SD
  • Sangat pendek atau severe stunting <-3 SD

Pengukuran menggunakan grafik pertumbuhan anak (GPA) memang tidak semudah menggunakan penghitungan indeks massa tubuh (IMT) orang dewasa. Untuk lebih akuratnya, orang tua perlu rutin memeriksakan perkembangan status gizi anak pada dokter, bidan, dan posyandu.

status gizi anak
Baca Juga:  Inilah Beberapa Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit 

Alat Ukur Untuk Menghitung Status Gizi Anak

Menghitung berat badan, tinggi badan, hingga ukuran lingkar kepala anak dapat dilakukan menggunakan antropometri kit. Antropometri kit merupakan seperangkat pengukuran dimensi tubuh manusia, khususnya untuk anak-anak. Pengukuran dengan antropometri kit sudah meliputi:

  • Pengukuran tinggi badan
  • Pengukuran berat badan
  • Pengukuran panjang badan
  • Pengukuran lingkar lengan atas dan kepala

Berikut alat yang ada dalam pengukuran antropometri kit adalah:

1. Stadiometer (Alat Ukur Tinggi Badan)

metrisis stadiometer analog

Stadiometer merupakan alat ukur tinggi badan yang paling direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan karena tingkat keakuratannya yang tinggi. Berikut pilihan yang tepat adalah Metrisis Analog Stadiometer dari PT Solo Abadi Indonesia.

2. Infantometer Board (Alat Ukur Panjang Badan)

metrisis infantometer board

Infantometer board merupakan alat ukur panjang badan yang digunakan untuk mengukur tinggi badan anak yang belum dapat berdiri. Alat ini digunakan untuk anak usia 0-2 tahun. Berikut rekomendasi alat infantometer board adalah Metrisis Infantometer Board dari PT Solo Abadi Indonesia.

3. Timbangan Dewasa Digital

metrisis digital weight scale

Timbangan dewasa digital merupakan alat ukur berat badan yang digunakan untuk orang dewasa. Berikut rekomendasi yang tepat timbangan dewasa digital dengan Metrisis Digital Weight Scale dari PT Solo Abadi Indonesia.

4. Timbangan Bayi Digital

metrisis digital baby weight scale

Timbangan bayi digital merupakan alat ukur berat badan yang digunakan untuk mengukur bayi. Pengukuran menggunakan timbangan bayi ini dilakukan dengan posisi terlentang. Berikut rekomendasi alat ukur timbangan bayi digital yaitu Metrisis Digital Baby Weight Scale.

5. Lingkar Lengan Atas dan Kepala (LILA)

metrisis body measuring tape

LILA merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur ukuran kepala dan lengan atas pada bayi dan ibu hamil. Berikut rekomendasi alat ukur LILA yaitu Metrisis Body Measuring Tape dari PT Solo Abadi Indonesia.

Hubungi Kami Di Sini Untuk Dapatkan Antropometri Kit

Dapatkan satu set Antropometri Kit ini dengan menghubungi Admin kami melalui WhatsApp. Tersedia juga di E-Catalog pemerintah. Atau Anda juga bisa mengisi tautan ASK FOR PRICE untuk menanyakan harga dan biaya ongkir. Selalu dapatkan informasi terbaru di www.soloabadi.com.

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?