Tinggi badan anak adalah indikator suksesnya serapan gizi pada tubuh anak. Oleh karena itu, pantauan pada tumbuh kembang anak perlu dilakukan, terutama pada usia emas perkembangannya. Berikut adalah penambahan tinggi badan anak yang ideal menurut dokter spesialis anak!
Kenapa Penambahan Tinggi Badan Anak Perlu Dipantau ?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut bahwa perubahan signifikan terjadi pada anak, terutama pada usia 0-1 tahun. Panjang Badan atau Tinggi badan adalah salah satu hal yang perlu menjadi perhatian orang tua. Pada anak usia 0-2 tahun, pengukuran ini disebut sebagai panjang badan. Sedangkan pada anak usia 2 tahun atau anak yang dapat berdiri dengan tegak, pengukuran ini disebut tinggi badan.
Panjang Badan atau Tinggi Badan adalah indikator suksesnya serapan gizi pada tubuh anak. Pasalnya, pertumbuhan sendiri berarti penambahan sel atau jaringan dalam tubuh. Pertumbuhan ini hanya dapat dipicu dengan metabolisme yang baik dan gizi yang diserap dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, panjang badan anak jadi acuan status gizinya (underweight, normal atau overweight).
Berapa Penambahan Tinggi Badan Anak Ideal ?
Penambahan panjang badan anak secara ideal dapat dilihat pada table diatas. Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Debby Andina, Sp.A dari instagram @bicarasikecil tabel diatas merupakan target pertumbuhan panjang badan minimal. Jika si kecil melampaui batas tersebut, artinya gizi si kecil telah adekuat dan justru merupakan hal yang baik.
Untuk anak diatas usia 1 tahun, tinggi badannya hanya bertambah 1 cm per bulan. Hal ini merupakan hal yang normal. Jika anda ingin memaksimalkan tumbuh kembang si kecil anda dapat meningkatkan asupan gizi si kecil dengan makanan yang kaya akan zat besi dan protein.
Baca Juga : 4 Alat Antropometri Kit Berstandar Kemenkes, Wajib Dimiliki Posyandu!
Bagaimana Cara Mengukur Pertumbuhan Tinggi Anak ?
Satu-satunya cara untuk mengetahui panjang atau tinggi anak adalah dengan melakukan pengukuran. Pengukuran Panjang Badan dan Tinggi Badan anak dilakukan dengan cara yang berbeda. Panjang Badan diukur dengan alat Infantometer Board atau papan pengukur panjang badan bayi. Sedangkan tinggi badan diukur dengan alat Stadiometer Portable.
Pengukuran Panjang Badan Bayi Dengan Infantometer Board
Alat untuk mengukur panjang badan pada bayi disebut dengan Infantometer Board. Penggunaan Infantometer Board lebih dianjurkan daripada menggunakan pita meteran. Pengukuran panjang badan bayi yang benar adalah :
- Susun Infantometer Board dengan Benar
Infantometer Board terdiri atas 4 papan yang memiliki skalanya masing-masing. Anda perlu memperhatikan urutan masing-masing papan yang telah tertulis pada bagian paling kanan.
Selain, papan yang tersusun dengan benar pastikan anda juga meletakan pembatas kaki dan kepala Infantometer Board. Guna keduanya adalah agar anak mencapai posisi sempurnanya saat diukur.
2. Luruskan Kaki Anak Saat Diukur
Meluruskan kaki si kecil dapat membantunya mencapai posisi sempurna saat diukur. Sehingga hal ini dapat menunjukan hasil yang valid.
Pengukuran Tinggi Badan Anak Dengan Stadiometer Portable
Stadiometer Portable digunakan untuk anak di usia 2 tahun keatas atau sesaat setelah si kecil dapat berdiri dengan tegak. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
- Pilih Stadiometer Portable dengan Pembatas Tumit untuk mencapai posisi sempurna saat diukur tinggi badannya.
- Pilih Stadiometer Portable dengan jendela baca dan kursor penunjuk untuk mempermudah pembacaan Stadiometer Portable.
Dapatkan Antropometri Kit, Alat Ukur Status Gizi Anak
Antropometri Kit adalah sebutan bagi rangkaian alat ukur status gizi pada anak. Rangkaian alat ini terdiri atas Infantometer Board, Stadiometer Portable, Timbangan Bayi Digital, Timbangan Injak Digital dan Pita Ukur LiLA. Antropometri Kit telah sesuai dengan standarisasi Kementerian Kesehatan dan telah didistribusikan kepada lebih dari 200 Dinas Kesehatan dan RSUD di seluruh Indonesia.
Hubungi admin kami melalui WhatsApp untuk mendapatkan Antropometri Kit dan ikuti update di website Solo Abadi, www.soloabadi.com untuk info mengenai Stunting.
Mari bersama-sama wujudkan #IndonesiaBebasStunting2024 dengan #SatuDesaSatuAntropometri
