Di kantor sering merasa capek? Bisa jadi salah satu dampak dari bahaya tidak menerapkan ergonomi K3 di tempat kerja nih!
Kalian pasti sering dengar istilah ‘ergonomi’ dan ‘K3’ di lingkungan kantor. Seringkali kita dengar tentang ergonomi untuk furniture dan K3 untuk aktivitas pekerjaan yang melibatkan mesin dan fisik. Tapi, apakah kalian tahu kalau penerapan kedua konsep ini berdampak pada aktivitas pekerjaan kita setiap hari?
Kedua konsep ini berpengaruh pada setiap aktivitas manusia baik itu pekerjaan kantoran yang banyak duduk hingga aktivitas dirumah seperti memasak. Ergonomi merupakan konsep yang mempelajari tentang penyesuaian pekerjaan dan lingkungan kerja terhadap kemampuan dan keterbatasan fisik, fisiologis, psikologis, dan antropometri manusia.
Tujuannya agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan proporsi tubuh manusia dan mencegah terjadinya cedera. Lalu, K3 merupakan upaya-upaya yang dilakukan untuk menjamin dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja selama melakukan pekerjaan. Perusahaan yang melakukan aktivitas produksi diwajibkan untuk menerapkan K3 ini bagi seluruh pekerjanya.
Lalu apa hubungan kedua konsep ini ditempat kerja? Setiap orang tentu ingin melakukan pekerjaan mereka dengan nyaman dan produktif untuk memberikan hasil yang optimal. Oleh karena itu, supaya pekerjaan nyaman dan aman maka perusahaan wajib menerapkan konsep ergonomi dan K3 dalam fasilitas bekerja. Bahkan untuk pekerjaan kantor yang didominasi oleh duduk memerlukan kenyamanan agar tubuh para karyawan nyaman dan bikin ‘betah’.
Perusahaan yang menerapkan konsep ergonomi dan K3 secara tidak langsung akan menekan biaya kecelakaan kerja, karena konsep keduanya bertujuan untuk mencegah cedera atau kecelakaan yang berpotensi terjadi. Biaya seperti pengobatan, kompensasi pekerja, maupun penurunan produktivitas bisa ditekan oleh perusahaan.
4 Bahaya Tidak Menerapkan Ergonomi K3 di Tempat Kerja
1. Tubuh mengalami sakit punggung dan leher.
Jika postur tubuh terbiasa buruk maka tekanan pada tulang belakang dapat berimbas pada rasa sakit di punggung dan leher.
2. Terjadi gangguan pada saraf.
Gerakan yang repetitif dapat menyebabkan gangguan pada syaraf sehingga sering merasa kebas atau pegal pada bagian tubuh tertentu.
3. Tubuh mudah merasa kelelahan.
Kondisi kerja yang tidak ergonomis dapat menyebabkan pekerja cepat lelah, konsentrasi menurun, dan produktivitas kerja menurun
4. Potensi kecelakaan pada kerja.
Munculnya potensi kecelakaan kerja akibat rasa tidak nyaman yang muncul selama melakukan pekerjaan.
Gunakan Ukuran Antropometri untuk Optimalkan Ergonomi dan K3 di Tempat Kerja
Mengukur ukuran tubuh manusia menjadi syarat mendasar untuk menerapkan konsep ergonomi dan K3. PT Solo Abadi hadir memberikan alat ukur tubuh manusia yang super lengkap dan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan terkait ukuran tubuh. Kursi Antropometri dan Antropometri Portable produksi PT Solo Abadi Indonesia hadir untuk membantu pengukuran tubuh menjadi lebih lengkap dan akurat. Hasil hitungan dari kedua alat tersebut dapat memberi hasil data lebih optimal untuk mewujudkan nilai ergonomis dan K3 dalam lingkungan kerja.
Kursi Antropometri
Metrisis – Kursi Antropometri hadir untuk memberikan hasil pengukuran lengkap dari berbagai posisi seperti duduk, berdiri, dan wajah. Kursi ini dapat mengukur 34 dimensi tubuh manusia. Super lengkap dan hasil lebih akurat!
Antropometri Portable
Butuh alat ukur yang mudah dibawa kemana-mana dan tidak makan tempat? Antropometri Portable jawabannya, dalam satu koper Anda akan memperoleh peralatan ukur dengan total 100 pengukuran. Super lengkap kan!
Tunggu apalagi, segera dapatkan alat ukur antropometri yang memberikan hasil lengkap, tepat, dan akurat. Peroleh harga terbaik melalui isi ask for price atau kunjungi langsung E-Katalog kami. Kunjungi website kami untuk mengetahui lebih detail mengenai berbagai produk antropometri di www.soloabadi.com
Dibuat oleh: Jocelyna Beneta P.A (Administrasi Bisnis – Universitas Diponegoro)
