Apa saja yang dipelajari dalam mata kuliah ergonomi teknik industri? adalah pertanyaan paling umum yang sering ditanyakan. Pasalnya, kata ‘ergonomi’ sendiri tergolong asing bagi beberapa orang. Namun, ergonomi adalah aspek paling penting dalam program studi Teknik Industri. Jadi, mari kita simak apa saja yang dipelajari dalam mata kuliah ergonomi di Program Teknik Industri!
Mengenal Ergonomi Dalam Teknik Industri
Ergonomi berasal dari kata Yunani (ergon) kerja dan normos (aturan) secara umum adalah keilmuan mengenai keseimbangan antara sains dan cara kerja manusia. Sehingga, objek utamanya adalah manusia. Ide ergonomi bergantung pada perhatian, pembatasan kapasitas dan kemampuan manusia. Sehingga, fungsi ergonomi dalam bisnis adalah untuk mencegah cedera, meningkatkan kegunaan dan meningkatkan efektivitas kerja.
Mata kuliah ergonomi di jurusan Teknik Industri mempelajari bagaimana merancang sistem kerja yang efisien, aman, dan nyaman bagi manusia. Fokus utamanya adalah menyesuaikan desain produk, pekerjaan, atau lingkungan kerja agar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk meningkatkan produktivitas, keselamatan, dan kesehatan kerja.
Prinsip Dasar Ergonomi Dalam Teknik Industri
- Konsep fit antara manusia dan sistem kerja (human-system interaction).
- Pengaruh kapasitas fisik dan mental manusia terhadap kinerja.
- Antropometri, yaitu studi mengenai ukuran, bentuk, dan proporsi tubuh manusia untuk aplikasi desain.
Mata Kuliah Ergonomi di Teknik Industri
Mata kuliah ergonomi di jurusan Teknik Industri mempelajari bagaimana merancang sistem kerja yang efisien, aman, dan nyaman bagi manusia. Fokus utamanya adalah menyesuaikan desain produk, pekerjaan, atau lingkungan kerja agar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk meningkatkan produktivitas, keselamatan, dan kesehatan kerja.
Berikut beberapa aspek utama yang dipelajari dalam ergonomi :
Apa Saja yang Dipelajari Dalam Mata Kuliah Ergonomi di Teknik Industri?
1.Perancangan Fisik atau Physical Design
Perancangan fisik merupakan proses implementasi hasil perancangan logis dan berdasar pada data antropometri dalam model perancangan secara fisik. Desain fisik dalam teknik industri adalah proses merancang atau mengembangkan tata letak fisik, peralatan, dan fasilitas kerja untuk memaksimalkan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan dalam suatu sistem produksi atau lingkungan kerja. Berikut adalah beberapa hal yang juga dipelajari dalam Perancangan Fisik :
- Postur kerja: Analisis postur tubuh yang tepat untuk mengurangi ketegangan otot dan risiko cedera.
- Antropometri: Penggunaan data antropometri untuk desain alat dan stasiun kerja agar sesuai dengan dimensi tubuh manusia.
- Biomekanika: Mempelajari gerakan tubuh, gaya, dan pengaruhnya pada sendi dan otot saat bekerja.
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Keselamatan dan kerja dalam teknik industri adalah bidang yang berfokus pada pengelolaan dan peningkatan keselamatan di tempat kerja untuk melindungi pekerja dari risiko cedera. Hal ini juga berkaitan dengan antropometri dan postur kerja. Namun beberapa hal yang juga dipelajari adalah sebagai berikut :
- Identifikasi faktor risiko ergonomis yang dapat menyebabkan cidera akibat kerja (seperti repetitive strain injury atau musculoskeletal disorders).
- Penyakit akibat pekerjaan: Seperti carpal tunnel syndrome, nyeri punggung, dan penyakit akibat getaran.
- Strategi pencegahan risiko untuk meningkatkan keselamatan kerja.
3. Desain Lingkungan Kerja
Desain lingkungan kerja dalam teknik industri adalah proses perancangan dan pengaturan tempat kerja agar mendukung produktivitas, efisiensi, kesehatan, dan keselamatan pekerja. Tujuan utama dari desain ini adalah menciptakan lingkungan kerja yang optimal, di mana pekerja dapat bekerja dengan nyaman, aman, dan efisien, serta meminimalkan risiko cedera atau kelelahan. Berikut adalah beberapa aspek yang juga dipelajari dalam Desain Lingkungan Kerja :
- Pencahayaan: Menyesuaikan intensitas dan arah cahaya agar sesuai dengan kebutuhan visual pekerja.
- Suhu dan ventilasi: Mengoptimalkan kondisi lingkungan untuk kenyamanan termal.
- Kebisingan: Meminimalkan dampak suara yang dapat mengganggu konsentrasi dan menurunkan kinerja.
Baca Juga : Alat Praktikum Lab Ergonomi dan Sistem Kerja, Teknik Industri Wajib Punya!
4. Ergonomi Kognitif
Ergonomi kognitif dalam teknik industri adalah cabang ergonomi yang berfokus pada aspek mental dan kognitif dari pekerjaan, seperti proses berpikir, pengambilan keputusan, pemahaman informasi, dan interaksi manusia dengan sistem yang kompleks. Ergonomi kognitif bertujuan untuk mengoptimalkan cara manusia memproses informasi dan berinteraksi dengan teknologi, sehingga mereka dapat bekerja lebih efisien dan mengurangi risiko kesalahan atau kelelahan mental.
- Persepsi, ingatan, dan pengambilan keputusan: Bagaimana manusia memproses informasi dan implikasinya dalam desain antarmuka manusia-mesin.
- Workload mental: Mengukur beban mental pekerjaan dan dampaknya terhadap produktivitas serta kesalahan.
- Interaksi manusia-komputer (HCI): Desain perangkat lunak dan antarmuka agar mudah digunakan dan intuitif.
5. Evaluasi Sistem Kerja
- Analisis kerja: Menggunakan teknik seperti RULA (Rapid Upper Limb Assessment) dan REBA (Rapid Entire Body Assessment) untuk menilai risiko ergonomis dalam postur kerja.
- Pengujian kenyamanan dan performa manusia dalam kondisi kerja yang berbeda.
- Desain ulang proses dan alat kerja untuk mengoptimalkan kinerja tanpa meningkatkan risiko cedera.
7. Ergonomi Makro
Evaluasi sistem kerja dalam teknik industri adalah proses analisis dan penilaian terhadap efisiensi, efektivitas, dan keselamatan dari suatu sistem kerja, dengan tujuan untuk mengidentifikasi peluang peningkatan dan mengoptimalkan kinerja. Evaluasi ini mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan proses produksi, interaksi manusia-mesin, alur kerja, ergonomi, dan kesehatan serta keselamatan kerja.
- Sistem organisasi dan manajemen: Mempelajari pengaruh struktur organisasi terhadap kesejahteraan dan efisiensi pekerja.
- Desain sistem kerja yang mencakup interaksi tim, aliran informasi, dan koordinasi antar departemen.
Lalu, Bagaimana Aplikasi Mata Kuliah Ergonomi di Teknik Industri?
Jika dianalisis satu persatu, maka keseluruhan proses belajar ergonomi akan bermuara pada 3 poin berikut :
- Desain fasilitas: Menata fasilitas produksi agar sesuai dengan prinsip ergonomi.
- Manajemen produktivitas: Meningkatkan efisiensi operasi dengan mempertimbangkan kesejahteraan pekerja.
- Pengendalian kualitas hidup kerja: Memonitor dan meningkatkan kondisi fisik serta psikologis pekerja di lingkungan kerja.
Ergonomi dalam Teknik Industri berperan penting dalam mencapai keseimbangan antara produktivitas sistem dan kesejahteraan manusia di tempat kerja. Sehingga, setiap perusahaan perlu menerapkan prinip-prinsip ergonomi ini.
Konsultasi Kebutuhan Mata Kuliah Ergonomi Dalam Teknik Industri
1. Kursi Antropometri
Kursi Antropometri adalah salah satu alat ukur dimensi tubuh manusia paling banyak digunakan oleh jurusan ilmu olahraga di Indonesia dan di India. 34 dimensi pengukuran yang dapat dilakukannya dalam 3 posisi pengukuran membuat alat ini banyak membantu menganalisis postur tubuh.
Dengan data yang dihasilkan oleh Antropometri Portable, industri dapat mengetahui lingkungan dan instrumen pendukung kerja yang sesuai dengan beban kerja hingga kesehatan dan keselamatan kerja dapat tercapai. Pasalnya, penerapan data Antropometri dapat dengan mudah ditemui, seperti halnya dalam penerapan desain ruangan dan kursi serta meja kerja. Berbagai sektor pun telah menggunakan Antropometri Portable, mulai dari sektor pendidikan, terutama teknik industri dan kesehatan, sektor olahraga, militer hingga industri aviasi dan penelitian luar angkasa.
Dapatkan Alat Antropometri Untuk Mata Kuliah Ergonomi di Teknik Industri
Jika Anda tertarik dengan kedua instrumen tersebut silahkan hubungi admin@soloabadi.com atau hubungi WhatsApp kami di 08510888111 untuk mendapatkan penawaran dengan harga spesial