Apa Saja Tiga Domain Ergonomi? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini!

Apa saja tiga domain ergonomi? Ergonomi adalah ilmu disiplin yang memadukan ilmu manusia seperti anatomi, fisiologi, dan psikologi dengan desain sistem kerja agar tugas, alat, dan lingkungan sesuai dengan kemampuan serta keterbatasan manusia. Tujuannya membuat lebih aman, lebih nyaman, lebih produktif, sekaligus mengurangi kesalahan dan keluhan musculoskeletal. Dalam praktiknya, ergonomi dipetakan menjadi tiga domain utama yang saling melengkapi. Apa saja tiga domain itu? Berikut penjelasan lengkapnya!

Baca Juga:  12 Prinsip Ergonomi Dalam Ruang Laboratorium, Sudah Praktekkan? 

Tiga Domain Ergonomi

Berdasarkan Asosiasi Ergonomi Internasional, terdapat tiga domain utama dalam ergonomi. Domain yang di sini artinya bidang spesialisasi ergonomi. Tiga ini meliputi fisik, kognitif, dan organisasi.

1. Ergonomi Fisik (Physical Ergonomics)

Ergonomi fisik merupakan ergonomi yang berkaitan dengan karakteristik anatomi, antropometri, fisiologis, dan biomekanik manusia yang berhubungan dengan aktivitas fisik. Hal ini sangat dekat dengan tempat kerja.

Sementara, ergonomi tempat kerja merupakan pendekatan untuk menangani berbagai masalah, salah satunya adalah gangguan muskuloskeletal terkait pekerjaan. Sebab, adanya ergonomi pada tempat kerja bertujuan untuk membangun lingkungan yang lebih baik yang sesuai dengan kemampuan karyawan. Serta hasilnya adalah pekerjaan yang lebih baik dan pengalaman yang lebih baik untuk orang yang mengerjakannya. Dari situlah, ergonomi menciptakan nilai untuk berbagai aspek.

Topik umum dalam domain ergonomi fisik antara lain:

• Postur kerja statis/dinamis, jangkauan, dan clearance.
• Beban angkat, dorong-tarik, frekuensi, repetisi, getaran, dan gaya.
• Desain stasiun kerja seperti meja, kursi, monitor, dan alat tangan.
• Kondisi lingkungan meliputi pencahayaan, kebisingan, dan suhu.

Contoh penerapan ergonomi fisik:

1. Menyetel tinggi meja dan kursi agar sudut siku kurang lebih 90 derajat, tinggi monitor pada garis pandang, keyboard/mouse sejajar siku.
2. Mendesain jig/fixture untuk mengurangi gaya genggam dan devisi pergelangan.
3. Menentukan tinggi conveyor dan rak sesuai data antropometri pekerja target.

Metode/alat penilaian yang sering dipakai:

1. RULA/REBA untuk menilai risiko postur.
2. NIOSH Lifthing Equation untuk menilai tugas angkat.
3. Pengukuran antropometri seperti tinggi popliteal, panjang lengan, serta rentang jangkau sebagai dasar dimensi desain.

2. Ergonomi Kognitif (Cognitif Ergonomics)

Ergonomi kogniti merupakan ilmu yang berkaitan dalam proses mental yang meliputi persepsi, penalaran, dan respons motorik dengan pangaruh interaksi manusia dan elemen lain suatu sistem.

Topik dalam ergonomi kognitif di antaranya:

• Desain antarmuka seperti ikon, warna, ukuran teks, hierarki visual, dan feedback.
• Alarm dan notifikasi untuk mengurangi alarm fatigue.
• Automasi dan trust in automation untuk mencegah overreliance.
• Prosedur, instruksi kerja, dan tata letak informasi seperti dashbord dan label.

Contoh penerapan ergonomi kognitif di antaranya:

• Panel mesin dengan kode warna konsisten dan grouping logis.
• SOP ringkas dan visual cue (piktogram) di titik kerja untuk mengurangi beban ingatan.
• Aplikasi internal dengan navigasi sederhana dan istilah familiar bagi operator.

Metode/alat penilaian yang sering dipakai di antaranya:

• NASA-TLX untuk beban kerja mental.
• Usability testing & heuristic evaluation.
• Eye tracking/analisis kesalahan untuk area berisiko.

3. Ergonomi Organisasi (Organizational Ergonomics/Macroergonomics)

Ergonomi organisasi merupakan ergonomi yang berkaitan dengan optimalisasi sistem sosioteknis, termasuk dengan struktur organisasi, kebijakan, dan proses.

Topik umum dalam ergonomi organisasi di antaranya:

• Desain kerja dan alokasi tugas seperti job design dan job rotation.
• Penjadwalan dan manajemen kelelahan seperti shift hingga istirahat mikro.
• Komunikasi, partisipasi pekerja, budaya keselamatan, dan continuous improvement.
• Tata letak pabrik, aliran material, dan koordinasi tim lintas fungsi.

Contoh penerapan ergonomi organisasi antara lain:

• Reputasi kerja untuk mengurangi repetisi dan beban lokal.
• Kaizen/5S untuk menghilangkan pemborosan dan mempermudah akses alat.
• Partisipatory ergonomics yang melibatkan operator dalam identifikasi masalah dan solusi.

Metode/alat penilaian yang dipakai adalah:

• Survei iklim keselamatan dan keterlibatan.
• Analisis pekerjaan (JSA/JHA) dan peta aliran proses (VSM).
• KPI organisasi yang meliputi throughput, cacat, insiden/near miss, dan turnover.

Jual Alat Ukur Antropometri Untuk Kebutuhan Ergonomi!

1. Kursi Antropometri

Kursi antropometri merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur dimensi tubuh manusia hingga 34 pengukuran. Dapat menjangkau pengukuran dalam posisi duduk, berdiri, hingga area wajah. Terbuat dari bahan material stainless steel yang kuat dan kokoh ketika digunakan. Apabila Anda sedang dalam mencari alat ini silakan menghubungi kami melalui WhatsApp Admin. Anda juga mengisi tautan ASK FOR PRICE untuk mendapatkan penawaran harga terbaik dari kami. Tersedia juga di E-Catalog untuk pengadaan pembelian instansi.

2. Antropometri Portable Complete Set Series

Antropometri portable complete set series merupakan turunan dari Kursi Antropometri dalam versi portable. Dapat menjangkau pengukuran hingga 100 pengukuran. Terbuat dari material stainless steel yang kuat dan kokoh. Penyimpanan alat menggunakan koper yang dapat digunakan dan dibawa ke mana saja. Apabila Anda sedang mencari alat ini untuk kebutuhan penelitian Anda dapat menghubungi kami melalui WhatsApp Admin. Anda juga dapat mengisi tautan ASK FOR PRICE untuk mendapatkan penawaran harga terbaik. Tersedia juga di E-Catalog untuk pengadaan pembelian instansi.