Olahraga bulutangkis saat ini tengah di gandrungi oleh banyak masyarakat di Indonesia. Hal ini di buktikan dengan antusiasme masyarakat yang tinggi akan olahraga ini. Setiap ada turnamen bulutangkis diajang nasional maupun internasional selalu mendapat perhatian masyarakat Indonesia. Baik dengan menonton secara langsung ke lapangan maupun hanya di layar televisi.
Dalam olahraga bulutangkis terdapat aspek somatotipe yang melekat pada atlet. Hal ini ternyata sangat berkaitan dengan antropometri atau pengukuran tubuh manusia. Sebenarnya, apa itu somatotipe? Bagaimana perannya dengan antropometri? Simak dalam ulasan singkat ini.
Mengenal Somatotipe Pada Atlet Bulutangkis
Somatotipe ini berkaitan dengan postur tubuh atlet bulutangkis. Somatotipe merupakan klasifikasi postur atau tipe tubuh dalam 3 bentuk, yaitu endomorf, mesomorf, dan ektomorf. Endomorf merupakan lemak yang berada di bawah kulit. Mesomorf merupakan lemak yang berhubungan dengan sistem muskularis. Ektomorf merupakan lemak yang berhubungan dengan tinggi dan berat badan.
Untuk atlet bulutangkis lebih cenderung ektomorfik. Artinya postur tubuh lebih tinggi daripada rata-rata populasi. Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa somatotipe pada atlet bulutangkis terletak pada ektomorf. Khususnya pada atlet laki-laki bulutangkis yang berusia 16-27 tahun.
Pengaruh Somatotipe Pada Antropometri Atlet Bulutangkis
Somatotipe pada atlet bulutangkis sangat mempengaruhi pada pengukuran antropometri. Antropometri sendiri merupakan pengukuran dimensi tubuh manusia. Dalam olahraga bulutangkis, antara somatotipe dan antropometri sangat berkaitan. Hal ini juga akan berpengaruh pada pencapaian atau prestasi sang atlet.
Faktor yang mempengaruhi pencapaian seorang atlet bulutangkis antara lain tingkat kebugaran, ketrampilan, strategi, dan taktik. Sementara dalam hal kinerja atlet juga dipengaruhi oleh faktor fisik, psikologis, dan sosiologis. Faktor fisik meliputi kondisi umum dan spesifik. Faktor psikologis meliputi kecerdasan, kepribadian, dan motivasi. Faktor sosilogis meliputi karakter fisik, morfologi tubuh, antropometri, dan kompensasi tubuh. Selain itu, aspek umur juga mempengaruhi faktor keberhasilan atlet yang berkaitan dengan kecerdasan.
Postur tubuh sangat mempengaruhi keberhasilan kemenangan seorang atlet. Atlet dengan postur yang lebih tinggi memungkinkan atlet akan menghemat tenaga, mudah menjangkau bola dari segala sisi, dan efisiensi energi dibandingkan dengan atlet yang memiliki postur pendek. Sementara untuk berat badan juga menjadi faktor yang penting dalam menunjang keberhasilan seorang atlet. Atlet dengan berat badan yang berlebih akan mempengaruhi motorik para atlet pada kelincahan, kekuatan, maupun daya tahan. Sehingga pukulan bola pun juga tidak akan akurat dan tepat.
Untuk itu postur tubuh yang ideal dapat ditentukan melalui pengukuran antropometri yang akurat. Hal ini berguna untuk menunjang performa pertandingan dan keberhasilan permainan bulutangkis. Dengan demikian antara somatotipe dan antropometri memiliki keterkaitan yang sangat penting. Seperti postur tinggi badan dan berat badan yang menjadi indikator penting dalam menilai performa permainan bulutangkis.
Alat Ukur Yang Tepat Untuk Mengukur Postur Tubuh Atlet Bulutangkis Dengan Antropometri!
Ingin memudahkan dalam mengukur atlet bulutangkis dengan satu alat antropometri yang akurat? Sekarang Anda bisa lakukan dengan Antropometri Portable dari PT Solo Abadi Indonesia. Antropometri Portable ini memudahkan mengukur tubuh atlet bulutangkis hingga menjangkau 100 pengukuran. Desain alat yang portable memudahkan pengukuran di mana saja dan kapan saja.
Apabila Anda tertarik dengan Antropometri Portable dari kami, langsung saja kunjungi website kami di www.soloabadi.com. Untuk konsultasi lebih lanjut langsung saja hubungi kami di 0851-00888-8111. Dapatkan penawaran harga terbaik dari kami melalui ASK FOR PRICE di sini.
Baca Juga: Alat Ukur Laboratorium Antropometri untuk Praktikum Anatomi Kedokteran