Posyandu Prima adalah program pemerintah dalam mewujudkan transformasi sistem pelayanan kesehatan primer. Posyandu Prima menggabungkan 3 fungsi Pustu (Puskesmas Pembantu), Puskesdes (Pos Kesehatan Desa) dan Polindes (Pondok Bersalin Desa). Lalu, apa itu Posyandu Prima, kegunaanya dan layanan yang tersedia? Simak info berikut!
Apa Itu Posyandu Prima?
Posyandu Prima menurt KEMENKES adalah Posyandu sebagai wadah pemberdayaan masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan lainnya sesuai dengan kebutuhan secara terintegrasi di Desa dan Kelurahan.
Posyandu Prima berasal dari :
- Puskesmas Pembantu yang sudah ada menjadi Posyandu Prima
- Pos Kesehatan Desa yang sudah ada menjadi Posyandu Prima
- Pengintegrasian Puskesmas Pembantu dan Posmesdes yang sudah ada menjadi Posyandu Prima atau
- Bagi Desa atau Kelurahan yang tidak memiliki Pustu atau Poskesdes membentuk Posyandu Prima sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
ILP di Posyandu Prima
ILP atau Integrasi Layanan Primer juga dilakukan dengan mengkoordinasikan Puskesmas, Pustu, Polindes dan Puskesdes. Artinya, pelayanan dalam Posyandu Prima juga telah melalui proses revitalisasi. Seluruh persyaratannya pun perlu memenuhi Standarisasi KEMENKES RI.
Berikut adalah peralatan yang dibutuhkan Posyandu Prima :
Jika mengacu pada standarisasi KEMENKES, RI setiap Posyandu Prima yang berlokasi di Desa dan Kelurahan setempat perlu memiliki beberapa pelatan berikut :
- Set Pemeriksaan Umum
- Set Kesehatan Ibu dan Anak
- Set KB
- Set Imunisasi
- Set Laboratorium Sederhana
- Kit Untuk Pelayanan Luar Gedung, sepertti : HB meter, glucometer
- Antropometri Kit (Stadiometer Portable, Infantometer Board, Timbangan Digital, Pita LILA)
Baca Juga : Apa 5 Langkah ILP Posyandu Tahun 2024? Simak Detailnya.
Pelayanan Kesehatan di Posyandu Prima, Apa Saja?
Pelayanan Kesehatan di Posyandu Prima terdiri atas 2 klaster atau sasaran fokus yang akan dilayani oleh Posyandu Prima, khususnya dalam pelayanan kesehatan dasar.
Pelayanan Kesehatan Dasar adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok dan/ataupun masyarakat.
Sehingga, penyelarasan ini perlu dilakukan melalui ILP Puskesmas, Pustu hingga Posyandu. Pemerintah Indonesia juga melakukan ini dengan pendekatan siklus hidup atau people centred dan tidak lagi berfokus pada program. Hal ini disebut sebagai ‘Klaster’.
Klaster tersebut terdiri atas :
Klaster 1 :
- Pelayanan Ibu Hamil, Bersalin, Nifas
- Pelayanan Bayi Balita
- Pelayanan Remaja
Klaster 2 :
- Pelayanan Usia Produktif (mulai dari usia 15 tahun hingga 59 tahun)
- Pelayanan Lansia (60 tahun keatas)
Baca Juga : 4 Contoh Kegiatan Pelatihan Kader Posyandu, Lengkap!
Pelayanan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas di Posyandu Prima
Klaster yang satu ini juga disebut sebagai Klaster Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Pelayanan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan Antenatal Care (ANC). Antenatal Care adalah pelayanan pemeriksaan yang ditujukan kepada ibu hamil untuk memastikan bahwa ibu serta janin dalam kondisi sehat. Selain itu terdapat pula pelayanan sebagai berikut :
- ANC K2, K3, K4 dan K6
- Edukasi gizi seimbang
- Pelayanan nifas termasuk kunjungan nifas
- Pengobatan terbatasKunjungan rumah (jika diperlukan)
Pelayanan Bayi, Balita dan Prasekolah
- Kunjungan Neonatal dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
- Edukasi perawatan neonatal termasuk pemberian ASI ekslusif dan konseling
- Pemantauan tumbuh kembang (Timbang BB, Ukur PB/TB, LiLA, Lingkar Kepala, stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang, penentuan status gizi)
- Imunisasi rutin dasarMTBSKunjungan rumah (jika diperlukan)
Usia Sekolah dan Remaja
- Pengobatan terbatas dengan pendekatan PKPR (Pelayanan Kesehatan Ramah Remaja)
- Pemberian TTD
- Pengobatan terbatas
- Kunjungan rumah (jika diperlukan)
Usia Produktif
- Pemeriksaan tekanan darah, gula darah
- Skrining gejala TBC
- Pengobatan terbatas, termasuk pemantauan kepatuhan pengobatan
- Kunjungan rumah (jika diperlukan)
Usia Lansia:
- Skrining geriatri: BB, TB, LP, anamnesa perilaku berisiko,status fungsional (tingkat kemandirian), risiko jatuh, status gizi, mental emosional, kognitif, pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat, kuesioner SRQ-20
- Skrining gejala TBC
- Pengobatan terbatas, termasuk pemantauan kepatuhan pengobatan
- Kunjungan rumah (jika diperlukan)
Lengkapi Posyandu Prima dengan Antropometri KIT dan SET KIA dan KB
Antropometri Kit adalah rangkaian alat yang berfungsi untuk mendeteksi stunting pada anak melalui pengukuran berat badan, panjang dan tinggi badan serta lingkar lengan atas dan kepala. Untuk mendeteksi stunting, Antropometri Kit harus berstandar Kemenkes (Kementerian Kesehatan) dan mengacu pada Permenkes (Peraturan Menteri Kesehatan) No. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.
METRISIS ANTROPOMETRI KIT telah dipercaya oleh KEMENKES untuk me-supply 1000+ Posyandu di Indonesia. Produk buatan dalam negeri ini juga telah melalui berbagai sertifikasi untuk memenuhi standar KEMENKES.
CHAT MELALUI WHATSAPP UNTUK DAPATKAN ANTROPOMETRI KIT
Set Pemeriksaan KIA dan KB merupakan seperangkat instrumen yang berfungsi untuk menghadirkan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB). Dalam rangka meningkatkan pelayanan tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memiliki standar yang diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
PT. SOLO ABADI INDONESIA secara penuh mendukung kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka stunting serta kematian ibu dan anak di Indonesia. Kami menyediakan perlengkapan KIA dan KB Set dengan kualitas dalam negeri yang tidak perlu diragukan lagi.
Hubungi admin kami melalui WhatsApp. Ikuti update di website Solo Abadi, www.soloabadi.com untuk info lebih lanjut.