Alat Laboratorium IPA berikut adalah instrumen krusial yang wajib dipenuhi dalam Laboratorium IPA. Setiap alat memiliki peran penting dalam menunjang proses eksperimen dan pembelajaran. Bagi siswa, guru, hingga pengelola laboratorium sekolah, mengetahui jenis-jenis Alat Laboratorium IPA dan fungsinya sangatlah penting agar kegiatan praktikum berjalan efektif, aman, dan tepat sasaran.
Berikut ini adalah daftar 15 Alat laboratorium IPA yang wajib ada, lengkap beserta fungsinya! Simak selengkapnya!
Materi Pengenalan Alat Laboratorium IPA, Ada Apa Saja?

Materi pengenalan Alat Labboratorium IPA mulai diajarkan kepada siswa sejak jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Materi ini menjadi bagian dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mencakup dasar-dasar biologi, fisika, dan kimia.
Tujuan dari pengenalan ini adalah agar siswa memahami fungsi alat, cara penggunaannya, serta prinsip keselamatan kerja di laboratorium. Dalam proses belajar, siswa tidak hanya dikenalkan pada nama-nama alat, tetapi juga cara penggunaan agar penggunaan Alat Laboratorium IPA dapat tepat guna.
Melalui materi ini, siswa diharapkan mampu membangun pemahaman awal yang kuat tentang kegiatan ilmiah. Ini akan menjadi dasar penting ketika mereka memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi dan menghadapi eksperimen yang lebih kompleks.
List 15 Alat Laboratorium IPA dan Fungsinya, Lengkap!
Berikut adalah List 15 Alat Laboratorium Beserta Fungsi dan Gambarnya yang cocok untuk dijadikan bahan ajar kepada para Siswa SMP :
1. Tabung Reaksi
Tabung reaksi adalah alat berbentuk silinder kecil yang digunakan untuk menampung, mencampur, atau memanaskan zat kimia dalam jumlah kecil. Terbuat dari kaca tahan panas, alat ini sangat umum digunakan dalam eksperimen sederhana. Tabung ini biasanya ditempatkan dalam rak khusus agar tidak mudah terguling. Penggunaannya sangat penting dalam proses reaksi kimia berskala kecil.
2. Gelas Beaker

Gelas beaker adalah wadah berbentuk silinder dengan dasar datar dan memiliki cerat untuk menuangkan cairan. Beaker digunakan untuk mencampur, memanaskan, dan mengukur volume cairan dalam eksperimen. Tersedia dalam berbagai ukuran, alat ini sering digunakan karena praktis dan multifungsi. Meskipun ada ukuran, beaker tidak digunakan untuk pengukuran volume secara presisi.
3. Labu Erlenmeyer

Labu Erlenmeyer memiliki bentuk seperti kerucut dengan leher silinder, cocok untuk mencampur larutan tanpa khawatir tumpah. Alat ini juga digunakan untuk memanaskan cairan secara merata. Bentuknya memudahkan pengadukan cairan dengan tangan atau batang pengaduk. Labu ini kerap digunakan dalam titrasi kimia karena stabil di atas meja.
4. Pipet Tetes

Pipet tetes berfungsi untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara hati-hati. Ujung pipet yang runcing memudahkan pengontrolan tetesan satu per satu. Biasanya digunakan dalam eksperimen yang membutuhkan akurasi tinggi dalam jumlah larutan. Pipet ini sering dibuat dari kaca atau plastik dengan ujung karet di bagian atas.
5. Labu Ukur (Volumetric Flask)

Labu ukur digunakan untuk membuat larutan dengan konsentrasi yang sangat akurat. Alat ini memiliki tanda ukur tetap untuk menunjukkan volume tertentu. Dengan bentuk leher sempit dan badan bulat, labu ini dirancang untuk presisi tinggi. Biasanya digunakan dalam kimia analitik dan pembuatan larutan standar.
6. Buret

Buret adalah tabung panjang dengan kran di bagian bawah, digunakan dalam titrasi untuk meneteskan larutan secara terukur. Alat ini mampu mengukur volume cairan yang dikeluarkan secara akurat. Diperlukan ketelitian tinggi saat menggunakan buret, terutama dalam eksperimen kuantitatif. Biasanya dipasang pada statif agar stabil saat digunakan.
7. Statif dan Klem

Statif berfungsi sebagai penyangga alat lain seperti buret, tabung reaksi, atau corong. Klem digunakan untuk menjepit alat agar tetap pada posisinya selama eksperimen. Dengan bantuan statif, percobaan menjadi lebih aman dan stabil. Alat ini sangat penting dalam eksperimen yang melibatkan pemanasan atau titrasi.
8. Corong

Corong digunakan untuk menuangkan cairan ke dalam wadah berleher sempit, seperti botol atau labu. Selain itu, corong juga dipakai dalam proses penyaringan jika dipasangkan dengan kertas saring. Bentuknya yang melebar di atas dan menyempit di bawah memudahkan aliran cairan. Corong bisa terbuat dari kaca atau plastik tergantung penggunaannya.
9. Kertas Saring

Kertas saring digunakan untuk memisahkan zat padat dari cairan melalui proses filtrasi. Biasanya digunakan bersama corong saat menyaring larutan. Kertas ini memiliki pori-pori kecil yang hanya memungkinkan cairan lewat. Proses ini penting dalam eksperimen kimia atau biologi yang membutuhkan cairan jernih.
10. Batang Pengaduk

Batang pengaduk, biasanya terbuat dari kaca, digunakan untuk mencampur larutan secara manual. Alat ini membantu melarutkan zat padat ke dalam cairan atau mencampur dua larutan. Bentuknya lurus dan halus agar tidak merusak wadah gelas saat digunakan. Penggunaannya sederhana, tapi sangat penting untuk eksperimen homogenisasi.
11. Kawat Kasa

Kawat kasa diletakkan di atas kaki tiga untuk mendukung alat kaca saat dipanaskan menggunakan bunsen. Biasanya memiliki bagian tengah dari asbes untuk menyebarkan panas secara merata. Fungsinya agar wadah tidak langsung terkena api dan tidak pecah karena panas mendadak. Alat ini sangat berguna dalam eksperimen yang memerlukan pemanasan stabil.
12. Kaki Tiga

Kaki tiga berfungsi sebagai penyangga saat memanaskan alat laboratorium seperti beaker atau labu. Terbuat dari logam, alat ini memiliki tiga kaki agar stabil di permukaan datar. Biasanya digunakan bersama dengan kawat kasa dan pembakar bunsen. Perannya penting untuk menjaga keamanan dan kestabilan selama proses pemanasan.
13. Pembakar Bunsen

Pembakar Bunsen adalah alat untuk menghasilkan nyala api dalam eksperimen laboratorium. Sumber panas ini digunakan untuk memanaskan larutan, alat gelas, atau bahan kimia lainnya. Api yang dihasilkan bisa diatur intensitasnya sesuai kebutuhan. Alat ini umum digunakan dalam praktikum sains, terutama pada pelajaran kimia.
14. Mikroskop

Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak terlihat oleh mata telanjang. Alat ini biasa digunakan dalam eksperimen biologi untuk mengamati sel atau mikroorganisme. Mikroskop memiliki berbagai pembesaran, mulai dari 40x hingga 1000x tergantung jenisnya. Pemahaman penggunaannya sangat penting dalam memahami struktur mikroskopis.
15. Termometer Laboratorium

Termometer laboratorium digunakan untuk mengukur suhu cairan atau lingkungan dalam eksperimen. Alat ini dapat terbuat dari kaca berisi raksa atau alkohol berwarna, atau dari digital. Akurasi pengukuran suhu sangat penting untuk reaksi kimia yang peka terhadap suhu. Termometer sering digunakan saat proses pemanasan atau pendinginan bahan.
PT Solo Abadi Indonesia, Supplier Alat Laboratorium Teknik Terbaik!
Alat Laboratorium perlu memenuhi standar untuk meningkatkan akurasi hasil praktikum. PT Solo Abadi Indonesia hadir sebagai solusi terpercaya melalui Kursi Antropometri dan Antropometri Portable, dua produk unggulan yang dirancang untuk menjawab kebutuhan penelitian, pendidikan, hingga industri desain kerja.
Karena di balik desain yang nyaman, selalu ada data yang akurat. PT Solo Abadi Indonesia, mitra andal untuk alat ukur antropometri berkualitas. Hubungi Admin kami melalui WhatsApp dengan Klik Di Sini atau ikuti terus update kami melalui website www.soloabadi.com.