Dalam artikel sebelumnya mengenai hubungan ilmu arsitektur dan antropometri. Telah dijelaskan bahwa pengukuran antropometri dibutuhkan dalam membuat desain ruang atau interior yang ergonomis. Penggunaan praktik-praktik ini dalam arsitektur dapat diartikan bahwa desain yang digunakan harus sesuai dengan bentuk tubuh manusia. Hal ini dianggap penting karena seharusnya desain bangunan dibuat untuk menyesuaikan bentuk dimensi tubuh manusia, bukan sebaliknya. Atau dengan kata lain, dimensi manusia menginspirasi bentuk dimensi bangunan.
Apabila seseorang tertarik untuk mempelajari mengenai ilmu arsitektur. Maka dalam membuat desain bangunan dengan mengukur antropometri, perlu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam hal ini. Simak ulasan yang ada di bawah ini, sebagai berikut:
1. PERHATIKAN TINGKAT KENYAMANAN
Agar setiap orang merasa senyaman mungkin dalam suatu bangunan, maka perlu dipertimbangkan mengenai dimensi kamar yang mempertimbangkan dimensi manusia yang akan menggunakannya. Misalnya dengan memastikan bahwa langit-langit atap cukup tinggi, pintu dan lorong cukup luas dan tentu saja kamar cukup besar untuk menampung kapasitas orang orang yang ada di dalamnya. Untuk menciptakan dimensi ruang yang sesuai, maka tentu saja, seorang arsitek harus belajar dalam menghitung dimensi tubuh manusia yang akan menempati ruang tersebut.
2. PERHATIKAN PERLENGKAPAN YANG ADA DI RUANGAN
Pentingnya menggunakan antropometri dalam desain arsitektur lainnya adalah bagaimana kita bisa menggunakan dimensi ukuran manusia untuk memperkirakan besar ruang atau ukuran ruang yang dibutuhkan untuk berbagai furnitur di ruangan tersebut. Misalnya, ketika mendesain ruang kamar tidur, Anda harus memverifikasi bahwa ada cukup ruang untuk tempat tidur, satu set meja rias dan meja nakas agar muat di dalam ruangan. Untuk memastikan bahwa ada cukup ruang di area perumahan, Anda harus memikirkan semua elemen yang diperlukan seperti tempat duduk, meja rias, konter dan wastafel perumahan.
3. FUNGSI DARI BANGUNAN
Selain dua hal tersebut harus diperhatikan juga mengenai fungsi bangunan. Apabila bangunan berfungsi sebagai ruang publik. Tentunya terdapat beberapa perhatian lebih yang dianjurkan. Misal contohnya desain bangunan rumah sakit, yang mana identik dengan Lorong yang panjang. Buat Lorong yang nyaman digunakan setiap orang untuk berlalu lalang dengan terburu-buru. Selain itu, ruang tunggu tentunya juga disesuaikan menurut kenyaman dan kebutuhan setiap orang.
Kesulitan dalam Penerapan Antropometri ke dalam Arsitektur Bangunan
Untuk para arsitek yang berusaha menerapkan ilmu antropometri dalam arsitektur bangunan, salah satu kesulitan yang muncul adalah mengenai data dimensi tubuh manusia. Hal ini diesbabkan oleh ukuran tubuh manusia bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, ras dan bahkan faktor sosial ekonomi. Sehingga pengukuran yang dilakukan pun bervariasi. Selain itu, pengukuran yang dilakukan pun berbeda-beda, apabila kamu telah menyimak artikel mengenai pengukuran dalam antropometri. Maka pengukuran tidak hanya statis namun dinamis. karena arsitek harus memiliki data dimensi tubuh ketika seseorang bergerak, melakukan aktivitas atau berpartisipasi dalam pekerjaan.
Apabila kamu tertarik untuk melakukan pengukuran antropometri guna kebutuhan arsitektur. Maka penggunaan alat ukur yang sesuai dapat membantu proses kerja semakin mudah. Kami menyediakan alat ukur antropometri yang modern dan mudah digunakan yaitu kursi antropometri.
Kursi antropometri dapat digunakan untuk mengukur 34 dimensi tubuh manusia, dan tentunya akan membantu pekerjaanmu lebih ringan dan mudah terselesaikan. Untuk mengetahui mengenai fasilitas dan penawaran harga kursi antropometri. Silahkan kunjungi link berikut. Permudah pengukuran dimensi tubuh manusia menggunakan kursi antropometri sekarang juga.
Selain itu, anda juga bisa menyimak, salah satu interview yang kami lakukan dengan Expert pada bidang Arsitektur yaitu Founder dari NATTAPURI Design dan Arsitektur.