Nilai ROM beserta artinya pada fisioterapi dapat dipahami melalui artikel berikut ini. Range of Motion (ROM) merupakan rentang pergerakan yang dapat dilakukan oleh suatu sendi dalam tubuh manusia yang digunakan sebagai kemampuan sendi bagi seseorang yang mengalami gangguan pada sistem muskuloskeletal maupun neurologis. Pada artikel ini kami akan menjelaskan tentang nilai ROM beserta artinya yang meliputi pengukuran latihan, dan dampaknya pada mobilitas. Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: 6 Piece Goniometer Set Stainless Buatan Dalam Negeri!
Pengukuran Range of Motion (ROM) Pada Fisioterapi
Dalam pengukuran Range of Motion (ROM) pada fisioterapi harus diperhatikan bidang gerak (plane) di dalam tubuh manusia. Pengukurannya dapat menggunakan beberapa alat seperti yang seringkali digunakan yaitu goniometer. Goniometer merupakan seperangkat alat yang dapat mengukur sudut pegerakan sendi. Titik pengukuran ROM ini terbagi menjadi dua yaitu ekstrimitas atas dan ekstrimitas bawah. Berikut tabel nilai ROM beserta artinya:
Sendi | Gerakan | Nilai ROM Normal | Arti Nilai ROM |
Bahu | Fleksi | 0 – 180 derajat | Apabila menunjukan tidak normal artinya kekakuan atau cedera otot/tendon |
Ekstensi | 0 – 60 derajat | Menunjukkan kelemahan otot atau adhesi kapsuler | |
Abduksi | 0 – 180 derajat | Menunjukkan cedera rotator cuff atau inflamasi sendi | |
Abduksi | 0 – 40 derajat | Menunjukkan hipermobilitas sendir | |
Siku | Fleksi | 0 – 150 derajat | Menunjukkan rentang gerak terbatas yang disebabkan oleh artritis atau cedera ligamen |
Ekstensi | 0 derajat | Menunjukkan defisit ekstensi yang terjadi akibat kontraktur atau cedera sendi | |
Pergelangan Tangan | Fleksi | 0 – 80 derajat | Menunjukkan sindrom terowongan karpal atau gangguan ligamen |
Ekstensi | 0 – 70 derajat | Menunjukkkelemahan ligamen atau instabilitas sendian | |
Pinggul | Fleksi | 0 – 120 derajat | Menunjukkan kekakuan otot paha belakang |
Ekstensi | 0 – 30 derajat | Menunjukkan rentang gerak yang berkurang | |
Abduksi | 0 – 45 derajat | Menunjukkan kontraktur otot adduktor | |
Adduksi | 0 – 30 derajat | Menunjukkan ROM pada kondisi hipermobilitas | |
Lutut | Fleksi | 0 – 135 derajat | Menunjukkan kekakuan lutut |
Ekstensi | 0 derajat | Menunjukkan defisit ekstensi | |
Pergelangan Kaki | Dorsofleksi | 0 – 20 derajat | Menujukkan kekakuan tendon achilles |
Plantar Fleksi | 0 – 50 derajat | Menunjukkan kan kelemahan otot dorsiflexor | |
Tulang Belakang | Fleksi (Lumbar) | 0 – 60 derajat | Menujukkan nyeri punggung bawah atau herniasi diskus |
Ekstensi (Lumbar) | 0 – 25 derajat | Rentang kecil dapat kecil dapat terjadi karena degenerasi tulang belakang |
Latihan Pada Range of Motion (ROM)
Nilai ROM beserta artinya terhadap aspek latihan di bidang fisioterapi memiliki tujuan untuk meningkatkan atau mempertahankan mobilitas sendi, mengurangi kekakuan, dan mencegah komplikasi akibat imobilisasi. Latihan ini terbagi menjadi tiga kelompok utama yaitu Passive Range of Motion (PROM), Active-Assisted Range of Motion (AAROM), dan Active Range of Motion (AROM).

- Passive Range of Motion (PROM) merupakan gerakan yang dilakukan secara pasif tanpa alat bantu.
- Active-Assisted Range of Motion merupakan gerakan yang dilakukan dengan bantuan alat bantu.
- Active Range of Motion (AROM) merupakan gerakan yang dilakan secara penuh tanpa bantuan alat bantu.
Agar latihan ROM dilakukan secara efektif, berikut beberapa langkah dasar yang harus diperhatikan:
- Harus dilakukan secara perlahan dan terkontrol.
- Menggunakan pola gerakan yang sesuai dengan anatomi sendi.
- Frekuensi latihan disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
- Dihentikan jika terjadi nyeri berlebihan.
- Dapat dikombinasikan dengan terapi lain seperti pijat maupun modalitas elektroterapi.
Baca Juga : Apa Itu Range of Motion, Tipe ROM dan Prosedur Pengukurannya
Dampak ROM Pada Mobilitas
Besaran nilai ROM beserta artinya terhadap mobilitas dihitung apabila pengukuran ROM yang optimal dapat mendukung mobilitas setiap orang untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Namun apabila ROM terganggu maka akan berdampak pada mobilitas sehingga mengakibatkan keterbatasan gerak dan penurunan kualitas hidup. Berikut beberapa dampak ROM yang terbatas terhadap mobilitas di antaranya:
- Kesulitan berjalan dan bergerak seperti nyeri pada sendi pinggul hingga pergelangan kaki.
- Keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari.
- Peningkatan risiko cedera dan nyeri.
- Gangguan keseimbangan dan postur.
Baca Juga: Ini Dia 6 Jenis Goniometer untuk Praktikum Fisioterapi
Jual Alat Pengukuran ROM, Metrisis Goniometer Set
Goniometer merupakan alat ukur yang digunakan dalam bidang fisioterapi yang memiliki fungsi untuk mempermudah menghitung gerak sendi manusia. Berikut kami rekomendasikan Metrisis Goniometer yang diproduksi oleh PT Solo Abadi Indonesia. Kami merupakan produsen alat ukur antropometri yang telah digunakan oleh berbagai Universitas di Indonesia dan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) hingga seluruh Balai K3 di seluruh provinsi di Indonesia.
Metrisis Goniometer hadir sebagai produk baru kami yang turut membantu dan mengembangkan riset ergonomi dalam berbagai bidang kehidupan sehari-hari. Kami juga terbuka terhadap kolaborasi dan kerjasama ergonomi. Hubungi kami untuk berkonsultasi lebih lanjut melalui WhatsApp dan dapatkan informasi lebih lanjut di www.soloabadi.com.