Mengenal 5 Jenis Layanan Fisioterapi untuk Pemulihan Optimal

Fisioterapi bertujuan untuk memulihkan fungsi tubuh & mencegah terbatasnya kemampuan fisik akibat cedera dan penyakit. Terapi ini dapat di lakukan oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga lansia, dengan beragam tujuan yang berbeda.

Mulai dari mengatasi nyeri punggung, meningkatkan mobilitas, hingga membantu persiapan tubuh untuk berolahraga atau menghadapi persalinan, fisioterapi menawarkan solusi yang efektif untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Dengan pendekatan yang disesuaikan, fisioterapi bukan hanya membantu pemulihan, tetapi juga mendukung gaya hidup yang lebih aktif dan tanpa hambatan fisik. Lantas, apa saja jenis layanan fisioterapi?

5 Jenis Layanan Fisioterapi

1. Fisioterapi Muskuloskeletal

Jenis fisioterapi ini dikenal sebagai fisioterapi ortopedi yang memiliki fungsi untuk mengembalikan fungsi sistem muskuloskeletal, termasuk semua otot, sendi, tendon, ligamen, dan tulang. Permasalahan muskuloskeletal yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai hal termasuk kesalahan tata cara dalam mengangkat beban berat, tekanan yang berulang, hingga cedera langsung. Adapun jenis terapi yang digunakan dalam penanganan kasus ini yaitu melalui:

  • Terapi Latihan: yang digunakan untuk membantu pasien memperbaiki pergerakan, fleksibilitas dan kekuatan untuk mengurangi nyeri baik jangka pendek maupun jangka panjang.
  • Hidroterapi: terapi ini melibatkan terapi olahraga dan rehabilitasi dalam air. Terapi ini dapat digunakan untuk meredakan nyeri pada sebagian pasien.
  • Akupuntur: terapi ini dilakukan dengan memasukkan jarum steril satu kali pakai ke titik tertentu di tubuh yang digunakan untuk meredakan gejala nyeri dan lainnya.

2. Fisioterapi Pediatri (Anak)

Jenis fisioterapi ini difokuskan untuk kebutuhan fisik bayi, balita, anak-anak, dan remaja dengan berbagai gangguan perkembangan, neuromuskuler, kerangka, atau fisik lainnya. Fisioterapi ini difokuskan bagi anak-anak yang mengalami penyakit atau cedera seperti:

  • Cedera akut akibat olahraga
  • Kelainan genetik seperti cerebral palsy
  • Cacat lahir
  • Keterlambatan perkambangan
  • Trauma kepala, penyakit otot dan defisiensi tungkai
  • Cacat ortopedi

3. Fisioterapi Olahraga

Fisioterapi olahraga memiliki hubungan erat dengan atlet. Adapun bentuk jenis fisioterapi olahraga adalah sebagai berikut:

  • Terapi manual: metode pijatan, manipulasi tulang belakang, dan terapi nyeri.
  • Latihan terapeutik yang meliputi beberapa latihan yang difokuskan untuk memperbaiki fleksibilitas, kekuatan serta koordinasi otot.
  • Terapi modalitas: termasuk elektromiografi (EMG), ultrasound, dan terapilaser.
  • Latihan aerobik: seperti berlari, bersepeda, dan berenang untuk memperbaiki sistem kardiopulmoner (jantung).
  • Latihan stabilitas: terdiri atas latihan pilates dan yoga yang dapat digunakan untuk memperbaiki stabilitas dan koordinasi tubuh.
  • Terapi bola: terdiri atas penggunaan bola untuk melakukan latihan dan terapi pada area tertentu.
  • Latihan kekuatan: meliputi serangkaian latihan untuk memperkuat otot-otot tertentu.

4. Fisioterapi Geriatri

Jenis terapi ini lebih berfokus pada kebutuhan gerakan orang dewasa yang usianya lebih tua atau lansia. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang seiring bertambahnya usia seperti radang sendi, kanker, osteoporosis, penyakit Alzheimer, penggantian sendi, dan gangguan keseimbangan. Adapun fungsi fisioterapi geriatri yaitu untuk mengatasi beberapa permasalahan berikut:

  • Penurunan kekebalan tubuh: bagi lansia, penurunan kekebalan tubuh merupakan permasalahan yang sering dialami. Kondisi tersebut juga dapat meningkatkan terjadinya risiko penyakit yang dapat membahayakan kesehatan para lansia.
  • Pergerakan fisik yang terhambat: semakin bertambah usia, kemampuan pergerakan seseorang akan semakin mengalami penurunan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kesulitan dalam bergerak dan dapat menyebabkan kekakuan otot dan sendi.

5. Fisioterapi Neurologi

Fisioterapi neurologi memiliki fungsi sebagai fisioterapi yang mengatasi masalah sistem syaraf termasuk cedera kepala, stroke, kerusakan sumsum tulang belakang, linu panggul, aneurisma, multiple sclerosis, penyakit Parkinson dan masalah keseimbangan neurologis yang ditandai dengan vertigo.

Manfaat Fisioterapi

Menjalani fisioterapi bagi seseorang yang mengalami cedera atau penyakit yang berhubungan dengan sistem muskuloskeletal memiliki beberapa manfaat yaitu sebagai berikut:

  • Menghilangkan atau mengurangi rasa sakit.
  • Membantu dan menghindari prosedur operasi.
  • Meningkatkan kekuatan dan koordinasi secara keseluruhan.
  • Mengurangi ketergantungan obat.
  • Meningkatkan fungsi kardiovaskular dan kapasitas paru-paru.
  • Mengelola dan mencegah cedera terkait olahraga.
  • Menjaga kebugaran di segala usia.
  • Mengelola kondisi jantung dan diabetes.
  • Memudahkan perawatan kehamilan dan pasca melahirkan.
  • Meningkatkan kesehatan mental.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terapi fisioterapi harus disesuaikan dengan tujuan spesifik pasien. Dalam proses penanganan ini, pemilihan sarana dan prasarana yang tepat, seperti penggunaan goniometer, memiliki peran yang sangat penting. Mengidentifikasi tingkat keterbatasan yang dialami pasien menjadi langkah awal yang esensial, karena informasi tersebut sangat mempengaruhi efektivitas terapi yang dilakukan.

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?