Posyandu, ialah garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dasar, memiliki peran krusial guna meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun, kurangnya kapasitas kader Posyandu ini jadi hambatan utama dalam mencapai tujuan tersebut. Kader yang punya pengetahuan dan keterampilan yang terbatas akan sulit memberikan pelayanan yang berkualitas.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kapasitas kader Posyandu. Lantas, upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kapasitas kader Posyandu agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat?
Tujuan Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu
Pada dasarnya, tujuan peningkatan kapasitas kader Posyandu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kader kesehatan agar mampu memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kapasitas kader Posyandu juga bermacam-macam, bisa dimulai melalui pembinaan hingga adanya inovasi-inovasi lainnya.
Upaya dalam Meningkatkan Kapasitas Kader Posyandu
Adapun 5 ide yang dapat dilakukan guna meningkatkan kapasitas kader Posyandu yaitu dengan melakukan pelatihan terkait 25 keterampilan dasar kader Posyandu. Bagi kader Posyandu, 25 Keterampilan Dasar Kader Posyandu merupakan hal krusial yang wajib dikuasai. Tingkat keberhasilan dapat diamati melalui score yang didapat saat pre-test maupun post-test. Adapun 25 keterampilan dasar yang wajib dikuasi yang terbagi menjadi 5 sub bab besar yaitu:
Baca Juga: 25 Kompetensi Kader Posyandu untuk Sukseskan Program ILP
1. Keterampilan Pengelolaan Posyandu
Keterampilan pengelolaan Posyandu dapat dilakukan dengan:
- Menjelaskan pengelolaan Posyandu
- Melakukan kunjungan rumah
- Melakukan pencatatan dan pelaporan
- Melakukan komunikasi efektif.
2. Kompetensi Kelompok Siklus Hidup Bayi dan Balita
Kompetensi kelompok siklus hidup bayi dan balita dapat dilatih dengan:
- Menjelaskan penggunaan buku KIA bagian balita
- Melakukan penyuluhan ASI Eksklusif dan MPASI kaya protein hewani sesuai umur
- Melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran panjang atau tinggi badan, lingkar kepala, dan lengan atas
- Menjelaskan hasil pengukuran berat dan tinggi badan normal atau kurang serta tindak lanjutnya
- Menjelaskan stimulasi perkembangan, manfaat vitamin A, dan konsumsi obat cacing sesuai umur
- Menjelaskan layanan imunisasi rutin lengkap dan PD3I (Hepatitis, Difteri, Campak, Rubela, Diare)
- Menjelaskan pemantauan tanda bahaya bayi dan balita
3. Kompetensi Kelompok Siklus Hidup Ibu Hamil, Menyusui
- Menjelaskan penggunaan Buku KIA bagian ibu hamil dan nifas
- Melakukan penyuluhan Isi Piringku ibu hamil dan ibu menyusui
- Menjelaskan pemeriksaan ibu hamil dan ibu nifas
- Menjelaskan bahwa ibu hamil perlu memantau berat badan, lingkar lengan, dan tekanan darah dengan kurva buku KIA
- Menjelaskan anjuran minum TTD (Tablet Tambah Darah) setiap hari selama hamil
- Menjelaskan pemantauan tanda bahaya ibu hamil dan ibu nifas
4. Kompetensi Kelompok Siklus Hidup Sekolah dan Remaja
- Melakukan penyuluhan Isi Piringku dan aktivitas fisik
- Menjelaskan program pencegahan anemia (TTD dan skrining Hb remaja putri)
- Melakukan penyuluhan bahaya merokok dan NAPZA, dan kehamilan remaja
5. Kompetensi Kelompok Siklus Hidup Dewasa dan Lansia
- Melakukan penyuluhan Germas (Isi Piringku, aktivitas fisik dan cek kesehatan)
- Menjelaskan penyakit terbanyak (obesitas, hipertensi, diabetes, stroke, kanker, penyakit paru obstruktif kronis/PPOK, TBC, diare, kesehatan jiwa, geriatri)
- Melakukan deteksi dini usia dewasa dan lansia dengan pengukuran lingkar perut dan tekanan darah (obesitas, hipertensi)
- Melakukan deteksi dini usia dewasa dan lansia dengan kuesioner (PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri dan diabetes).
Keterampilan tersebut akan diuji melalui praktik lapangan oleh Tenaga Kesehatan Puskesmas. Jika terdapat seorang kader yang belum memenuhi aspek penilaian, maka akan diberi bimbingan, kemudian diuji kembali hingga lulus uji keterampilan. Tidak hanya itu, keberhasilan dalam uji 25 keterampilan kader Posyandu, kader akan digolongkan menjadi 3 tingkatan yaitu kader purwa, kader madya dan kader utama.
Untuk memastikan kader Posyandu memiliki keterampilan yang mumpuni dalam memberikan pelayanan kesehatan, diperlukan fasilitas yang memadai. Peralatan seperti timbangan bayi, alat ukur tinggi badan, dan kit kesehatan dasar sangat penting untuk mendukung tugas kader dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. PT Solo Abadi Indonesia, sebagai produsen antropometri terbesar di Indonesia, menawarkan solusi lengkap berupa antropometri kit yang dilengkapi dengan peralatan berkualitas tinggi dan sertfikasi TKDN. Adapun set antropometeri kit ini terdiri dari:
- Infantometer board
- Alat ukur LILA
- Timbangan digital bluetooth
- Portable stadiometer
- Timbangan bayi digital bluetooth
- Tas antropometeri
Ingin mendapatkan penawaran khusus untuk produk premium kami? Hubungi admin kami sekarang melalui WhatsApp dan dapatkan informasi terbaru kami dengan mengunjungi website resmi kami di www.soloabadi.com.