Artikel ini membahas mengenai Stainless Steel 304 vs 316, Mana Yang Pas Untuk Industri Makanan?
Stainless steel telah menjadi material yang sangat diandalkan dalam industri makanan berkat ketahanannya terhadap karat, kemudahan dalam pembersihan, dan daya tahannya yang tinggi. Di antara berbagai jenis stainless steel yang tersedia, tipe 304 dan 316 seringkali menjadi perbincangan hangat dalam industri ini.
Keduanya seringkali dibandingkan dan diperdebatkan mengenai keunggulan masing-masing untuk aplikasi dalam industri makanan. Untuk memahami lebih dalam mengenai perbedaan dan keunggulan kedua jenis stainless steel ini, simak artikel di bawah ini!
Mengenal Masing-Masing Tipe Stainless Steel
- Stainless Steel 304: Dalam industri makanan, stainless steel dengan komposisi tersebut sangat populer berkat sifatnya yang higienis dan mudah dibersihkan. Akan tetapi, ketahanannya terhadap korosi perlu diperhatikan, terutama jika peralatan tersebut akan sering terpapar lingkungan yang mengandung garam atau bahan kimia.
- Stainless Steel 316: Jenis stainless steel ini hampir sama dengan tipe 304, namun memiliki tambahan unsur molibdenum yang membuatnya lebih tahan terhadap karat, terutama saat terkena garam atau cairan kimia.
Penggunaan stainless steel 304 dan 316 sangat spesifik dan bergantung pada kondisi lingkungan serta jenis bahan yang akan diproses seperti:
- Stainless Steel 304: merupakan opsi yang ideal untuk diaplikasikan secara umum dalam industri pangan, khususnya pada peralatan yang tidak sering terpapar kondisi lingkungan yang keras.
- Stainless Steel 316: merupakan material pilihan untuk peralatan yang memerlukan ketahanan terhadap lingkungan dengan kadar garam atau bahan kimia korosif yang tinggi.
Lantas, Mana yang Lebih Unggul dalam Industri Makanan?
Stainless steel tipe 304 dan 316, keduanya memiliki peran penting dalam industri makanan. Meski demikian, stainless steel tipe 304 lebih sering kita jumpai dalam peralatan makan sehari-hari seperti panci, mangkuk, dan sendok. Hal ini dikarenakan sifatnya yang non-reaktif, tahan korosi, dan mudah dibersihkan, sehingga aman bersentuhan langsung dengan makanan. Selain itu, banyak produk stainless steel 304 yang telah mendapatkan sertifikasi food grade, menjadikannya pilihan yang terpercaya untuk peralatan dapur.
Namun, dalam aplikasi industri makanan yang lebih spesifik, seperti pengolahan makanan laut atau produk dengan kadar asam tinggi, stainless steel tipe 316 dengan kandungan molibdenum yang lebih tinggi seringkali menjadi pilihan yang lebih tepat karena ketahanannya yang luar biasa terhadap korosi. Pemahaman mendalam mengenai karakteristik unik dari kedua tipe stainless steel ini sangat krusial bagi produsen peralatan makanan dalam memilih material yang paling sesuai untuk setiap jenis produk, sehingga dapat menjamin kualitas dan keamanan pangan.
PT Solo Abadi Indonesia terus berinovasi untuk menghadirkan produk-produk berkualitas. Metrisis Food Try, dengan bahan utama stainless steel 304, adalah bukti nyata dari komitmen kami dalam memberikan solusi penyimpanan makanan yang higienis dan tahan lama. Material ini dipilih karena sifatnya yang non-reaktif dan tahan korosi, sehingga makanan Anda tetap terjaga kesegarannya. Adapun spesifikasi dari Metrisis Food Try yaitu sebagai berikut:
- Bentuk tray persegi panjang
- Berat body food try 500 gr
- Berat food tutup food try 300 gr
- Terbuat dari material stainless steel 304 anti karat
- Memiliki komponen 5 lubang dan tutup
- Dilengkapi dengan rubber seal
Baca Juga: Tempat Makan Berbahan Stainless Steel, Apakah Aman?
Dapatkan Metrisis Food Try Kamu Di Sini!
Dapatkan kemudahan memiliki Metrisis Food Try dengan harga menarik. Cukup klik Ask for Price atau hubungi kami via WhatsApp untuk penawaran khusus. Kunjungi www.soloabadi.com untuk informasi lengkap dan update terbaru.
Created by: Adinda Malika – Universitas Kusuma Husada Surakarta
