Mengapa Imunisasi Campak Diberikan pada Usia 9 Bulan?

Campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang dapat menyebabkan terjadinya demam, sakit tenggorokan, hingga ruam kepada sekujur tubuh. Penyakit campak tersebut dapat menular melalui berbagai kondisi, yaitu saluran pernapasan hingga percikan air liur. Akan tetapi, penyakit campak dapat dicegah dengan adanya imunisasi campak. Dengan adanya imunisasi campak, anak-anak akan membentuk anti-bodi yang dapat melawan campak lain kedepannya.

Imunisasi campak

Pemberian imunisasi campak, biasanya diberikan pada anak-anak dengan usia 9 bulan. Timbul banyak pertanyaan, bagaimana jika pemberian imunisasi campak tidak diberikan pada usia 9 bulan bahkan sebelumnya? Simak artikel di bawah ini untuk mengetahui penjelasannya lebih lanjut!

Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Campak

Vaksin campak adalah salah satu vaksin yang wajib diberikan kepada anak. Vaksin campak dapat diberikan sebanyak 3 kali menurut jadwal imunisasi yang dikeluarkan oleh IDAI (Ikatakan Dokter Anak Indonesia). Jenis vaksin yang dapat diberikan terdapat dua jenis yaitu MR (measles, rubella) dan MMR (measles, mumps, dan rubella).

Adapun dosis vaksin campak berdasarkan usia pasien yaitu sebagai berikut:

  • Anak-anak: 0.5 ml disuntikkan di bawah kulit (subkutan/SC). Imunisasi primer diberikan saat anak berusia 9 bulan (MR). Imunisasi booster diberikan saat anak berusia 18 bulan (MR/MMR) dan 5-7 tahun (MR/MMR).
  • Dewasa: Vaksin MMR, dosis pertama sebanyak 0.5 ml disuntikkan melalui otot (Intramuskulas/IM) atau di bawah kulit (Subkutan/SC). Dosis kedua diberikan 28 hari setelah dosis pertama.

Baca Juga: Bulan Imunisasi Anak Sekolah 2024, Apa Saja Vaksin dan Target Usianya?

Mengapa Imunisasi Campak Harus Diberikan Sebelum Usia 9 Bulan

Pemberian imunisasi campak dosis pertama dilakukan sebelum usia 9 bulan dianggap berpotensi mengurangi morbiditas dan mortalitas terkait campak. Hal ini didukung dengan data penelitian yang ada, bahwasannya usia tersebut merupakan waktu yang optimal untuk memulai pembentukan antibodi terhadap virus campak. Jika dosis pertama telah diberikan, maka dapat dilanjutkan dengan memberikan dosis kedua (MR/MMR) pada usia 15-18 bulan dan dosis ketiga (MR/MMR) pada usia 5-7 tahun.

Lantas, bagaimana jika anak terkena campak pertama kali saat usia 9 bulan? Jika dalam kondisi demikian, maka vaksin campak tidak dapat diberikan saat bayi masih sakit atau menunjukkan adanya gejala campak. Hal ini disebabkan, imunisasi campak terbuat dari virus hidup yang dilemahkan. Pada kondisi tersebut, sistem imunnya justru sedang disibukkan untuk melawan infeksi yang hidup. Imun bayi menjadi tidak memiliki kesempatan untuk membangun kekebalan tubuh, sehingga efek vaksin jadi tidak optimal dan dapat memicu gejala penyakit yang lebih parah.

Dapatkan Produk Antropometri dari PT Solo Abadi Indonesia

PT Solo Abadi Indonesia merupakan produsen alat ukur antropometri terbesar di Indonesia. Perusahaan kami merupakan perusahaan manufaktur di bidang alat kesehatan yang berdiri sejak 2005 di Solo, Jawa Tengah. Kami pernah berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting di kota Solo melalui penyediaan Antropometri Kit untuk deteksi stunting dan memantau tumbuh kembang bayi dengan merek Metrisis. Adapun paket tersebut terdiri atas Stadiometer, Infantometer Board, Timbangan Dewasa, Timbangan Bayi, Alat Ukur Lila, Tas Antropometri.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi admin kami melalui WhatsApp di nomor 08510888111 dan tinjau informasi lebih lanjut melalui website resmi kami di www.soloabadi.com.

Created by: Adinda Malika – Universitas Kusuma Husada Surakarta

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?