Indikator pemeriksaan bayi baru lahir dilakukan untuk mendeteksi dini adanya kelainan atau masalah kesehatan yang mungkin dialami bayi segera setelah dilahirkan. Pemeriksaan ini penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan bayi berjalan normal serta memberikan penanganan cepat jika ditemukan kondisi yang membutuhkan perawatan khusus. Lalu, apa saja 14 Indikator Pemeriksaan Bayi Baru Lahir atau Neonatus? Simak selengkapnya disini ya!
Apa Itu Pemeriksaan Bayi Baru Lahir atau Neonatus?
Neonatus adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada bayi baru lahir, yaitu bayi yang berada dalam periode 0 hingga 28 hari pertama kehidupannya. Periode ini sangat penting karena bayi baru lahir masih beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim, dan mereka sangat rentan terhadap berbagai risiko kesehatan.
Dalam periode neonatus, pemantauan intensif diperlukan untuk mendeteksi kelainan atau masalah kesehatan yang mungkin muncul serta memastikan tumbuh kembang bayi berjalan normal. Pemeriksaan Neonatus ini dilakukan sesegera mungkin setelah lahir oleh dokter, bidan ataupun perawat.
Pemeriksaaan Bayi Baru Lahir atau APGAR
Di awal 5-10 menit dilakukan SKOR APGAR. SKOR APGAR adalah sistem skoring yang dipakai untuk memeriksa keadaan bayi dan responnya terhadap resusitasi. Penilaian SKOR APGAR mencakup warna kulit, denyut jantung, refleks terhadap stimulus taktil, tonus otot, dan pernapasan. Hal ini sesuai dengan poin pemeriksaan :
- Activity (Aktivitas Otot)
- Pulse (Denyut Jantung)
- Grimace (Respons dan Refleks Bayi)
- Appearance (Penampilan, terutama warna tubuh)
- Respiration (Pernapasan)
Tiap poin pada pemeriksaan APGAR memiliki skor berkisar pada 0,1 dan 2 untuk menentukan keadaan bayi. Jika Bayi memiliki tanda-tanda yang tidak normal maka perlu segera dilarikan ke Ruang NICU.
Aktivitas (Otot)
Penilaian aktivitas otot bayi baru lahir berdasarkan Apgar score adalah sebagai berikut:
- Skor 2 menunjukkan bayi bergerak aktif dan kuat.
- Skor 1 menunjukkan bayi bergerak, namun lemah dan kurang aktif.
- Skor 0 berarti bayi tidak bergerak sama sekali.
Denyut Jantung
Penilaian denyut jantung pada Apgar score meliputi:
- Skor 2 bila denyut jantung bayi lebih dari 100 kali per menit.
- Skor 1 jika denyut jantung kurang dari 100 kali per menit.
- Skor 0 jika detak jantung tidak terdeteksi.
Respons Refleks
Penilaian respons refleks berdasarkan Apgar score:
- Skor 2 jika bayi merespon spontan dengan meringis, batuk, atau menangis, serta menarik kaki atau tangan saat dirangsang dengan cubitan ringan atau sentilan.
- Skor 1 jika bayi meringis atau menangis hanya ketika diberi rangsangan.
- Skor 0 jika bayi tidak menunjukkan respons terhadap rangsangan.
Warna Tubuh
Warna tubuh bayi juga dinilai dalam Apgar score:
- Skor 2 jika tubuh bayi berwarna kemerahan, yang menandakan warna normal.
- Skor 1 jika tubuh bayi berwarna normal, tetapi tangan atau kaki kebiruan.
- Skor 0 jika seluruh tubuh bayi tampak keabu-abuan, kebiruan, atau pucat.
Pernapasan
Penilaian pernapasan pada Apgar score:
- Skor 2 jika bayi menangis kuat dan bernapas dengan normal.
- Skor 1 jika bayi menangis lemah atau mengeluarkan rintihan dengan pola napas tidak teratur.
- Skor 0 jika bayi tidak bernapas sama sekali.
Interpretasi Skor Apgar
Setelah penilaian ini selesai, setiap aspek dijumlahkan untuk mendapatkan nilai total antara 0–10:
- Skor di atas 7 menandakan bayi dalam kondisi sehat.
- Skor 5–6 menunjukkan bahwa bayi membutuhkan bantuan pernapasan.
- Skor di bawah 5 menunjukkan keadaan darurat dan memerlukan resusitasi segera.
Selain APGAR terdapat 14 Indikator Pemeriksaan Bayi Baru Lahir atau Neonatus yang dapat Tenaga Kesehatan akses melalui Buku Kesehatan Ibu dan Anak atau Buku Pink
14 Indikator Pemeriksaan Bayi Baru Lahir atau Neonatus
Sejak bayi lahir sampai usia 28 hari, ibu dan keluarga perlu turut mendeteksi keadaan bayinya. Apabila ditemukan 1 kriteria atau lebih tanda bayi tidak sehat, segera dibawa ke fasilitas kesehatan (Puskeskas, Dokter Praktik dan Rumah Sakit)
Kriteria | Sehat | Tidak Sehat |
Napas | 40-60 menit | Kurang 40 kali/menit atau lebih dari 60 kali/menit |
Warna Kulit | Merah Muda | Bayi pucat/biru pada tubuh |
Kejang | Tidak Ada | Ada, mata mendelik, tangan bergerak seperti menari, menangis melengking, tiba-tiba badan kaku, mulut mencucu |
Aktivitas | Menangis ketika BAK dan BAB | Menangis terus, tidak bergerak |
Minuman ASI | Mau Minum | Tidak mau minum atau memuntahkan seadanya |
Hisapan Bayi | Hisapan Kuat | Hisapan lemah |
Kuning pada Bayi | Tidak ada/ada : – Muncul antara 24-72 jam pertama – Hilang dalam 2 minggu – Bilirubin < 15mg/dl | Ada : -Muncul < 24 jam pertama atau menetap setelah 2 minggu – Bilirubin > 15 mg/dl |
Buang air kecil | Warna kuning jernih 6-8 kali/hari | Warna kencing kuning pekat dan sedikit < 6 kali/hari |
Buang air besar | Encer berisi seperti biasanya | Sangat encer/tidak bisa buang air besar lebih dari 3 hari |
Suhu Tubuh | Normal (36,5-37,5) | Panas seluruh tubuh atau dingin seluruh tubuh |
Tali pusat | Bersih | Merah di pinggir tali pusat /bernanah/ berbau |
Mata | Bening | Merah menetap, bernanah ada kotoran |
Bercak putih di mulut | Tidak ada | Ada |
Kulit | Bersih | Ada bintil, bernanah air dan kemerahan |
Alat Pelengkap Ruangan Pemeriksaan Bayi Baru Lahir
Antropometri Kit adalah rangkaian alat yang berfungsi untuk mendeteksi stunting pada anak melalui pengukuran berat badan, panjang dan tinggi badan serta lingkar lengan atas dan kepala. Untuk mendeteksi stunting, Antropometri Kit harus berstandar Kemenkes (Kementerian Kesehatan) dan mengacu pada Permenkes (Peraturan Menteri Kesehatan) No. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.
PT. SOLO ABADI INDONESIA secara penuh mendukung kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Kami menyediakan berbagai Antropometri Kit dengan kualitas dalam negeri yang tidak perlu diragukan lagi.
Hubungi admin kami melalui WhatsApp. Ikuti update di website Solo Abadi, www.soloabadi.com untuk info mengenai Stunting.
Mari bersama-sama wujudkan #IndonesiaBebasStunting2024 dengan #SatuDesaSatuAntropometri