7 Alat Ahli Gizi yang Perlu Mahasiswa Gizi Ketahui!

Alat Ahli Gizi yang sesuai standar memainkan peran penting dalam menjalankan tugasnya. Mengingat, Ahli Gizi bertanggung jawab untuk merancang pola makan yang sehat dan seimbang sesuai dengan kebutuhan individu hingga menyusun program gizi untuk kelompok tertentu. Sehingga, pemahaman mengenai Alat Ahli Gizi perlu diketahui. Berikut adalah 7 Alat Ahli Gizi yang perlu dipahami terlebih dahulu!

Mengenal Tugas dan Fungsi Ahli Gizi

Sebelum mengenal 7 Alat Ahli Gizi, mari kembali mengulang dan mengurai tugas pokok seorang ahli gizi. Ahli Gizi sendiri dapat ditemukan di berbagai institusi yang berkaitan dengan kesehatan, pendidikan dan industri makanan seperti Rumah Sakit dan Klinik, Puskesmas atau Layanan Kesehatan Masyarakat, Pusat Kebugaran, Lembaga Pemerintah dan Penelitian.

Tugas seorang ahli gizi sangat penting dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan individu serta masyarakat melalui pendekatan berbasis nutrisi. Ahli Gizi bertanggung jawab untuk menilai status gizi seseorang dengan menggunakan berbagai metode, seperti pengukuran antropometri dan analisis pola makan. Berdasarkan penilaian ini, ahli gizi menyusun rencana diet yang seimbang dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan, seperti diabetes, obesitas, atau penyakit jantung.

Selain memberikan edukasi dan konseling nutrisi kepada pasien, Ahli Gizi juga terus memantau dan mengevaluasi perkembangan pasien untuk memastikan diet yang diterapkan efektif. Ahli gizi juga terlibat dalam program gizi untuk kelompok tertentu, memastikan kualitas dan keamanan makanan di industri, serta berpartisipasi dalam penelitian dan promosi kesehatan masyarakat. Dengan peran yang beragam ini, ahli gizi menjadi kunci dalam membantu orang menjalani hidup yang lebih sehat melalui pola makan yang tepat.

7 Alat Ahli Gizi yang Perlu Dipahami

1. Timbangan Berat Badan Digital

Timbangan berat badan merupakan alat dasar yang wajib dimiliki oleh seorang ahli gizi. Timbangan ini digunakan untuk mengukur berat badan individu, yang sangat penting dalam menilai status gizi seseorang. Dalam praktiknya, timbangan harus terkalibrasi dengan baik agar hasil pengukuran akurat. Timbangan digital lebih sering digunakan karena menawarkan keakuratan yang lebih tinggi dibandingkan timbangan analog.

Timbangan Berat Badan Digital juga terbagi atas 2 yakni Timbangan Bayi Digital dan Timbangan Dewasa Digital. Keduanya memiliki spesifikasinya masing-masing yang telah direkomendasikan KEMENKES. Timbangan Berat Badan Digital wajib memiliki akurasi 50 gr. Sedangkan, timbangan bayi wajib memiliki akurasi hingga 5gr.

Keduanya, wajib dimiliki oleh Ahli Gizi mengingat kedua alat ini wajib dimiliki oleh institusi pelayanan kesehatan.

2. Stadiometer Portable atau Alat Ukur Tinggi Badan, Alat Wajib Ahli Gizi

Alat Ukur Tinggi Badan atau Alat Ukur Tinggi Badan yang sesuai dengan standarisasi KEMENKES diperlukan sebagai instrumen pembelajaran gizi. Alat ini biasanya digunakan dalam berbagai pusat pelayanan kesehatan seperti Posyandu, Puskesmas, Posbindu hingga RSUD.

Stadiometer Portable menjadi salah satu alat wajib ahli gizi mengingat tinggi badan adalah representasi dari status gizi seseorang dalam jangka waktu tertentu. Hal ini juga berlaku pada panjang badan pada bayi. Panjang Badan adalah istilah untuk menyebut ‘Tinggi Badan’ pada anak. Istilah ini merajuk pada cara pengukuran bayi yang dilakukan dengan cara terlentang atau tertidur.

Alat ukur Panjang Badan Bayi juga menjadi salah satu instrumen wajib Ahli Gizi. Alat ini disebut dengan Infantometer Board.

3. Infantometer Board atau Alat Ukur Panjang Badan Bayi

Infantometer Board adalah alat ukur panjang badan bayi yang direkomendasikan oleh KEMENKES. Sebelumnya, panjang badan bayi hanya diukur dengan pita meteran ataupun papan kayu saja. Alat ini digunakan untuk mengukur anak dengan usia dibawah 2 tahun.

Alat ini umumnya berbentuk papan datar yang dilengkapi dengan penggaris dan penahan kepala serta penahan kaki yang bisa digeser. Pengukuran dilakukan dengan bayi dalam posisi terlentang, memastikan kepala bayi menyentuh bagian penahan kepala, sementara penahan kaki digeser agar menyentuh tumit bayi. Pengukuran dengan infantometer sangat penting untuk menilai status gizi dan pertumbuhan bayi.

4. Skinfold Caliper atau Alat Ukur Lipatan Lemak

Skinfold Caliper atau Alat Ukur Lipatan Lemak berfungsi untuk mengukur ketebalan lipatan kulit di berbagai bagian tubuh. Hal ini bertujuan untuk mengestimasi presentase lemak tubuh berdasarkan ketebalan lemak subkutan.

Dalam penilaian komposisi tubuh, Skinfold Caliper digunakan untuk memantau lemak tubuh pada atlet atau individu yang sedang dalam proses pemantauan gizi untuk kebutuhan tertentu.

5. Food Model atau Alat Ukur Peraga Makanan

Food Model adalah representasi visual dari berbagai jenis makanan yang digunakan oleh ahli gizi untuk membantu edukasi gizi dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang porsi makanan dan komposisi nutrisi. Mereka dapat berupa replika makanan dalam bentuk plastik, gambar tiga dimensi, atau representasi digital yang menggambarkan makanan dalam ukuran porsi tertentu.

Fungsi Mood Model adalah untuk mengajarkan ukuran porsi, mendukung konseling gizi hingga fasilitas penilian diet.

6. Spektrofotometer

Spektrofotometer adalah alat laboratorium yang digunakan oleh ahli gizi untuk menganalisis konsentrasi zat dalam sampel makanan atau biologis (seperti darah dan urin). Spektrofotometer bekerja dengan cara mengukur penyerapan cahaya pada panjang gelombang tertentu untuk menentukan konsentrasi nutrien atau senyawa tertentu dalam sampel.

7. Densitometer

Densitometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kepadatan mineral tulang (Bone Mineral Density, BMD). Alat ini bekerja dengan memancarkan sinar-X berenergi rendah melalui tulang untuk mengukur seberapa banyak sinar yang diserap oleh jaringan tulang. Data yang dihasilkan digunakan untuk menentukan kepadatan tulang seseorang, yang merupakan indikator kesehatan tulang.

Alat Pendukung Pelayanan Ahli Gizi

Antropometri KIT adalah serangkaian alat ukur yang bertujuan untuk mendeteksi stunting atau kasus kekurangan gizi melalui beberapa pengukuran. Pengukuran yang dimaksud adalah Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan, Lingkar Lengan Atas dan Kepala.

Memiliki Antropometri KIT yang sesuai standar dan setidaknya 60% sarana prasarana berupa KIA dan KB KIT. Hal ini tertuang pada JUKNIS BOK Puskesma 2024.

Skrining Infeksi Kehamilan

PT. SOLO ABADI INDONESIA secara penuh mendukung kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Kami menyediakan berbagai Antropometri Kit dan SET KIA dan KB dengan kualitas dalam negeri yang tidak perlu diragukan lagi.

Hubungi admin kami melalui WhatsApp. Ikuti update di website Solo Abadi, www.soloabadi.com untuk info mengenai Stunting.

Mari bersama-sama wujudkan #IndonesiaBebasStunting2024 dengan #SatuDesaSatuAntropometri

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?