Proses bending adalah sebuah teknik manufaktur untuk proses pembengkokan komponen dari berbagai macam material. Meskipun terdengar sederhana, proses bending memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi, berbagai masalah akan muncul jika tidak dilakukan dengan cara yang benar.
Tidak hanya proses pembengkokan, proses ini juga dapat dilakukan dengan cara dipotong. Biasanya proses ini dilakukan dengan mesin-mesin yang mendukung proses bending, namun tidak menutup kemungkinan mesin-mesin tersebut mengalami malfungsi yang disebabkan oleh beberapa faktor dan akhirnya mengalami kegagalan proses bending.
Macam-Macam Proses Bending
Dalam dunia manufaktur, berbagai metode bending digunakan untuk memenuhi kebutuhan dari berbagai aplikasi. Berikut adalah macam-macam dari proses bending yang umum digunakan di dunia manufaktur.
- Angel Bending
Proses bending ini merupakan kegiatan membentuk sheet metal dengan menekuk bagian pada sheet metal hingga mendapatkan hasil tekukan yang diinginkan.
- Roll Bending
Proses bending ini digunakan untuk membentuk kurva besar atau lengkungan panjang pada sebuah lembaran logam. Proses ini sangat cocok untuk membuat komponen seperti pipa, tabung, dan profil struktural lainnya.
- Draw Bending
Proses bending ini menggunakan pressure die dan juga bend die. Pada umumnya metode ini digunakan untuk membentuk tabung atau pipa dengan radius yang ketat dan sudut yang tepat.
- Roll Forming
Teknik pembengkokan ini dilakukan dengan cara progresif. Sehingga banyaknya roll die dengan berbagai macam ukuran dan bentuk yang beragam dan pembengkokan plat secara bertahap.
Baca Juga: Mempelajari Mengenai Pentingnya Sebuah Part Presisi (Precision Part) dalam Desain Produk dan Industri
Faktor-Faktor Kegagalan
Kegagalan dalam proses bending dapat berdampak besar pada kualitas produk akhir, efisiensi produksi, dan biaya. Memahami dan mengantisipasi faktor-faktor ini sangat penting untuk menghindari cacat pada produk, mengurangi pemborosan material, dan meningkatkan efisiensi proses manufaktur. Berikut ini adalah faktor-faktor kegagalan umum yang sering terjadi.
- Cracking
Cracking atau pecahnya material adalah salah satu kegagalan yang paling umum terjadi, hal ini terjadi dikarenakan material tidak dapat menahan tegangan tarik yang terjadi selama proses. Hal ini bisa disebabkan karena adanya ketidaksesuaian material, radius bending yang terlalu kecil, dan pemanasan yang tidak tepat.
- Springback
Ketika pembengkokan sudah selesai, ada sebagian energi yang tersisa pada bagian tertekuk, hal tersebut menimbulkan gaya yang mendorong tekukan kembali ke bentuk semula. Hal ini bisa disebabkan karena adanya sifat elastis material, ketebalan material dan juga desain die dan punch yang tidak sesuai yang menyebabkan terjadinya springback.
- Ukuran Material
Ukuran material yang tidak tepat juga dapat menjadi faktor gagalnya proses bending. Jika ditekuk menggunakan radius yang kecil akan terjadi kemungkinan mengalami potongan yang tidak presisi.
- Peralatan
Peralatan menjadi hal yang perlu diperhatikan juga agar proses bending dapat berjalan. Peralatan yang mendukung dapat sangat berpengaruh dengan hasil dari produksi nantinya.
- Overbending
Overbending adalah ketika sudut yang dihasilkan lebih besar dari yang diinginkan. Hal ini bisa disebabkan dikarenakan pengaturan dan pengukuran alat yang tidak tepat bisa menyebabkan terjadinya overbending saat proses berlangsung.
Baca Juga: Tahukah Kamu Bahwa Mesin Yang Mumpuni dan Operator Handal Kunci Pembuatan Spare Part Berkualitas
Ditulis oleh: Pradhita Novwantama S. (Perancangan Manufaktur – Politeknik ATMI Surakarta)