Informasi tentang tipe rumah sakit A, B, C, D dan E penting untuk diketahui peserta layanan BPJS yang dikelola pemerintah.
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelyanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Penentuan tipe rumah sakit wajib memperoleh persetujuan dari Kementrian Kesehatan dan tidak menutup kemungkinan jika dapat terjadi peningkatan kelas setelah lulus dari tahap pelayanan akreditasi kelas dibawahnya.
Rumah sakit dikelompokkan berdasarkan fasilitas, tipe umum dan khusus. Berdasarkan klasifikasinya tipe rumah sakit yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.340/Menkes/Per/III/2010.
Penting bagi peserta BPJS untuk mengenali dan memahami perbedaan tipe Rumah sakit A,B,C dan D, perbedaan dari tipe rumah sakit terletak pada kelengkapan fasilitas dan pelayanan setiap tipe rumah sakit. Pasien BPJS juga hanya dapat di Rujuk sesuai dengan apa yang telah di sediakan oleh layanan JKN.
Berdasarkan Tipe Rumah Sakit
Rumah Sakit Tipe A
Rumah Sakit tipe A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran Spesialis dan subspesialis luas oleh pemrintah, rumah sakit ini telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan rumah sakit rujukan tertinggi.
Pada rumah sakit tipe A pasien bisa menikmati pelayanan medik umum, Pelayanan gawat darurat, pelayanan medik spesialis dasar, pelayanan spesialis penunjang medik, pelayanan medik spesialis lain, palayanan spesialis gigi mulut, pelayanan medik subspesialis, pelayanan keperawatan dan kebidanan, pelayanan penunjang klinik dan pelayanan penunjang non klinik.
Rumah Sakit Tipe B
Rumah Sakit Tipe B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran medik spesialis luas dan subspesialis terbatas. Direncanakan rumah sakit tipe B didirikan di setiap ibukota provinsi (Provincial hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten. Rumah sakit pendidikan yang tidak termasuk tipe A juga diklasifikasikan sebagai rumah sakit tipe B.
Masyarakat bisa mendapatkan fasilitas seperti pelayanan medik umum, pelayanan gawat darurat, pelayanan medik spesialis dasar, pelayanan spesialis penunjang medik, pelayanan medik spesialis lain, pelayanan medik spesialis gigi mulut, pelayanan medk susbspesialis, pelayanan keperawatan dan kebidanan, pelayanan penunjang klinik, serta pelayanan penunjang non klinik.
Rumah Sakit Tipe C
Rumah sakit tipe C merupakan rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran subspesialis terbatas. Terdapat empat macam pelayanan speialis disediakan yekni pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak, serta pelayanan kebidanan dan kadungan. Direncanakan rumah sakit tipe C didirikan di setiap kabupaten/kota (regency hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari puskesmas dan juga klinik.
Baca Juga: 12 Kriteria Fasilitas Rawat Inap KRIS Pengganti BPJS Kelas 1, 2 dan 3
Masyarakat bisa menikmati pelayanan medik umu, gawat darurat, medik sepesialis dasar, spesialis penunjang medik. Kemudian medik spesialis gigi mulut, keperawatan dan kebidanan, serta pelayanan penunjang klinik dan non klinik.
Rumah Sakit Tipe D
Rumah sakit ini masih bersifat transisi karena pada suatu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. Kemampuan pelayanan rumah sakit tipe D hanyalah memberikan pelayanan kedokteran umum dan kedokteran gigi. Rumah sakit tipe D juga menampung pelayanan yang berasal dari puskemas.
Rumah Sakit Tipe E
Rumah sakit kelas E merupakan rumah sakit khusus (spesial hospital) yang menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran aja. Pada saat ini banyak rumah sakit tipe E yang di dirikan pemerintah, misal rumah sakit jiwa,rumah sakit kusta, rumah sakit paru, rumah sakit jantung, rumah sakit orthopedi, rumah sakit mata, dan rumah sakit ibu dan anak, rumah sakit bedah, rumah sakit kulit dan kelamin, penjelasan ini dilansir menurut Pasal 23 Peraturan Mentri Kesehatan No. 340 Tahun 2010.
Prosedur Penting Bagi Pengguna BPJS/JKN
Berikut penjelasan penting untuk pasien BPJS/JKN, untuk pasien Rujukan hanya dapat di lakukan atau di tangani sesuai dengan yang di sediakan oleh Fasilitas Kesehatan, dan pelayanan BPJS menggunakan sistem berjenjang. Dimana pasiaen tidak dapat ditangani di faskes tk 1 (puskesmas, polikliik, dokter pribadi) makan pasien akan di rujuk ke faskes tk 2 (Rumah sakit kabupaten), jika faskes tk 2 masih beluk juga bisa ditangani makan pasien akan dirujuk ke faskes tk 3 yaitu rumah sakit tipe A.
Untuk pasien BPJS diwajibkan membawa surat rujukan yang sudah dibuatkan dari faskes tingkat pertama sebelum ke rumah sakit. Karena apabila anda langsung pergi datang ke rumah sakit dengan menunjukkan kartu bpjs tanpa membawa surat rujukan, maka bisa jadi biaya penanganan selama di rumah sakit tidak bisa di kalim oleh bpjs.
Rekomendasi Instrumen Yang Sudah Dipercaya Oleh Kemenkes, Ada Di Sini!
PT Solo Abadi Indonesia merupakan perusahaan manufaktur di bidang alat kesehatan yang sudah terpercaya. Kami memiliki skor TKDN yang tinggi dan sudah mengantongi pengakuan kesesuaian spesifikasi dari Kemenkes. Kami juga melayani penjualan secara online dan sudah mengirimkan produk alat kesehatan ke seluruh penjuru Indonesia.
Metrisis – Set KIA KB produksi Solo Abadi dapat menjadi solusi tepat kebutuhan furnitur Rumah Sakit, utamanya untuk pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. Satu set KIA KB terdiri atas 9 alat penunjang pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. Berikut adalah 9 alat yang tersedia di Metrisis – Set KIA KB:
- Examination Lamp
- Baby Basket
- Examination Table
- Timbangan Bayi Digital
- Gynecologycal Table
- Mayo Table
- Tiang Infus
- Stetoskop
- Fetal Doppler
Detail produk:
Konsultasikan Kebutuhan Anda Bersama Kami!
PT Solo Abadi Indonesia mampu memenuhi kebutuhan anda, dapat memesan sesuai kebutuhan anda dengan mengisi form ask for price dan dapatkah harga terbaik dengan memesannya. Anda juga dapat memesan melalui WhatApp kami, atau bagi instansi pemerintahan dapat langsung membeli melalui E-Catalog.