Sitting Height Table atau Meja Tinggi Duduk adalah instrumen ukur antropometri yang khusus digunakan untuk mengukur dimensi tubuh manusia dalam posisi duduk. Meskipun begitu, instrumen ini banyak memiliki kekurangan jika dibanding dengan Kursi Antropometri, meskipun punya tujuan utama yang sama. Oleh karena itu, mari kita bahas perbadningan antara Sitting Height Table dan Kursi Antropometri.
Apa Itu Sitting Height Table dan Kursi Antropometri?
Sitting Height Table adalah alat ukur dimensi tubuh manusia yang sekilas berbentuk seperti gabungan dari meja dan stadiometer. Fungsi utama Sitting Height Table adalah untuk mengukur dimensi tubuh manusia ketika dalam posisi duduk. Alat ini biasanya digunakan dalam industri desain produk hingga olahraga. Tujuannya, tidak lain adalah menciptakan alat penunjang aktivitas manusia yang ergonomis.
Sedangkan, Kursi Antropometri adalah alat ukur dimensi tubuh manusia yang paling populer. Mirip dengan Sitting Height Table, Kursi Antropometri punya fungsi yang sama yakni untuk mengukur dimensi tubuh manusia dalam posisi duduk. Namun, Kursi Antropometri diciptakan sebagai inovasi yang dapat mengukur 3 posisi manusia sekaligus yakni Posisi Duduk, Posisi Berdiri dan Pengukuran Wajah.
Perbandingan Sitting Height Table dan Kursi Antropometri
1. Jumlah Pengukuran yang Dapat Dilakukan
Keduanya memiliki tampilan yang cukup berbeda. Kursi Antropometri dilengkapi dengan Front Acrylic atau Pengukur Area Kepala, Pengukur Jangkauan Tangan (Hand Reach), Pengukur Tinggi Badan (Back Standing Assy) dan Pengukur Lengan Atas dan Bawah (Left and Right Slider Assy).
Sedangkan, meja tinggi duduk hanya dilengkapi dengan meja sebagai alas duduk dan pipa hollow dengan skala sebagai alat ukur tinggi duduk. Meskipun begitu, kita sebenarnya dapat mengukur dimensi tubuh lain seperti tinggi popliteal. Namun, untuk mendapatkan pengukuran lain, kita perlu menggunakan bantuan alat lain, seperti segmometer.
Berdasarkan perbedaan ini, Kursi Antropometri dapat mengukur 34 dimensi tubuh manusia. Sedangkan, Meja Tinggi Duduk hanya dapat mengukur tinggi posisi duduk.
2. Alas Duduk yang Dapat Disesuaikan dan Sumber Energi
Kursi Antropometri dilengkapi dengan alas duduk atau Base Chair Assy yang berfungsi untuk melakukan berbagai pengukuran dalam satu posisi duduk. Dalam pengukuran ini, alas duduk perlu disesuaikan dengan tinggi objek pengukuran. Perlu dicatat bahwa dalam pengukuran dalam posisi duduk, telapak kaki perlu menapak secara santai dan sempurna di lantai.
Alas Duduk dari Kursi Antropometri dapat diadjust sesuai dengan kebutuhan karena dilengkapi dengan dongkrak atau power supply
Sebailknya, Meja Kursi Duduk tidak dapat disesuaikan dengan tinggi objek pengukuran. Sehingga, hal ini cukup menyulitkan. Mengingat, manusia memiliki variasi dimensi tubuh.
3. Efektifitas Pengukuran
Dari dua poin diatas, sebenarnya dapat dilihat bahwa Kursi Antropometri jauh lebih efektif digunakan untuk mengukur dimensi tubuh manusia. Namun, sebagai tambahan, pengukuran dengan Kursi Antropometri dapat hanya dilakukan oleh satu operator saja. Sedangkan, pengukuran dengan Meja Kursi Duduk memerlukan minimal 2 orang operator.
Artinya, menggunakan Kursi Antropometri jelas akan menghemat waktu (karena dapat mengukur 34 dimensi tubuh secara langsung) dan menghemat tenaga.
Dapatkan Kursi Antropometri Dengan Penawaran Terbaik!
Alat ukur Antropometri yang telah berstandar dan terkalibrasi dapat ditemukan di Antropometri Portable Complete Set Series dan Kursi Antropometri. Instrumen ini dapat melakukan pengukuran hingga lebih dari 100 dimensi pengukuran tubuh. Data antropometri tersebut dapat dengan mudah diaplikasikan dalam berbagai keilmuan.
Antropometri Portable Complete Set Series dan Kursi Antropometri telah digunakan oleh berbagai institusi baik dari dalam maupun luar negeri dalam berbagai bidang seperti pendidikan, institusi pemerintahan, kemiliteran, arsitektur hingga forensik.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi email kami di admin@soloabadi.com atau melalui WhatsApp di 08510888111