Dimensi Antropometri dalam menentukan faktor keselamatan dan kenyamanan penting dalam K3. Keilmuan yang diabreviasi dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini sudah jelas menempatkan manusia sebagai fokusnya. Oleh karena itu penting untuk melibatkan kajian mengenai dimensi tubuh manusia untuk menciptakan ekosistem yang ramah dan aman atau ergonomis. Kajian ini tidak dapat berjalan tanpa memahami peranan ergonomi dalam K3 lewat alat ukur antropometri, Portable Antropometri.
Pengertian Ergonomi K3
Ergonomi berkaitan erat dengan K3. Pengertian Ergonomi K3 adalah menerapkan karakteristik fungsional manusia dalam sistem sehingga menciptakan ekosistem yang nyaman dan aman terhadap manusia. Karakteristik fungsional manusia dalam K3 adalah kemampuan penginderaan, respon, daya ingat, posisi optimum tangan dan kaki. Karakteristik manusia ini penting untuk dipertimbangkan mengingat berbagai resiko yang dapat terjadi apabila faktor manusia yang tidak dilibatkan.
Selain faktor resiko kerja yang mengantui, faktor efektifitas kerja adalah salah satu alasan K3 membutuhkan kajian ergonomi. Dengan sistem dan fasilitas serta instrumen pendukung yang ergonomis, manusia dapat mencapai tingkat kenyamanan dan keamanan. Namun, sebelum membahas lebih lanjut peranan Ergonomi dalam K3, perlu anda ketahui mengenai komponen ergonomi.
Peranan Komponen Ergonomi K3
- Komponen antara manusia dan alat kerja (H-M)
- Interaksi antara manusia dan lingkungan kerja (H-E)
- Interaksi antara alat kerja dan manusia (M-H)
- Interaksi antara alat kerja dan lingkungan kerja (M-E)
- Interaksi antara lingkungan kerja dan manusia (E-H)
- Interaksi antara lingkungan kerja dan alat kerja (E-M)
Keseimbangan Dalam Ergonomi K3
Pembahasan mengenai ergonomi K3 memang terkesan tumpang tindih. Pasalnya keduanya memang menempatkan manusia pada centralnya dan memiliki tujuan yang sama yakni menciptakan ekosistem yang nyaman dan aman saat manusia berkegiatan. Oleh karena itu, untuk membentuk benang merah yang disebut “Keseimbangan Dalam Ergonomi K3”
Kesimbangan Dalam Ergonomi K3 adalah arus kerja yang harus dicapai demi menciptakan sistem kerja yang efektif. Keseimbangan dalam ergonomi terbagi atas Task Demands, Work Capacity yang akan berdampak pada Performance.
A. Task Demand (Tuntutan Tugas)
- Task and Material Characteristik yang ditentukan oleh karakteristik peralatan dan mesin, tipe, kecepatan dan irama kerja
- Organization Characteristic yang berhubungan dengan jam kerja dan jam istirahat, shifting, cuti, libur dan manajemen
- Environmental Characteristics yang berkaitan dengan suhu, cahaya, kelembaban.
B. Work Capacity (Kemampuan Kerja)
- Personal Capacity yang meliputi usia, jenis kelamin, antropometri, pendidikan, pengalaman, status kesehatan dll
- Pysiological Capacity yang berhubungan dengan daya tahan cardiovaskuler, syarat otot, panca indera dll
- Pyscological Capacity yang meliputi kemampuan mental, waktu reaksi, kemampuan adaptasi dan stabilitas emosi
- Biomechanical Capacity berkaitan dengan kemampuan daya tahan sendi dan persendian
Baca Juga : Ergonomi Jadi Standar K3, Ini Alat Ukur Ergonomi Paling Tepat
Peranan Ergonomi K3 Lewat Antropometri
Jika berkaca pada komponen dan keseimbangan ergonomi K3, dapat dikatakan bahwa antara faktor fisik yang ditimbulkan manusia atas instrumen kerjanya dapat mempengaruhi kinerjanya. Oleh karena itu, kajian antropometri perlu dilibatkan.
Peranan Antropometri dalam K3 adalah untuk menciptakan standard berbasis pada kondisi fisik manusia sehingga mencapai tingkat aman dan kenyamanan yang diharapkan. Mengingat antropometri merupakan keilmuan tentang dimensi tubuh manusia, maka diperlukan alat ukur antropometri untuk mendukung kajian Ergonomi K3.
Alat untuk mendukung Ergonomi K3 adalah Portable Antropometri. Antropometri Portable adalah alat ukur antropometri yang dapat mengukur lebih dari 100 dimensi tubuh manusia dalam posisi berdiri hingga duduk. Dengan data yang dihasilkan oleh Antropometri Portable, industri dapat mengetahui lingkungan dan instrumen pendukung kerja yang sesuai dengan beban kerja hingga kesehatan dan keselamatan kerja dapat tercapai. Pasalnya, penerapan data Antropometri dapat dengan mudah ditemui, seperti halnya dalam penerapan desain ruangan dan kursi serta meja kerja.
Berbagai sektor pun telah menggunakan Antropometri Portable, mulai dari sektor pendidikan, terutama teknik industri dan kesehatan, sektor olahraga, militer hingga industri aviasi dan penelitian luar angkasa. Dengan menggunakan standar antropometri sebagai dasar sebuah sistem dan instrimen pendukung Ergonomi K3, maka prinsip dasar ergonomi tentang keamanan dan kenyamanan dapat tercapai dengan baik.
Dapatkan Alat Ukur Antropometri Untuk Ergonomi K3
Solo Abadi Indonesia secara penuh mendukung Pemerintah Indonesia untuk menciptakan inovasi pada penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di berbagai sektor di Indonesia. Kami merupakan produsen Antropometri Portable pertama di Indonesia yang kualitasnya telah diakui oleh berbagai institusi baik dalam maupun luar negeri,.
Hubungi admin kami untuk melakukan konsultasi lebih lanjut melalui WhatsApp serta dapatkan informasi lebih lanjut melalui www.soloabadi.com.