Sebelumnya kami telah memberikan ilmu sedikit tentang tes masuk kepolisian yang membahas tentang tes antropometri dalam tes kepolisian atau POLRI. Kali ini kami akan coba untuk membahas ilmu antropometri, namun dalam bidang militer yaitu pada prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
Kita ketahui bersama bahwa sesorang yang ingin masuk pada TNI AD terdapat beberapa seleksi dan tes yang harus dilalui. Salah satunya adalah pengukuran antropometri pada tubuh calon peserta prajurit TNI AD. Lantas, pengukuran apa saja yang harus dilalui oleh para peserta calon prajurit TNI AD ini? Simak dalam artikel ini sampai akhir.
Antropometri Dalam Seleksi Prajurit TNI AD
Antropometri merupakan pengukuran dimensi tubuh manusia. Fungsi antropometri sendiri adalah untuk mengetahui ukuran tubuh ideal melalui tinggi badan, berat dan, ukuran lingkar lengan, ukuran mata, hidung, dan anggota tubuh lainnya. Ilmu antropometri ini sangat berhubungan dalam seleksi prajurit TNI AD. Tujuannya agar tubuh para prajurit TNI AD ini dapat dijaga secara ideal yang berpengaruh dalam kegiatan fisiknya. Berikut pengukuran antropometri dalam seleksi prajurit TNI AD:
1. Pengukuran tinggi badan
Sudah bukan hal umum bahwa rata-rata tinggi badan anggota prajurit TNI AD adalah memiliki postur tubuh yang tinggi. Tercatat bahwa laki-laki rata-rata harus memiliki tinggi badan minimal 1163 cm, sedangkan bagi perempuan 157 cm. Hal ini pun sudah menjadi ketetapan dalam pengukuran tinggi badan anggota prajurit TNI AD.
2. Pengukuran berat badan
Sementara untuk pengukuran berat badan, para peserta prajurit TNI AD harus memiliki berat badan ideal. Penghitungan berat badan ideal ini dihitung dengan tinggi badan dikurangi 100 dikali 10% bagi laki-laki. Sementara untuk perempuan dihitung dengan cara tinggi badan dikurangi 100 dikali 15%. Maka hal ini akan didapat perhitungan berat badan yang ideal.
3. Pengukuran lingkar lengan, lingkar dada, dan lingkar perut
Para peserta calon prajurit TNI AD juga harus melalui pengukuran lingkar lengan, lingkar dada, dan lingkar perut. Hal ini diperlukan agar membentuk postur tubuh yang ideal sehingga memiliki ukuran lingkar lengan, lingkar dada, dan lingkar perut yang sesuai. Sebab jika tidak, kondisi fisik calon peserta pun akan mengganggu aktivitas militer pada latihan TNI AD.
4. Pengukuran lemak di bawah kulit
Selain pengukuran antropometri yang telah disebutkan di atas, ternyata para peserta seleksi TNI AD juga diperiksa kondisi lemak di bawah perut. Hal ini bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh, karena apabila memiliki lemak yang banyak akan mengganggu kegiatan latihan fisik prajurit TNI AD. Untuk itu, para calon peserta harus pastikan kondisi lemak di bawah perut tetap ideal.
Pengukuran antropometri pada calon prajurit TNI AD ini harus dibarengi dengan kegiatan olahraga yang rutin. Misalnya berenang, push up, lari, dan kegiatan fisik lainnya. Hal ini untuk memantau dan menjaga kebugaran jasmani tubuh calon peserta prajurit TNI AD.
Sedia Alat Antropometri Portable Untuk Seleksi Prajurit TNI AD
Bagi intansi militer di tempat Anda yang sedang dalam masa seleksi prajurit TNI AD, kami kenalkan Antropometri Portable yang dapat memudahkan Anda dalam tahapan seleksi antropometri TNI AD. Antropometri Portable adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur dimensi tubuh manusia. Alat ini dapat menjangkau hingga 100 pengukuran tubuh manusia. Selain itu, alat ini didesain secara portable yang dapat digunakan kapan saja dan di mana saja. Alat ini sangat akurat dalam mengukur tubuh manusia.
Apabila Anda tertarik dengan antropometri portable dari kami silahkan saja langsung menghubungi kami melalui WhatsApp. Dapatkan penawaran harga terbaik dari kami dengan klik ASK FOR PRICE. Informasi lebih lanjut kunjungi website kami di www.soloabadi.com.
Baca Juga: Pemeriksaan Antropometri dalam Seleksi POLRI Makin Efektif dengan Antropometri Kit