Industri rokok mengalami kemajuan yang pesat sejak zaman dulu, bahkan sebelum proklamasi. Hadirnya industri rokok seperti Gudang Garam Tbk dan Surya Madistrindo menjadi salah satu industri rokok terbesar saat ini. Namun, tahukah Anda siapa pioner industri rokok pertama kali di Indonesia? Begini ulasan lengkapnya.
Mengenal Sosok Hj. Nitisemito Sang Industrialis Rokok Kretek
Sejarah mencatat bahwa Industri rokok pertama kali didirikan di Kudus pada tahun 1900-an atau jauh sebelum Republik Indonesia merdeka. Industri rokok ini didirikan oleh Hj. Nitisemito. Ia lahir di Kudus pada tahun 1863. Sejak kecil memiliki nama lengkap Roesdi bin Soelaiman.
Hj. Nitisemito merintis usaha sejak kecil, mulai dari bisnis kerbau, minyak kelapa, sampai menjadi juragan dokar. Namun keuntungan yang didapatkan tidak membuahkan hasil. Pada akhirnya, ia memiliki gagasan untuk meracik rokok kretek dan membuka usaha rokok. Dari situlah tonggak awal kejayaan industri rokok milik Hj. Nitisemito pada tahun 1910.
Industri rokok klobot milik Hj. Nitisemito pada awalnya diberi merek Tjap Kodong Mangan Ulo (Cap Kodok Makan Ular). Namun merek tersebut tidak bertahan lama karena menjadi bahan tertawaan oleh masyarakat. Akhirnya rokok tersebut diubah dengan merek label gambar tiga lingkaran tanpa tulisan atau tanpa nama produk. Dengan merek rokok terbarunya tersebut, justru menjadikan produk rokok milik Nitisemito laku di pasaran.
Di kalangan masyarakat, rokok milik Nitisemito disebut dengan nama rokok ‘Bal Teloe’, ‘Bal Tiga’, atau ‘Tiga bola’. Dengan sebutan merek tersebut menjadikan Nitisemito sebagai pioner industri rokok pertama di Indonesia. Dengan begitu, tersebutlah Nitisemito sebagai Raja Kretek di kalangan masyarakat pada masa itu.
Industri Rokok Tumbuh dan Berkembang Secara Besar
Setelah kesuksesan industri rokok kretek pertama milik Hj. Nitisemito laku di pasaran, muncullah industri-industri rokok kretek setelahnya. Pada masa Hindia Belanda, industri rokok masih tergolong sebagai industri rumahan. Namun, kondisi tersebut menjadikan industri rokok rumahan berkembang dengan pesat.
Di masa tersebut, hampir sebagian masyarakat menggantungkan ekonomi hidupnya dari industri rokok. Meskipun pada masa tersebut banyak terjadi krisis ekonomi, tetapi tidak berdampak pada industri rokok, justru rokok laku keras di pasaran dan memikat banyak pencandu rokok.
Sampai saat ini, rokok kretek telah menjadi warisan budaya Indonesia. Sebab rokok kretek memiliki keunikan dari segi cita rasa dan aroma yang khas. Hal inilah yang menjadi daya tarik para penikmatnya.
Mesin Oncek Otomatis Pada Industri Rokok
Pada saat memproduksi rokok kretek secara manual menggunakan tangan, biasanya meninggalkan kerusakan pada batang rokok. Hal inilah yang kadang membuat kerugian pada perusahaan rokok. Seharusnya rokok dapat mendulang keuntungan, namun akibat kerusakan pada batang rokok malah mengakibatkan kerugian. Maka untuk mengatasi masalah tersebut kami memberikan solusi untuk menggunakan mesin oncek otomatis.
Solo Abadi merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi mesin oncek otomatis Light Cigarattes Slitting, di mana mesin ini didesain secara khusus untuk membantu perusahaan Anda dalam mengatasi kerusakan pada batang rokok. Mesin ini berfungsi untuk memisahkan ambri dengan tembakau agar tembakau dapat digunakan kembali. Mesin Light Cigarettes Slitting mampu mengerjakan berbagai macam diameter rokok dan berbagai macam dimensi panjang.
Jika perusahaan rokok Anda memilik kendala dalam mengatasi kerusakan pada batang rokok, maka mesin Light Cigarattes Slitting adalah solusi yang tepat. Anda bisa melakukan konsultasi secara GRATIS melalui WhatsApp atau langsung ASK FOR PRICE. Anda juga bisa mengunjungi laman website Kami di Solo Abadi atau sosial media Kami di Instagram dan YouTube. Dapatkan penawaran terbaik dari Kami.
Baca juga Artikel tentang Rokok Kretek Pertama di Indonesia.