Pemerintah Indonesia kini telah menetapkan sebuah Blueprint Antropometri Kit untuk meningkatkan sekaligus membuat produk yang di beli, memiliki kualitas Antropometri Kit yang sama di seluruh Indonesia. Blueprint ini ialah suatu panduan krusial tentang standar yang wajib di perhatikan oleh Dinas Kesehatan dalam memilih dan juga melakukan pengadaan Antropometri Kit atau pun oleh Produsen Alat Kesehatan (Alkes), sebagai penyedia dalam antropometri kit. Berikut adalah Rangkuman 3 spesifikasi yang harus diperhatikan dalam memilih Antropometri Kit di E-Katalog!
Namun, sebelumnya pastikan bahwa Antropometri Kit yang Anda cari terdiri atas instrumen yang lengkap, yakni Stadiometer, Infantometer Board, LiLA, Baby Scale dan Timbangan Injak.
1. Pastikan Terdapat Batas Tumit Pada Stadiometer
Stadiometer adalah alat ukur tinggi badan. Stadiometer merupakan salah satu instrumen yang krusial dalam penilaian status gizi, terutama dalam pertumbuhan linier yang merupakan indikator ukuran tubuh dan panjang tulang. Tak ayal, stadiometer menjadi instrumen penting dalam Antropometri KIT.
Umumnya, banyak pusat kesehatan seperti Posyandu dan Puskesmas yang masih menggunakan microtoise. Namun, pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise rawan terjadi bias atau error data. Hal ini karena microtoise membutuhkan bidang yang tegak, baik lantai maupun dinding. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI) menyarankan penggunaan Stadiometer agar data yang dihasilkan valid. Salah satu Stadiometer yang populer adalah, Stadiometer Portable.
Adapun, spesifikasi yang perlu diperhatikan dalam memilih Stadiometer adalah sebagai berikut :
Salah satu aspek yang menjadi highlight dalam Standarisasi Antropometri KIT KEMENKES pada Mei lalu adalah aspek kemudahan penggunaan. Dimana, Stadiometer harus memiliki batas tumit, jendela baca dan mistar baca yang mudah digeser. Pembatas tumit menjadi penting karena dalam teknis pengukuran tinggi badan, diperlukan postur tubuh yang tegak dimana pembatas tumit menjadi salah satu tumpuan untuk mendapatkan postur pengukuran yang sempurna.
2. Hanya Baby Scale yang Digital, Instrumen Lain Diperbolehkan Analog
Pada pertengahan tahun 2022, KEMENKES RI telah memberikan instruksi kepada para Produsen Alat Kesehatan di Indonesia untuk menggeser produksi Antropometri Kit dari analog ke digital. Namun, dalam Standarisasi Alat Kesehatan dan USG 2D pada 2 Juni 2022 lalu, telah diputuskan bahwa hanya dua instrumen yang diinstruksikan menjadi digital, yakni timbangan bayi (baby scale) dan timbangan injak (weight scale).
Instrumen Antropometri Kit lain, yakni Infantometer Board, Stadiometer dan LiLA diperbolehkan dalam bentuk analog. Namun, dalam pemilihannya harus tetap sesuai dengan instruksi KEMENKES dalam Standarisasi Antropometri Kit dan USG 2D.
3. Memiliki Skor TKDN Minimal 40%
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi salah satu syarat prioritas dalam Pengadaan Antropometri KIT tahun 2022. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung dan meningkatkan konsumsi produk kesehatan dalam negeri. TKDN merupakan representatif penggunaan bahan baku, serta sumber daya dalam negeri. Selaras dengan standariasi ini, Pemerintah Indonesia ingin meningkatkan kualitas produk dalam negeri sehingga dapat bersaing dengan alat kesehatan impor yang mayoritas beredar di Indonesia.
Adapun skor TKDN menjadi urutan prioritas pertama dalam memilih Antropometri Kit di E-Katalog. Pejabat Pengadaan (PP) harus mempertimbangan Antropometri Kit dengan nilai TKDN minimal 40%. Jika tidak ditemukan, maka PP dapat memilih produk dengan nilai TKDN kurang dari 25%.
Temukan Antropometri KIT Ber-TKDN Pertama di Indonesia!
Jauh sebelum Pemerintah Indonesia mewajibkan Antropometri KIT untuk Ber-TKDN, PT Solo Abadi Indonesia dengan METRISIS Antropometri KIT telah memiliki standard lengkap dengan sertifikat AKD, Uji Kalibrasi dan telah melampaui syarat minimal TKDN Antropometri Kit, yakni 40%. Bahkan, Stadiometer Portable dan Infantometer Board kami telah melampaui skor minimal dengan masing-masing sebagai berikut :
Hal ini sebagai bentuk keseriusan PT Solo Abadi Indonesia dalam meningkatkan mutu dan kualitas produk dalam negeri agar dapat bersaing dengan produk impor. Stadiometer METRISIS Antropometri Kit sendiri telah ditunjuk oleh KEMENKES dalam Pilot Project Anthropometri dan didistribusikan ke 14 Kabupaten di Indonesia.
Baca juga : Antropometri KIT Solo Abadi Lolos TKDN dengan Skor 69%!
Antropometri Kit Telah Tersedia di E-Katalog!
METRISIS Antropometri Kit telah memenuhi syarat untuk tayang di E-Katalog Pemerintah. Permudah pengadaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Stunting dengan akses link ini atau konsultasikan dengan kami melalui WhatsApp kami.
Jika Anda ingin memiliki Booklet Spesifikasi METRISIS Antropometri Kit silahkan isi gform berikut dan kami akan mengirimkannya melalui email Anda.