Upaya pencegahan stunting pada balita sangatlah beragam lho moms. Pada bahasan ini, kami akan mengambil contoh dari Posyandu, yang berperan krusial dalam pencegahan stunting, khusunya dengan menyediakan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang tepat sekaligus bergizi. Pemberian makanan tambahan tersebut memperkenalkan ide-ide yang kreatif maupun seimbang, Posyandu dapat menjadi garda terdepan dalam mengatasi masalah gizi pada balita.
Beragam menu yang dirancang dengan cermat tidak hanya memberikan asupan nutrisi yang diperlukan, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak.
Simak 15 ide menu PMT Posyandu yang inovatif dan mudah ini untuk langkah preventif yang efektif dalam menjaga kesehatan dan pertumbuhan balita!
Permasalahan Stunting di Kalangan Balita
Permasalahan stunting, atau gangguan pertumbuhan pada anak balita, merupakan salah satu tantangan serius dalam kesehatan di Indonesia. Stunting terjadi akibat kurangnya asupan gizi yang memadai, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan anak, yaitu dari masa kehamilan hingga usia dua tahun. Dampak dari stunting sangat beragam, mulai dari masalah pertumbuhan fisik yang terhambat, risiko penyakit infeksi, hingga dampak buruk pada perkembangan otak dan kognitif anak.
Di Indonesia sendiri, data yang dirilis oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) menunjukkan bahwa prevalensi stunting masih cukup tinggi, dengan lebih dari 27% balita mengalami masalah stunting, mengindikasikan perlunya tindakan preventif dan intervensi yang tepat dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah ini.
Baca Juga : Kenali 7 Penyebab Utama Stunting Pada si Kecil! Ibu Muda Wajib Tahu!
Kemudian PMT hadir untuk memastikan kesehatan dan pertumbuhan anak-anak, khususnya bayi dan balita, dengan memberikan makanan tambahan yang mengandung nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. PMT ini dirancang untuk anak-anak di atas usia 6 bulan, di mana mereka tidak hanya menerima ASI eksklusif, tetapi juga makanan tambahan untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka.
Berdasarkan rekomendasi Kemenkes RI, tiap 100 gram PMT perlu mengandung:
- 450 kalori.
- 14 gram lemak.
- 9 gram protein.
- 71 gram karbohidrat.
- 10 jenis vitamin (Vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, D, E, K, dan asam folat)
- 7 jenis mineral ( besi, zink, fosfor, selenium, dan kalsium).
15 Ide Menu PMT Posyandu Balita
1.Bubur Ayam Sayuran
Bubur ayam dengan campuran sayuran seperti wortel dan bayam. Kaya akan protein dari ayam, serat dari sayuran, dan vitamin A untuk pertumbuhan dan kesehatan mata.
2. Pepes Ikan
Ikan dibumbui dengan rempah-rempah, dibungkus dalam daun pisang, dan dipanggang. Mengandung protein tinggi dari ikan, serta asam lemak omega-3 yang baik untuk perkembangan otak.
3. Tumis Tempe Brokoli
Tempe dicincang dan ditumis dengan brokoli dan sedikit bawang putih. Mengandung protein tinggi dari tempe dan brokoli kaya akan vitamin C untuk sistem kekebalan tubuh.
4. Nasi Tim Wortel
Nasi yang dimasak dengan kaldu ayam dan potongan wortel. Kombinasi karbohidrat dari nasi dan vitamin A dari wortel untuk kesehatan kulit dan mata.
5. Pancake Pisang
Pancake yang dibuat dari pisang matang, telur, dan tepung terigu. Pisang mengandung kalium untuk kesehatan jantung dan serat untuk pencernaan yang sehat.
6. Sop Sayuran Daging
Sup ringan dengan potongan daging sapi, wortel, kentang, dan seledri. Protein dari daging, vitamin B dari sayuran, dan zat besi untuk pertumbuhan sel darah merah.
7. Bubur Labu Kuning
Bubur yang terbuat dari labu kuning yang lembut. Mengandung vitamin C untuk sistem kekebalan tubuh dan serat untuk pencernaan yang baik.
8. Sop Wortel Ayam
Sup ringan dengan potongan daging ayam, wortel, dan daun bawang. Protein dari ayam, vitamin A dari wortel, dan antioksidan dari daun bawang.
9. Sop Ikan Asam Manis
Ikan dibuat menjadi sup asam Manis dengan tomat dan bawang merah. Protein tinggi dari ikan, vitamin C dari tomat, dan efek antioksidan dari cabai.
10. Bubur Jagung Susu
Bubur jagung yang dimasak dengan susu dan sedikit gula. Jagung sebagai sumber karbohidrat kompleks, susu untuk kalsium dan vitamin D.
11. Ikan Bakar Saus Kecap
Ikan panggang dengan saus kecap yang manis asam. Protein tinggi dari ikan, dan zat besi dari saus kecap.
12. Puding Buah Segar
Puding buah dengan campuran potongan buah seperti pisang, apel, dan mangga. Buah-buahan segar sebagai sumber serat dan vitamin.
13. Bola-bola Sapi Wortel
Daging sapi cincang dicampur dengan wortel, dibentuk menjadi bola-bola, dan direbus. Protein tinggi dari daging sapi, serat dari wortel, dan zat besi.
14. Omelet Bayam
Telur dikocok dengan bayam cincang dan sedikit keju, digoreng menjadi omelet. Protein dari telur, zat besi dari bayam, dan kalsium dari keju.
15. Kentang Saus Bolognaise
Kentang rebus dengan saus bolognaise yang kaya sayuran. Kentang sebagai sumber karbohidrat, saus bolognaise untuk protein dan sayuran.
Tantangan Program PMT untuk Balita
- Keterbatasan pengetahuan nutrisi yang seimbang dan bergizi untuk balita.
- Keterbatasan akses terhadap bahan makanan bergizi terutama di daerah pedesaan.
- Harga bahan makanan bergizi yang cenderung tinggi menjadi kendala.
- Pola makan tradisional yang tidak sehat dan bergizi masih dijaga oleh beberapa masyarakat
- Kurangnya variasi menu yang diberikan pada balita dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi dan vitamin untuk pertumbuhan dan perkembangan balita.
Strategi Anti-Stunting dengan Variasi Menu PMT
Untuk mengatasi masalah stunting pada balita, penting untuk merancang strategi yang memperhatikan variasi menu PMT yang seimbang. Salah satunya adalah dengan menyusun menu yang mengandung berbagai jenis makanan bergizi, seperti sumber protein hewani dan nabati, sayuran, buah-buahan, serta karbohidrat kompleks. Dengan memperhatikan asupan gizi yang komprehensif, menu PMT dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan optimal balita. Variasi menu juga penting untuk mencegah kejenuhan dan memberikan stimulasi pada selera makan anak.
Selain menyusun menu PMT yang bervariasi, pemantauan terhadap manfaat pemberian PMT juga perlu dilakukan secara rutin. Penggunaan timbangan bayi digital, seperti yang diproduksi oleh Solo Abadi, dapat menjadi solusi efektif dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan balita. Timbangan bayi digital memberikan pengukuran yang akurat dan cepat sehingga memudahkan kader Posyandu dalam mengevaluasi dampak pemberian PMT terhadap pertumbuhan anak. Dengan data yang akurat, kader dapat memberikan intervensi yang tepat jika diperlukan, sehingga dapat membantu mengurangi risiko stunting pada balita secara efektif.
Timbangan Digital Solo Abadi
Timbangan Digital Solo Abadi hadir sebagai alat presisi yang digunakan untuk mengukur berat badan dengan akurat. Didesain dengan teknologi canggih, timbangan ini memberikan hasil yang tepat dan konsisten. Dilengkapi layar digital yang jelas dan mudah dibaca, serta fitur tara untuk mengatur nol, membuat proses pengukuran menjadi lebih praktis dan efisien. Timbangan ini merupakan pilihan ideal untuk digunakan di berbagai tempat seperti klinik, rumah sakit, atau posyandu, membantu tenaga medis dalam memantau kesehatan pasien dengan lebih baik dan akurat.
Dapatkan Timbangan Digital Solo Abadi dengan hubungi Whatsapp resmi kami atau bisa cek juga melalui E-Katalog kami. Pantau kesehatan balita anda hanya dengan Timbangan Digital Solo Abadi!
Dibuat oleh : Dea Ayu Permata Sari (Komunikasi Terapan Universitas Sebelas Maret)
Baca juga : Jadwal Feeding Rules Menurut IDAI Untuk Menaikan Berat Badan Anak