Imunisasi merupakan upaya untuk membentuk kekebalan tubuh guna mencegah penularan penyakit pada anak. Program imunisasi ini dilakukan dan di adakan oleh pemerintah untuk mendorong pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat primer sehingga dapat melindungi masyarakat dari penyakit yang berbahaya.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia saat ini memperluas jenis imunisasi rutin anak menjadi 14 jenis vaksin yang harus di penuhi oleh setiap anak di Indonesia. Alasan Kementrian Kesehatan menambah 3 jenis vaksin guna untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak. Karena tingginya angka kematian ibu yang disebabkan kanker servik, kanker payudara dan tingginya kasus kematian anak yang disebabkan diare dan pneumonia.
Nah, untuk itu orang tua wajib tahu mengenai pemberian Imunisasi dan juga jadwal pemberiannya. Imunisasi ini diberikan dari usia anak 0-18 Tahun. Sebab imunisasi ini berperan sangat penting untuk kesehatan anak di masa depan.
Pengertian dan Jenis Imunisasi Anak
Imunisasi anak adalah pemberian vaksin pada anak untuk melindungi anak dari penularan penyakit, dan menjaga kesehatan dimasa mendatang. Vaksin yang terbuah dari kuman yang sudah melalui proses pelemahan atau dimatikan. Vaksinasi anak akan menguatkan sistem kekebalan tubuh sehingga merangsang terbentuknya zat antibodi.
Imunisasi ini tidak hanya mencegah penyakit yang serius, vaksinasis juga bisa melindungi masyarakat lebih luas. sebab imunisasi anak dapat meminimalkan rantai penyebaran penyakit. Imunisasi lengkap terdiri dari dua jenis yaitu imunisasi dasar dan imunisasi lanjut. Pemberian imunisasi ini tergantung dengan usia anak.
Jadwal Imunisasi Anak
1. Usia 0-6 Bulan
- Hepatitis B diberikan empat kali, pemberian awal 24 jam setelah bayi lahir, kemudian di usia 2,3,dan 4 bulan. Satu kali vaksin boster diberikan di usia 18 bulan. Pemberian vaksin ini ketika bayi memiliki berat badan >2000mg, apabila berat badan bayi kurang dari 2000mg maka pemberian vaksin pertama di tunda dalam 1 bulan atau lebih, kecuali ibu bayi memang terbukti hasil laboratorium positif memiliki penyakit Hepatitis B
- Vaksin Polio diberikan segera setelah bayi lahir. Apabila lahir difasilitas kesehatan berikan bOPV-0 saat bayi pulag atau kunjungan pertama. Selanjutnya berikan bOPV atau IPV bersama DTwP atau DTaP. Vaksin IPV minimal diberikan 2 kali sebelum bayi usia 1 tahun bersama DTwP atau DTaP.
- Vaksin BCG diberikan 1 kali. Sebaiknya diberikan segera setelah lahir atau segera mungkin sebelum bayi berumur 1 bulan.
- Vaksin DPT diberikan 3 kali di usia 2,3 dan 4 bulan. diberikan mulai umur 6 minggu berupa vaksin DTwP atau DTaP. Booster pertama diberikan pada umur 18 bulan. Booster berikutnya diberikan pada usia 5-7 tahun. Jika vaksin diberikan lebih dari 7 tahun atau lebih menggunkan vaksin Td atau Tdap. Booster Td diberikan kembali saat kelas 5 SD, selanjutnya di ulang setiap 10 tahun.
- Vaksin DPT-Hib diberikan tiga kali di usia 2,3 dan 4 bulan dan 1 kali booster di usia 18 bulan. Pemberian vaksin ini dilakukan sebelum usia 1 tahun.
- Vaksin PCV diberikan pada umur 2,4 dan 6 bulan dengan booster pada usia 12-15 bulan.
- Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dosis pertama dimulai usia 6 minggu, dosis kedua dengan interval minimal 4 kinggu dan harus selesai pada umur 24 minggu.
- Vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali, dosis pertama 6-12 minggu, dosis kedua dan ketiga dengan interval 4 sampai 10 minggu, harus selesai pada umur 32 minggu
2. Usia 6-12 bulan
- Vaksin Influenza diberikan mulai umur 6 bulan, diulang setiap tahun. Pada umur 6 bulan sampai 8 tahun imunisasi pertama 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu. diulang setahun sekali pada usia 18 bulan samoai 18 tahun.
- Vaksin MR/MMR pada umur 9 bulan berikan vaksin MR, bila sampai umur 12 bukan belum mendapat vaksin MR, dapat diberikan MMR. umur 18 bulan diiberikan MR atau MMR. umur 5-7 tahun diberikan MR
- Vaksin Japanese encephalitis (JE) diberikan mulai umur 9 bulan di daerah endemis. dan juga diberikan booster untuk perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster 1-2 tahun kemudian.
3. Usia 12-24 bulan
- Vaksin Varisela diberikan mulai umur 12-18 bulan. Pada umur 1-2 tahun diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Umur 13 tahun atau lebih dengan interval 4 sampai 6 minggu.
- Vaksin hepatitis A diberikan 2 dosisi mulai umur 1 tahun, dosis ke 2 diberikan 6 bulan sampai 12 bulan kemudian
4. Usia 2-18 tahun
- Vaksin tifoid polisakarida diberikan mulai umur 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun
- Vaksin human papiloma virus (HPV) diberikan pda anak perempuan umur 9-14 tahun 2 kali dengan jarak 6-15 bulan. umur 15 tahun lebih diberikan 3 kali dengan jadwal 0,1,6 bulan (Vaksin bivalen) atau 0,2,6 bulan (Vaksin quadrivalent)
- Vaksin dengue diberikan pada anak umur 9-15 tahun dengan seropositif dengue yang dibuktikan adanyariwayat pernah dirawat dengan diagnosis dengue dari pemeriksaan laboratorium.
Manfaat Vaksin yang Diberikan Imunisasi Dasar Sebagai Berikut :
- Vaksin Polio : untuk mencegah penyakit polio atau lumpuh layu yang bisa membuat kelumpuhan, bahkan berpotensi menyebabkan kematian.
- Vaksian BCG untuk mencegah TBC atau Tuberkulosis yang dapat berujung meningitis
- Vaksin DPT Hib untuk mencegah 6 penyakit berbahaya, yaitu difteri, pertussis, tetanus, hepatitis B, Pneumonia dan meningitis.
- Vaksin MMR bertujuan untuk mencegah penularan penyakit gondok, campak dan rubella
- Vaksin Rotavirus untuk menghindari penyakit yang berhubungan dengan gangguan pencernaan
- Vaksin PCV untuk mencegah infeksi bakteri penyebab pneumonia
- Vaksin Tifoid digunakan untuk mencegah penyakit tipes atau tifus
Imunisasi dasar dilakukan di pusat palayanan kesehatan, seperti rumah sakit, atau juga bisa didapatkan secara gratis di posyandu atau puskesmas setempat. Imunisasi ini sangatlah penting diperlukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan memberikan perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah untuk imunisasi seperti rubella, campak, tetanus, dan kanker leher rahim. Baca lengkap efek samping imunisasi di sini !
Dapatkan Antropometri Kit Untuk Melengkapi Alat Kesehatan Anda !
Untuk menunjang kelengkapan fasilitas posyandu anda juga dapat membeli produk dari PT Solo Abadi Indonesia. Perusahaan ini merupakan perusahaan manufaktur alat kesehatan terbesar di Indonesia. Kami sudah mengirimkan produk pesanan lebih dari 200 kabupaten di Indonesia.
Antropometri Kit-Metrisis ini sudah memiliki nilai TKDN yang lebih dari 25% yang sudah terbukti kualitasnya oleh Kementiran Perindustria. Antropometri kit dari PT Solo Abadi Indonesia hadir dengan satu set terdiri dari :
- Infatometer Board
- Alat Ukur LILA
- Stadiometer portable
- Timbangan Digital Bluetooth
- Timbangan Bayi Digital Bluetooth
- Tas Antropometri
Untuk keperluan instansi anda bisa dapatkan melalui E-Catalog kami, dan anda bisa memesan alat kesehatan sesuai dengan kebutuhan juga dapatkan harga termurah dengan isi form ask for price.